Pak Haji Masih Bingung ( 21 )
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Pak haji, ada diantara kami jamaah perempuan yang haid, sedangkan besok mau melaksanakan umroh, apa yang harus kami lakukan, apakah boleh suami kami yang menggantikan umroh kami.
Pertama, Ketentuan hukum bagi Perempuan Haid yang akan melaksanakan ibadah umroh:
1. Tetap melafazkan niat melaksanakan umroh di bir ali / zul khulaifah, bagi yang datang dari madinah. Sedangkan yang datang dari jeddah, maka melafazkan niatnya di pesawat atau di bandara jeddah.
Haid tidak menjadi penghalang perempuan untuk melaksanakan ibadah umroh dan haji, dan yang tidak boleh dilakukan perempuan haid dari rangkaian ibadah umroh dan haji cuma satu yaitu tawaf.
Tawaf harus dalam keadaan suci, sedangkan sa'i dan potong rambut tidak boleh dikerjakan karena harus didahului tawaf. Karena rukun harus dilakukan secara tertib dan berurutan.
2. Ketika sampai di mekah tetap di hotel, tidak ikut tawaf, sai dan potong rambut, setelah suci baru melaksanakan tawaf, sai dan potong rambut.
3. Selama haid tetap wajib menjaga larangan ihram, dan dibolehkan mandi tetapi tidak boleh keramas khawatir melanggar larangan ihram.
4. Setelah suci dari haid, langsung mandi besar dan berangkat ke Masjidil haram untuk melaksanakan tawaf, sai dan potong rambut, maka sempurnalah ibadah umrohnya.
5. Pada saat melaksanakan tawaf, sai dan potong rambut tidak perlu lagi melafazkan niat atau mengulang niat umroh, karena masih dalam keadaan ihram umroh.
Kedua. Umroh perempuan haid tidak bisa digantikan, dibadalkan atau dikerjakan oleh orang lain, karena haid tidak termasuk penyebab boleh digantikan, yang boleh digantikan / dibadalkan yaitu orang yang sudah meninggal dunia.
Dalu - dalu, Minggu 26 Mei 2024
Azkia Group
( Melayani Tamu Allah Kemuliaan Bagi Kami )
Free Thoif, Jabal magnet, musium abudi, Masjid kuba DLL
Umroh Hemat Rp. 28.950 Juta
Eksekutif Rp. 33 Juta
VIP Rp. 35.950 Juta
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa