Pemuda yang Malang
Seorang pemuda datang kepadaku dalam kondisi kepayahan. Dia adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas. Dia mengatakan dia menyukai seorang perempuan. Dia takut kepada Allah. Dia tidak ingin menempuh jalan yang salah. Lalu apa solusinya? Ya menikah. Dia coba diskusikan dengan keluarganya. “Ayah aku ingin meminang perempuan itu”. Tentu saja ada orang yang punya kesiapan untuk menikah, tetapi tidak sedikit juga yang tidak mampu. Pemuda ini dengan keluarganya termasuk orang yang mampu. Datanglah dia dengan keluarganya untuk meminang perempuan itu. Tapi ternyata si perempuan dan keluarganya tidak menyukainya. Mereka menolaknya. Tapi mau bagaimana lagi hati pemuda itu sudah terpaut. Sulit sekali ia menghadapi perasaannya. Malang sekali nasibnya.
Ia datang kepadaku bertanya, “Ustadz, bagaimana mengatasi perasaan ini?” Aku jawab: “Yang salah itu kamu, karena kamu tidak menundukkan pandanganmu. Kalau dari awal kamu menjaga pandanganmu kamu tidak akan menyukai perempuan itu. Hatimu tidak akan tersakiti”.
Kemudian aku katakan padanya, “Aku sendiri, tidak menyukai perempuan yang kamu ceritakan itu. Kamu tau kenapa? Karena aku tidak pernah melihatnya. Menundukkan pandangan itu melegakan nak. Tatkala Allah menyuruhmu menundukkan pandangan kamu tau kenapa? Itu demi kamu. Supaya hatimu tidak tersakiti. Matamu membuatmu terpikat. Allah ingin melindungimu. Tundukkan pandanganmu maka kamu akan tentram. Tapi kalau kamu lepaskan pandanganmu kamu akan susah. Karena kamu orang beriman kamu juga tidak akan sanggup menempuh jalan yang haram, kamu akan mencari jalan yang halal. Tapi terkadang menikah juga tidak memungkinkan. Atau kamu sanggup tapi pihak perempuan tidak setuju. Kamu hanya akan menyiksa dirimu sendiri”.
…
Dalam riwayat al-Hakim dengan sanad yang beliau sahihkan, nabi bersabda: “Pandangan adalah panah beracun dari panah-panah Iblis terlaknat. Orang yang menjaga pandangannya karena takut kepada Allah, Allah akan anugrahkan kepadanya keimanan yang ia rasakan kemanisannya di dalam hati”
Sumber FB Ustadz : Khalil Kapeh Panji
26 April 2021