Maulid Nabi Di Madura

Maulid Nabi Di Madura

Maulid Nabi Di Madura

Biasanya di bulan Maulid saya berada di Pontianak. Namun kali ini lebih banyak di pulau Madura. Hampir tiap malam sepanjang bulan Maulid ini masyarakat Madura menjalankan Maulid Nabi sesuai dengan kadar kemampuannya.

Di awal mauidzah saya selalu menyampaikan bahwa di awal tahun 1900 kebanyakan para ulama di negeri ini dilahirkan oleh satu sosok ulama dari Madura. Tidak lain beliau adalah Syaikhona Kholil, Bangkalan. Dari beliau telah banyak berhasil mencetak para ulama seperti KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah, Abdul Karim Lirboyo, KH As'ad Syamsul Arifin dan lainnya.

Saya selalu memancing dengan pertanyaan apakah Syaikhona Kholil pengamal Maulid dan dari mana amalan Maulid ini beliau bawa? Saya ambilkan dari dua kitab yang menjadi karya guru-guru Syaikhona Kholil, kitab Ianah At- Thalibin dan kitab Hawasyi Asy-Syarwani.

- Kitab Ianah At- Thalibin

Syekh Abu Bakar Dimyati Syatha (1310 H / 1893 M), setelah mengutip fatwa-fatwa ulama yang membolehkan Maulid Nabi seperti Imam As-Suyuthi, Al-Hafidz Ibnu Hajar dan lainnya, beliau menambah penjelasan dari gurunya:

ﻭﻗﺪ ﺑﺴﻂ اﻟﻜﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺷﻴﺦ اﻹﺳﻼﻡ ﺑﺒﻠﺪ اﻟﻠﻪ اﻟﺤﺮاﻡ ﻣﻮﻻﻧﺎ ﻭﺃﺳﺘﺎﺫﻧﺎ اﻟﻌﺎﺭﻑ ﺑﺮﺑﻪ اﻟﻤﻨﺎﻥ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺯﻳﻨﻲ ﺩﺣﻼﻥ ﻓﻲ ﺳﻴﺮﺗﻪ اﻟﻨﺒﻮﻳﺔ

Mahaguru umat Islam di Makkah, Sayid Ahmad Zaini Dahlan menjelaskan panjang lebar tentang dalil dan keutamaan Maulid di kitabnya Sejarah Nabi (3/414)

- Hawasyi Asy-Syarwani

Kitab hasyiah pada Tuhfah karya Imam Ibnu Hajar Al Haitami ditulis oleh Syekh Abdul Hamid Asy-Syarwani (1301 H). Setelah mengutip pendapat ulama Syafi'iyah yang membolehkan Maulid Nabi, beliau berkata:

ﻭﻗﺪ ﺃﻃﺎﻝ ﻓﻲ ﺇﻳﻀﺎﺡ اﻻﺣﺘﺠﺎﺝ ﻟﻜﻮﻥ اﻟﻤﻮﻟﺪ ﻣﺤﻤﻮﺩا ﻣﺜﺎﺑﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﺸﺮﻃﻪ ﻣﻊ ﺇﻳﻀﺎﺡ اﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺧﺎﻟﻒ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺑﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻲ اﺳﺘﻔﺎﺩﺗﻪ ﻭﺟﻌﻞ ﺫﻟﻚ ﻛﻠﻪ ﻣﺆﻟﻔﺎ ﺳﻤﺎﻩ ﺣﺴﻦ اﻟﻤﻘﺼﺪ ﻓﻲ ﻋﻤﻞ اﻟﻤﻮﻟﺪ ﻓﺠﺰاﻩ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺃﻫﻠﻪ 

As-Suyuthi memberi penjelasan yang panjang sebagai hujjah bahwa Maulid Nabi adalah sesuatu yang terpuji dan berpahala selama sesuai syaratnya. Disertai dengan bantahan kepada ulama yang menentang Maulid. Dianjurkan untuk membacanya. Ia tulis secara khusus bernama Husnul Maqshid tentang amalan Maulid. Semoga Allah memberi balasan yang sesuai untuknya (Bab Walimah, 423)

Sudah jelas dan terang benderang bagaimana ulama Timur Tengah bahkan Mufti Mekah menjadi pengamal Maulid lalu kemudian disebarkan di negeri kita khususnya di pulau Madura. Dengan ini menjadi jelas pula bahwa kalau ada yang melarang Maulid Nabi di Madura berarti dia telah berbuat "bid'ah". Kalau Maulid ini sesat dan haram maka sudah pasti tidak akan dibawa dan disebarkan di bumi Nusantara ini.

• Bersalawat, bersama Lora Iskandar Dzulkarnaen Putra Kiai Fakhri, penerus Salawat Fakher Mania. Kali ini mereka yang hadir adalah muda-mudi daerah Galis, Bangkalan. Dakwah kultural yang sangat efektif membumikan ajaran Aswaja.

Sumber FB : Ma'ruf Khozin

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Maulid Nabi Di Madura - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®