Ringkasan Singkat Risalah tentang Larangan Mengikuti Mazhab di Luar Empat Mazhab karya al-Hafidz Ibn Rajab al-Hanbali.
Risalah ini menjelaskan pentingnya mengikuti empat mazhab besar dalam Islam — Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali — dan alasan mengapa umat Islam dianjurkan untuk tetap berpegang pada mazhab-mazhab ini. Pembahasannya terbagi dalam tiga poin utama:
1. Mengapa Harus Tetap pada Empat Mazhab?
Umat Islam dianjurkan untuk mengikuti salah satu dari empat mazhab ini karena mazhab-mazhab tersebut sudah terbukti, teratur, dan lebih mudah dipelajari serta dipahami. Selain itu, mazhab-mazhab ini memiliki sistem dan aturan yang sudah disepakati sehingga tidak mudah terjadi salah tafsir. Jika setiap orang bebas mengikuti mazhab lain atau membuat pendapat sendiri, bisa terjadi kebingungan dalam agama dan orang-orang yang tidak memenuhi syarat mungkin akan mengaku sebagai ahli agama tanpa pemahaman yang benar, akhirnya bermunculan pendapat nyeleneh dan radikal.
2. Jawaban atas Keraguan tentang Pembatasan pada Empat Mazhab.
Ada beberapa pertanyaan atau keberatan terhadap pembatasan ini. Salah satunya adalah: mengapa hanya empat mazhab yang diakui? Jawabannya, empat mazhab ini sudah diakui dan terbukti menjaga agama secara konsisten. Ijtihad atau interpretasi bebas hanya dibolehkan bagi orang yang benar-benar memenuhi syarat, dan hal ini sangat jarang. Bagi yang belum memenuhi syarat, dianjurkan mengikuti salah satu dari empat mazhab ini. Selain itu, tidak perlu khawatir para imam mazhab akan bersepakat dalam kesalahan, karena masalah-masalah besar sudah diperiksa dengan baik oleh banyak ulama terdahulu.
3. Nasihat-nasihat Penting dalam Mengikuti Mazhab.
Risalah ini juga memberikan beberapa nasihat. Pertama, jangan terlalu sibuk mencari kesalahan para imam, karena mereka sudah berjasa besar dalam menegakkan agama.
Kedua, jangan mengira bahwa orang yang banyak berbicara atau berdebat otomatis lebih berilmu. Sering kali, orang yang bijak justru lebih singkat dalam menjelaskan sesuatu.
Ketiga, dalam berbicara atau menjawab pertanyaan agama, kita dianjurkan untuk mengikuti pendapat para imam yang sudah diakui, agar tidak menimbulkan kebingungan atau perselisihan yang tidak perlu.
Intinya, risalah ini mengajak umat Islam untuk mengikuti empat mazhab besar ini dengan adab dan penghormatan, serta menjaga kedamaian dan persatuan dalam beragama. Dengan cara ini, umat bisa menjaga keutuhan agama tanpa membuat penafsiran sendiri yang bisa membawa kepada perpecahan atau kebingungan.
Sumber FB Ustadz : Ayyub Subandi
komentar :
Penanya : Bagaimana kalau tdak mengikuti madzhab salah satunya secara konsisten
Tapi mengikuti ke 4 nya dg mentarjih, ustdaz?
Ust Ayyub Subandi :
Solusi terbaik bagi orang awam adalah mengikuti satu mazhab dengan konsisten dan mencari bimbingan dari ulama yang terpercaya. Idealnya seperti itu. Namun jika itu sulit, maka orang awam cukup bertanya kepada orang yang paham salah satu dari 4 mazhab itu perihal masalah yang dihadapinya, sebab mazhab orang awam mengikuti mazhab orang yang berfatwa kepadanya, bukan malah mentarjih.
Tarjih membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang Al-Qur'an, Sunnah, serta prinsip-prinsip dan alasan di balik pendapat masing-masing mazhab. Proses ini idealnya dilakukan oleh seorang mujtahid atau ulama yang sudah mencapai tingkat ijtihad atau memiliki pemahaman yang kuat atas berbagai disiplin ilmu agama. Jika setiap orang awam membandingkan pendapat tanpa landasan ilmu yang kuat, hal ini bisa menimbulkan ketidakseragaman dalam beragama dan membuka potensi untuk memilih pendapat yang sesuai dengan keinginan pribadi (talfiq) tanpa memperhatikan keterkaitan antarhukum yang berlaku dalam suatu mazhab. Seorang yang tidak konsisten pada satu mazhab cenderung mengambil pendapat yang dianggap paling mudah dari masing-masing mazhab, yang pada akhirnya dapat mengarah pada sikap permisif dalam agama, bertentangan dengan prinsip kehati-hatian dalam syariat.