Akidah Mujassimah Syaikh Ibnu Utsaimin
Dalam rangka menjelaskan akidah tajsimnya secara vulgar, Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan bahwa Allah bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya, cuma tidak diketahui apakah pergerakannya dengan cepat atau lambat. Ini tajsim sharih.
Dia ditanya, apakah Allah datang dengan cepat atau lambat? Dia menjawab:
"Tidak tahu, tapi kadang dalam situasi tertentu diketahui bagaimana Allah datang, sebagaimana dalam hadis:
"Siapa yang datang kepadaku berjalan, maka Aku mendatanginya secara berlari."
Tetapi di hari kiamat tidak disebutkan apakah dengan berlari ataukah berjalan, jadi tidak diketahui sifatnya" (Ibnu Utsaimin, Syarh Aqidah Ahlissunnah, 216).
Jelas sekali dia mengartikan hadis maji' (kedatangan Allah) secara literal fisikal sebagaimana karakter semua jisim. Ini adalah tajsim yang tidak dapat disangkal oleh Wahabi-Taymiy manapun yang biasanya memakai bahasa mbulet.
Lucunya, mujassim satu ini memahami hadis harwalah (Allah datang berlari) secara literal padahal orang awam bahkan anak kecil pun paham bahwa hadis itu hanya kiasan tentang bagaimana cepat ridha dan ampunan Allah.
Kalimat "Ketika ada hamba Allah yang berjalan menuju Allah", ini maksudnya bukan melangkah dari tempatnya ke tempat Allah, tapi maksudnya adalah bertobat dan beribadah dengan lambat.
"maka Allah berlari menuju dia", ini maksudnya bukan Allah berlarian dari tempat Allah ke arah si hamba. Maksudnya adalah Allah dengan cepat merespons dengan memberi ampunan dan ridhanya.
Kalau diartikan secara literal, maka artinya ketika kita para manusia berjalan, maka Allah lari-lari. Ah... Ternyata ada yang sebodoh itu memahaminya sebagai kecepatan pergerakan fisik. Saya penasaran, andai Syaikh ini ditanya Allah berlarian di mana ke arah hambanya, apa kira-kira jawabannya? Konyol sekali.
#mujassimsekarang
Sumber: https://www.facebook.com/100006739351796/posts/3637591213142155/?mibextid=Nif5oz
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad