Madzhabi atau Tarjihi?

MADZHABI ATAU TARJIHI?

MADZHABI ATAU TARJIHI ?

Apakah ada titik temu antara madzhabi dan tarjihi ?

Titik temu pasti ada jika masing2 memahami kapasitas diri

Seorang Syafi'i saja untuk mencapai level mujtahid muthlak melewati beberapa fase

Fase pertama berguru kepada ulama-ulama makkah kemudian belajar madzhab Maliki dengan berguru langsung kepada imam Malik di madinah. Selanjutnya beliau belajar madzhab hanafy dengan berguru kepada murid imam Abu Hanifah yaitu Muhammad Bin Hasan As Syaibani hingga sampailah beliau ke level tertinggi yaitu mujtahid mutlak sehingga beliau berusaha ijtihad mandiri tanpa terikat kepada siapapun

Maka salafiyyun yang mengkampanyekan kembali kepada Al Qur'an dan As Sunnah secara langsung tanpa melewati madzhab harus bisa memenuhi syarat-syarat ijtihad sebagaimana yang dilakukan para imam terdahulu. Kalau ujung-ujungnya malah menuqil dengan mengatakan menurut syaikh fulan dan alan maka itu sama saja tanaquth dengan pernyataannya sendiri

Memilih metode madzhabi baik terikat dengan salah satu madzhab atau non terikat adalah jalan yang benar yang ditempuh oleh muqollid. Hanya saja yang non terikat perlu menghindari hal-hal yang menyimpang seperti talfiq yang tercela serta tatabu' rukhas dan lain-lain

Tuduhan fanatik madzhab yang sering di sampaikan oleh sebagian salafiyyun hakikatnya masih sangat mentah dan subjektif karena semuanya harus dibuktikan secara ilmiyyah. Jangan-jangan fanatik yang dimaksud adalah meninggalkan dalil yang dipahami oleh gurunya hanya karena mengikuti guru lain dan ini yang banyak terjadi wallahul musta'aan

Maka akar masalah yang sebenarnya perlu dibedah sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berkepanjangan. Umat harus diajarkan bahwa manusia dari segi kemampuan menggali dalil terbagi menjadi dua; mujtahid dan muqallid. Masing-masing mempunyai kapasitas dalam menjalankan agamanya. Yang mujtahid akan berijtihad dengan merujuk langsung ke Al-Qur'an dan As-Sunnah sedangkan yang muqallid diwajibkan bertanya (taqlid) kepada mujtahid. 

Jika para ulama hadis selevel Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, An Nawawi, Al Baihaqi, Ibnu Hajar justru memilih bertafaqquh melalui madzhab karena sadar akan kapasitas diri maka siapakah ulama zaman sekarang yang mampu mencapai level mereka sehingga mengkampanyekan dirinya langsung rujuk kepada Al-Qur'an dan sunnah?

Para ulama di atas memahami bahwa hadis dan fiqih adalah dua madrasah yang berbeda sehingga tidak layak untuk membenturkan keduanya. Hari ini banyak penuntut ilmu yang baru hafal bulughul maram, umdatul ahkam, atau kutubussittah sudah membenturkan hadis dengan fiqih dan uniknya secara kemampuan sangat jauh dari ulama-ulama di atas wallahul musta'aan 

Sumber FB Ustadz : Muhammad Fajri

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Madzhabi atau Tarjihi? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®