Imam Syafi'i dan Sufyan Ibn 'Uyainah.
Imam Al-Baihaqi dalam Manaqib Al-Syafi'i meriwayatkan sebuah kisah yang penting dari Amru bin Sufyan bin Muhammad Al-Tsaghari, ia berkata: aku mendengar ayahku berkata:
Aku pernah melihat Muhammad bin Idris Al-Syafi'i duduk di hadapan Ibnu 'Uyainah, dan jika Al-Syafi'i duduk di sana, ia duduk bersila seperti duduknya para Qadhi. Kemudian datang seseorang kepada Ibnu 'Uyainah dan berkata: “Sungguh di sini ada sekelompok orang yang berpendapat seperti ini dan ini –ia menyinggung Al-Syafi'i dan Malik–”.
Ibnu 'Uyainah berkata: “Aku tidak suka orang yang berpendapat seperti itu mendatangiku”.
Imam Syafi'i kemudian yang faham dengan maksudnya pun berkata:
يا أبا محمد، ليس هذا من صنعتك، إنما صنعتك الحديث، وإنما هذا لأهل النظر.
“Wahai Abu Muhammad, ini bukan ranah keahlianmu, hanya saja ranahmu ada pada hadits, sedangkan pendapat ini untuk para ahli fiqih”.
Sufyan Ibnu Uyainah terdiam. Ia menganggukkan kepada. Dan setelahnya aku tidak pernah melihat Ibnu 'Uyainah melainkan ia begitu memuliakan dan menyanjung Imam Syafi'i.
••
Anda tahu siapa Sufyan Ibnu Uyainah itu?
Ia yang disebut oleh Al-Dzahabi dalam Siyar sebagai Al-Imam Al-Kabir, Syaikh Al-Islam, Hafidz Al-'Ashr. Sudah mencari hadits saat ia belum baligh, bertemu dengan Ulama besar, dan pemilik sanad hadits tertinggi di zamannya.
Imam Syafi'i pernah menyanjung dirinya dan berkata: “aku mendapatkan seluruh hadits Ahkam dari Sufyan kecuali 6 hadits, dan aku mendapatkan seluruh hadits Ahkam dari Malik kecuali 30 hadits”. Lihatlah betapa luasnya pengetahuan hadits seorang Sufyan!
Namun saat ia ditegur agar tidak berbicara apa yang bukan menjadi keahliannya ia diam dan setuju. Padahal dalam pengetahuan hadits, sungguh tidak ada yang menandinginya di masa itu.
Syaikh Hasan Hito dalam Al-Khulasah berkata saat menyebutkan sifat Mujtahid: “menghafal hadits itu suatu hal, dan cara menarik kesimpulan hukum adalah hal yang lain”. Artinya tidak mesti orang yang hafal hadits, bisa menarik hukum darinya.
Jika Sufyan Uyainah mau diam untuk tidak membahas apa yang bukan keahlian, padahal ia ulama besar hadits di zamannya, masa kita yang cuman yang pengangguran ini tidak mau diam juga?
Sumber FB Ustadz : Fahrizal Fadil