⛔ Kaum Musyabbihah Menurut Imam Adz Dzahabi
❓ Pernahkan kalian mendengar perkataan sebagian orang bahwa : “Allah punya tangan sebagaimana manusia punya tangan. Tapi tangan Allah tidak serupa dengan tangan kita”? Nah, perkataan ini menurut Imam Adz Dzahabi adalah perkataan kaum musyabbihah (kaum yang meyakini Allah serupa dengan makhluk).
Mari kita simak penjelasan Imam Adz Dzahabi berikut ini:
العرش للذهبي 1/ 125:
وتقوم عقيدة أهل التمثيل على دعواهم أن الله عز وجل لا يخاطبنا إلا بما نعقل،
“Aqidah ahli tamtsil (musyabbihah) tegak di atas pengakuan mereka bahwa Allah Azza wa Jalla
فإذا أخبرنا عن اليد فنحن لا نعقل إلا هذه اليد الجارحة،
“Jika Allah mengabarkan kepada kita tentang YAD maka kita tidak memikirkan kecuali tangan anggota badan”
فشبهوا صفات الخالق بصفات المخلوقين، فقالوا له يد كيدي، تعالى الله عن ذلك علواً كبيراً.
“Maka mereka itu telah menyerupakan sifat-sifat Allah Al Kholiq dengan sifat-sifat makhluk. Maka mereka mengatakan “Allah punya tangan seperti tanganku” Maha Suci Allah atas hal itu setinggi dan seagung-agungNya.
لكن المشبهة لا يمثلون الخالق بالمخلوق من كلّ وجه وإنما قالوا بإثبات التماثل من وجه والاختلاف من وجه
👉 “Akan tetapi kaum musyabbihah tidak menyerupakan Allah Al Khaliq dengan makhluk pada setiap sisinya. MEREKA HANYA MENETAPKAN KESERUPAAN DARI SATU SISI TAPI BERBEDA PADA SISI YANG LAIN”
--------------
Jadi, aqidah bahwa “Allah punya tangan sebagaimana manusia punya tangan. Tapi tangan Allah tidak serupa dengan tangan kita” adalah sama seperti aqidah kaum musyabbihah yang MENETAPKAN KESERUPAAN DARI SATU SISI i (yaitu Allah dan makhluk sama-sama punya tangan) TAPI BERBEDA PADA SISI YANG LAIN (yaitu berbeda pada sisi bentuk tangan itu).
Wallahu a’lam.
Dadan Lesmana piye, bang?
Sumber FB Ustadz : Saiful Anwār
tambahan dikomentar :
by Ustadz Saiful Anwar :
Dadan Lesmana Beda antara ahli hadits dengan kaum Wahabi Indonesia dalam memahami ayat mutasyabihat.
Ahlu hadits : Baca dan lewati saja seperti datangnya ayat dan hadits dan pasrahkan pada Allah apa maksudnya.
استوى
Ahli hadits : استوى maknanya sesuai kehendak Allah
Wahabi : Bersemayam (maknanya sesuai kehendak kaum Wahabi)
ينزل
Ahli hadits : ينزل maknanya sesuai kehendak Allah
Wahabi : Turun dari atas ke bawah (maknanya sesuai kehendak kaum Wahabi)
يد الله
Ahli hadits : يد الله maknanya sesuai kehendak Allah
Wahabi : Tangan Allah (sesuai kehendak kaum Wahabi)
Ahlussunah Wal Jamaah meyakini sifat Istiwa', Yad, Nuzul dan tidak menafikan sifat-sifat itu. Dan yang melakukan takwil juga banyak dari kalangan salaf bahkan Ibnu Abbas, seperti yang sudah saya sampaikan dalam komentar-komentar yang lalu. Jadi, menyimpulkan bahwa setiap orang yang men-TAKWIL pasti jahmiyah adalah kesimpulan yang memberikan kesimpulan bahwa yang menyimpulkan tidak tahu cara menyimpulkan.