FITNAH PROMAD TAK BERUJUNG
Baginda Rasulullah ﷺ mengajarkan kita umatnya suatu prinsip dalam tuduh menuduh dalam sebuah Hadist Riwayat Imam Baihaqi:
عن ابن عَبَّاسٍ رضي اللُه عنهما: أن رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: "لو يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ لادَّعَى رِجَالٌ أموالَ قَوْمٍ ودِماءَهُمْ، لَكِنِ البَيِّنَةُ على المُدَّعِي والْيَمينُ على من أَنْكَرَ"
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :"Kalau semua orang dipercaya tuduhannya maka tiap orang akan menuduh kepemilikan orang lain dan darah (kehormatan)Nya, oleh karena itu bukti harus diminta pada penuduh dan bagi yang dituduh cukup bersumpah menolak tuduhannya"
Kaidah yang Rasulullah ﷺ ini makin terasa pentingnya di tengah gerakan promad yang hobi menyebar fitnah, mereka sekedar mengambil gambar atau sebagainya lalu menambahkan keterangan yang menyudutkan yang tidak sesuai konteks gambar.
Bayangkan betapa beratnya orang yang mau membantah tuduhan itu dan betapa gampangnya mengkreasi fitnah.
Promad cukup mengambil gambar/ potong video tanpa perlu mencari info valid, tinggal menggoreng sesuai tujuannya (menjelekkan dan menfitnah Ba Alawi) sedangkan yang ingin membantah justru harus mencari kebenaran dari gambar/video yang asal dicomot promad.
Namun,
Maaf dan beribu maaf keadaan masyarakat kita memang lebih mudah menelan mentah-mentah provokasi dibandingkan mempertanyakan kebenaran dari bukti "asal comot" promad, kalau saja mayoritas kita lebih arif dan bijak dalam menerima informasi tentunya fitnah promad tidak akan mudah menyebar.
Contohnya saja fitnah promad di bawah ini (Gambar 1), mereka mengambil video di YouTube lalu ditambahi fitnah "Ba Alawi menfatwakan lebih afdhol haji dan thawaf di makam leluhurnya (Faqih Muqoddam) dari haji ke makkah".
Padahal video yang dijadikan bahan fitnah tersebut adalah video acara kaum sufi Brailwe di makam Ulama' mereka (lihat YouTube gambar 2), lokasi tepatnya ada di Uttar Pradesh, India silahkan check sendiri di Google Mapsnya (Gambar 3) dan buktikan kesamaan lokasi dan bangunannya, makam tersebut adalah makam "Hazrat Zinda Shah Madar".
Padahal sebaliknya makam Faqih Muqoddam sendiri di Hadramaut tidak ada Kubahnya dan hanya diberi atap di emperan bangunan (Lihat Gambar 4 & 5).
Kalau ada yang tanya "kenapa setelah buat postingan bantahan promad kok kolom komentar dikunci hanya untuk teman ? Takut diskusi ya ?"
QULTU: Wallahi saya sedikitpun tidak gentar diskusi asal sama-sama jantan face to face, tapi kalau hanya debat kusir kolom komentar tidak akan selesai.
Saya sadar bahwa yang dihadapi adalah KELOMPOK YANG TIDAK TAKUT DOSA FITNAH, TIDAK PEDULI DENGAN HADIST NABI ﷺ, bahkan kalau Hadist Nabi bisa dimanipulasi maknanya pun akan mereka lakukan seperti dalam Hadist fadhilah yaman, jika saya buka luas kolom komentar maka lebih banyak yang komentar sebar fitnah baru daripada membahas tema status.
Oleh karena itu, saya tutup kolom komentar agar tidak dijadikan PAPAN IKLAN GRATIS PENYEBARAN FITNAH BARU yang oleh sebagian masyarakat kita mudah ditelan mentah-mentah.
Jujur saja saya lebih menghargai diskusi dengan saudara-saudara salafi dibandingkan dengan promad karena salafi masih takut dosa fitnah dan tahu batasan pada ajaran Nabi ﷺ.
Wallahu'alam.
Sumber FB Ustadz : Muhammad Salim Kholili