8 Kiat agar tetap berada pada jalan yang lurus
Pelajari dasar-dasar agama: Fokus pada kajian akidah, fikih, dan akhlak dari sumber yang otoritatif dan diakui, baik dari madzhab yang diikuti (Syafi’i, Hanafi, Maliki, atau Hanbali) maupun dari guru yang terpercaya. Pelajari hadits dan tafsir dengan bimbingan ulama.
◾Berpegang Teguh pada Manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah
Ahlussunnah wal Jama’ah berpegang pada manhaj (metodologi) yang menjaga keseimbangan antara teks dan pemahaman ulama salaf. Kenali karakteristik manhaj ini, seperti menghormati perbedaan pendapat dan tetap berlandaskan ilmu.
◾Mengambil Ilmu dari Ulama yang Terpercaya
Penting untuk selalu mengambil ilmu dari ulama yang memiliki sanad keilmuan yang jelas dan diakui. Ulama-ulama yang berpegang pada Ahlussunnah wal Jama’ah biasanya memiliki rujukan keilmuan yang kuat dan terhubung dengan generasi terdahulu.
Hindari belajar agama dari sumber yang tidak jelas atau yang mengajarkan pemikiran ekstrem dan menyesatkan.
◾Memahami Pentingnya Tasawuf dan Akhlak
Tasawuf dan praktik-praktik spiritual tertentu yang sebenarnya memiliki landasan kuat dalam tradisi Islam. Dengan mempelajari tasawuf yang benar, seseorang bisa memperkuat jiwa dan akhlaknya, sehingga tidak mudah terbawa paham yang sempit.
Tasawuf juga menekankan pada pentingnya tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) dan hubungan spiritual dengan Allah, yang bisa menjadi benteng dari pemikiran yang kaku dan radikal.
◾Bersikap Moderat dan Menghormati Perbedaan
"Sebagian kelompok" ada yang cenderung menolak amalan-amalan yang dianggapnya tidak ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah secara literal, seperti tawassul, maulid, dan ziarah kubur. Dengan bersikap moderat, memahami perbedaan pendapat, dan tetap menghormati tradisi, seseorang bisa membentengi dirinya dari pemahaman ekstrem.
Hindari sikap fanatik yang bisa membawa kepada kebencian atau perpecahan, karena sikap moderat adalah ciri utama Ahlussunnah wal Jama’ah.
◾Memperkuat Jaringan Sosial Keagamaan
Bergabung dengan komunitas keagamaan yang sejalan dengan Ahlussunnah wal Jama’ah. Lingkungan yang sehat akan membantu memperkuat pemahaman agama dan memberikan dukungan sosial dalam menjaga akidah yang benar.
◾Menghindari Diskusi Agama dengan Orang yang Kurang Ilmu
Diskusi agama yang tidak terarah dan dilakukan dengan orang yang tidak cukup berilmu bisa menjadi jalan untuk terpengaruh pemahaman yang salah. Oleh karena itu, penting untuk selektif dalam memilih lingkungan diskusi dan sumber belajar.
◾Menjaga Hubungan dengan Guru dan Ulama
Selalu menjaga hubungan dengan para guru dan ulama yang bisa memberikan bimbingan ketika menghadapi kebingungan atau pemikiran yang menyimpang. Nasehat dari guru yang memiliki pandangan luas dan pengalaman keilmuan akan sangat membantu.
Dengan menerapkan kiat-kiat ini, seseorang dapat memperkuat dirinya dan tetap berada pada jalan yang lurus, tanpa mudah terpengaruh oleh pemahaman yang kurang sejalan dengan tradisi ulama Ahlussunnah wal Jama’ah.
Sumber FB Ustadz : Pardi Syahri