KEHIDUPAN INDAH BAGI YANG BERIMAN
Kebahagiaan yang hakiki dalam konsep Islam, bukanlah karena melimpahnya harta, atau tingginya strata sosial, atau tingginya jabatan dan banyaknya pengikutnya.
Akan tetapi kebahagiaan yang sebenarnya manakaka seseorang telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya lalu beramal saleh sesuai dengan syariat, laki-laki atau wanita, niscaya Allah akan menghidupkannya di dunia dengan kehidupan yang baik, dengan (membuatnya) rida terhadap ketetapan Allah, qana'ah dan bimbingan menuju ketaatan.
Dan Allah pasti akan membalas mereka di Akhirat dengan pahala yang lebih baik daripada ketaatan yang telah mereka lakukan di dunia.
Allah berfirman,
مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحࣰا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنࣱ فَلَنُحۡیِیَنَّهُۥ حَیَوٰةࣰ طَیِّبَةࣰۖ وَلَنَجۡزِیَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ.
"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." [An-Nahl: 97]
Berkata mufassir tentang ayat ini :
Faedah ayat ini,
1 ). Kepada jiwa yang merasa hatinya sempit karena terlewatkan oleh kenikmatan dunia! mintalah kepada tuhanmu yang luas kemurahan hatinya, jika rezekimu terasa sempit, maka mintalah kepada tuhanmu rasa kecukupan (qana'ah), maka dengan itu -demi Allah- nikmat itu akan segera datang, Hasan al-Bashri berkata tentang firman Allah, { فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً }
"maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik" , beliau berkata : yakni, kami karuniakan kepadanya rasa kecukupan dalam rezeki!
2 ). Firman-nya,
{ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً }
Sebagian salaf mengatakan : "kehidupan yang baik adalah : keridhoan dan qana'ah".
3 ). Sesungguhnya kehidupan tanpa
kebahagiaan iman bagaikan daya yang lemah yang sama dimiliki oleh manusia dan semut, juga seperti keledai dengan kebodohannya; namun hari ini mereka masih saja merasa bahwa kebahagiaan itu sebagaimana kehidupan yang merekajalani tanpa iman.
4 ). Suatu ketika salah satu majalah merilis tulisannya yang memberitakan tentang seorang Muslim asal Jepang bersama istrinya yang keduanya baru saja masuk Islam tatkala mereka sedang berada di masjid al-Haram, setelah menunaikan shalat Jum'at pertama mereka serentak kedunya menangis pecah, dan berkata : sungguh kami baru lahir, semua kehidupan yang telah kami jalani senang dan dukanya tidak berharga sama sekali jika dibandingkan dengan masa-masa yang kami jalani di tanah haram ini. Dan Allah telah benar dengan firman-Nya :
{ مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً }.
Berkata Imam Ibnu Katsir رحمه الله,
Firman Allah,
"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." [An-Nahl: 97]
هَذَا وَعْد مِنْ اللَّه تَعَالَى لِمَنْ عَمِلَ صَالِحًا وَهُوَ الْعَمَل الْمُتَابِع لِكِتَابِ اللَّه تَعَالَى وَسُنَّة نَبِيّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ ذَكَر أَوْ أُنْثَى مِنْ بَنِي آدَم وَقَلْبه مُؤْمِن بِاَللَّهِ وَرَسُوله وَإِنَّ هَذَا الْعَمَل الْمَأْمُور بِهِ مَشْرُوع مِنْ عِنْد اللَّه بِأَنْ يُحْيِيه اللَّه حَيَاة طَيِّبَة فِي الدُّنْيَا وَأَنْ يَجْزِيه بِأَحْسَن مَا عَمِلَهُ فِي الدَّار الْآخِرَة وَالْحَيَاة الطَّيِّبَة تَشْتَمِل وُجُوه الرَّاحَة مِنْ أَيّ جِهَة.
Janji Allah ini ditujukan kepada orang yang beramal saleh. Yang dimaksud dengan amal saleh ialah amal perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, baik dia laki-laki ataupun perempuan dari kalangan anak Adam, sedangkan hatinya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan bahwa amal yang dilakukannya itu merupakan amal yang diperintahkan serta disyariatkan dari sisi Allah. Maka Allah berjanji akan memberinya kehidupan yang baik di dunia, dan akan memberinya pahala yang jauh lebih baik daripada amalnya kelak di akhirat.
Pengertian kehidupan yang baik ialah kehidupan yang mengandung semua segi kebahagiaan dari berbagai aspeknya.
Ibnu Abbas dan sejumlah ulama, menafsirkannya dengan pengertian rezeki yang halal lagi baik.
Ali ibnu Abu Talib, menafsirkannya dengan pengertian al-qana'ah (puas dengan apa yang diberikan kepadanya). Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abbas.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah kebahagiaan.
Al-Hasan, Mujahid, dan Qatadah mengatakan.”Tiada suatu kehidupan pun yang dapat menyenangkan seseorang kecuali kehidupan di dalam surga."
Ad-Dahhak mengatakan, makna yang dimaksud ialah rezeki yang halal dan kemampuan beribadah dalam kehidupan di dunia.
Ad-Dahhak mengatakan pula bahwa yang dimaksud ialah mengamalkan ketaatan, dan hati merasa lega dalam mengerjakannya.
Tetapi pendapat yang benar tentang makna kehidupan yang baik ini menyatakan bahwa pengertian kehidupan yang baik mencakup semua yang telah disebutkan di atas.
Dari Abdullah bin Amr berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ ورُزق كَفَافًا، وقَنَّعه اللَّهُ بِمَا آتَاهُ".
Bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: Sesungguhnya beruntunglah orang yang telah masuk Islam dan diberi rezeki secukupnya serta Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana'ah terhadap apa yang diberikan kepadanya. (HR Ahmad, Muslim)
(Tafsir Al-Qur'an Al-Adhim, Imam Ibnu Katsir رحمه الله)
Faedah ayat ini,
Allah memberikan jaminan kehidupan yang indah dan nyaman bagi siapa yang mengerjakan amal shalih, baik lelaki maupun perempuan, dalam keadaan ia beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
Allah pasti akan memberi dia kehidupan bahagia dan tentram di dunia, walaupun dia tidak banyak memiliki harta, dan Allah benar-benar akan memberikan balasan pahala bagi mereka di akhirat dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka perbuat di dunia.
Wallahu a'lam
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan Taufiq Nya untuk kita semua
Sumber FB Ustadz : Alhabib Quraisy Baharun
26 April 2021