ORANG PALING MERUGI
Salah satu orang yang paling merugi adalah orang yang merasa melakukan kebaikan padahal apa yang mereka lakukan adalah keburukan dan hal yang sia-sia. Allah berfirman
قُلۡ هَلۡ نُنَبِّئُكُم بِٱلۡأَخۡسَرِینَ أَعۡمَـٰلًا (103) ٱلَّذِینَ ضَلَّ سَعۡیُهُمۡ فِی ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا وَهُمۡ یَحۡسَبُونَ أَنَّهُمۡ یُحۡسِنُونَ صُنۡعًا (104)
"Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?” (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya." [Surat Al-Kahfi: 103-104]
Imam Al-Baghawi menjelaskan lebih lugas dengan mengatakan
الَّذِينَ أَتْعَبُوا أَنْفُسَهُمْ فِي عَمَلٍ يَرْجُونَ بِهِ فَضْلًا وَنَوَالًا فَنَالُوا هَلَاكًا وَبَوَارًا كَمَنْ يَشْتَرِي سِلْعَةً يَرْجُو عَلَيْهَا رِبْحًا فَخَسِرَ وَخَابَ سَعْيُهُ.
"Mereka adalah orang-orang yang telah bersusah payah beramal dengan mengharapkan keutamaan dan anugerah. Namun ternyata mendapatkan kehancuran dan kebinasaan. Mereka seperti pedagang yang berjualan dengan harapan mendapatkan keuntungan namun ternyata mendapatkan kerugian dan kegagalan"
Saat ini perilaku tersebut bisa kita jumpai di antaranya sebagai berikut:
Pertama, mencari kesalahan dan keburukan para capres dan cawapres atau kelompok dan kabilah tertentu. Mereka menganggap itu adalah perjuangan politik dan dakwah untuk mencerdaskan masyarakat. Tapi mereka lupa bahwa mencari kesalahan orang adalah perilaku tajassus yang diharamkan. Allah berfirman
وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا یَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ
"Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu menggunjing sebagian yang lain" (Surat Al-Hujurat: 12)
التَّجَسُّسُ: البَحثُ عن العَوراتِ والمعايبِ، وكَشفُ ما ستَرَه النَّاسُ - التفسير المنير
"Tajassus adalah keburukan dan aib (keburukan) orang orang lain. Dan mengungkapkan apa yang telah disembunyikan oleh manusia"
Kedua, keras menyalahkan amaliah orang yang ada dalam wilayah khilafiyah sehingga membencinya bahka menganggapnya musuh. Mereka menganggap hal tersebut sebagai bentuk penegakan sunnah Rasulullah. Tapi mereka lupa bahwa salah satu sunnah terbesar Rasulullah adalah
لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
"Janganlah saling mendengki, murka, mencari-cari kesalahan, dan saling menipu. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Muslim)
Ketiga, menyebarkan berita terkait kasus atau skandal seorang tokoh publik tertentu. Mereka menganggap hal itu adalah bentuk dakwah di media sosial. Akan tetapi mereka lupa bahwa hal tersebut masuk dalam peringatan keras Rasulullah berikut
وَمَنْ كَشَفَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ كَشَفَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ بِهَا فِي بَيْتِهِ
"Barang siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya" (HR. Ibnu Majah)
Semoga Allah melindungi saya pribadi dari orang yang merugi. Semoga Allah mengampuni saya kalau ternyata apa yang ditulis di atas merupakan perilaku yang sering saya lakukan sendiri...
Gresik, 3 November 2023
Abdul Wahid Al-Faizin
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin