Diantara mereka ada yang jujur. Tapi kebanyakannya bertaqiyah dengan branding Salaf!
Ibnu Taimiyah wafat 728 H. Bukan Salaf!
Imam Ahlussunnah wal Jama'ah, Imam Abu Hasan Al Asy'ari wafat 324 H. Ulama Salaf.
Wahabi rupanya Salafi KW!
Menguji nalar sungsang Wahabi
Wahabi protes; bahwa keyakinan umat Ahlussunnah wal Jama'ah hari ini tidak sama dengan Imam Ahlussunnah wal Jama'ah, Imam Abu Hasan Al Asy'ari, buktinya, kitab-kitab Imam Abu Hasan Al Asy'ari kok tidak dikaji oleh orang sekarang?!
Pertanyaan balik,
Setiap keyakinan yang kalian yakini hari ini apa kalian merujuk langsung kepada pemahaman kalian terhadap Al-Qur'an dan Sunnah?
Jika kalian mengikuti Salafus Saleh, kitab Imam siapa yang kalian jadikan rujukan pemahaman agar pemahaman kalian sama dengan Salafus Sahih?!
Wahabi kalau lagi sadar, bagus juga untuk diuji nalar sungsangnya.
Jika kalian mengakui bahwa ijtihad Sahabat (Qaul Shahabi) saja diperselisihkan sebagai hujjah (argumentasi) umat dalam beramal, berarti pandangan para penyebar propaganda Wahabi yang berkedok Salafi lebih patut diperselisihkan. Tapi kok bisa kalian memposisikan pandangan para Pegiat ajaran Wahabi seperti al-Qur'an dan Sunnah. Mereka Selalu benar?!
Sekedar informasi
1. Al Azhar sudah berusia 1.084 tahun. Sejak berdiri tahun 361 H. Universitas Islam Madinah baru muncul 1381 H. Usia jauh beda. Sudah banyak kontribusi Al Azhar dibandingkan Universitas Islam Madinah. Boleh kontribusi karya diadu dengan semua kampus di dunia!
2. Ulama Al Azhar yang berjasa merintis Universitas Islam Madinah. Di awal-awal Universitas Islam Madinah berdiri mereka mengemis minta dosen ke Al Azhar. Dosen-dosen pengajar saya sewaktu saya S1 dulu banyak yang pernah diperbantukan ke Madinah. Bahkan ada yang pernah diperbantukan ke LIPIA Jakarta, lokal jauh Universitas Imam Saud Riyadh
3. Soal metode ilmiah dan kualitas karya ilmiah, boleh ente tanya kepada semua orang yang pernah belajar ilmu-ilmu Islam di Timur Tengah; bagaimana sulitnya menyelesaikan pendidikan di Al Azhar dibandingkan di kampus lain di Timur Tengah. Apalagi menyelesaikan thesis dan disertasi. Jangan biasakan berkomentar dengan yang tidak tahu, apalagi meremehkan yang biasa di rangking 1! Sadar diri, bro!
4. Jika karena Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab menukil dalil dan perkataan Sahabat, ente klaim karya mereka ilmiah! Ente terlalu polos dan terlalu mudah diperbodoh! Khawarij lebih dulu dari mereka soal merasa paling benar dalam beramal dengan Al-Qur'an dan Sunnah! Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab banyak kontradiksi diri mereka dengan diri mereka sendiri di dalam karya-karya mereka. Ibnu Taimiyah itu orang aneh, dia mengharamkan manthiq, tapi karya-karyanya banyak teori manthiq dan berbelit-belit dengan logika dalam membantah Ahlussunnah wal Jama'ah. Main kalau kurang jauh, jangan sombong!
5. Santri Al Azhar tidak wajib masuk kelas saja menjadi rujukan. Apalagi kalau wajib masuk kelas!
6. Ente jika bicara rangking pendidikan Mesir, kok menjadikan Al Azhar sebagai sasaran! Al Azhar dan Mesir berbeda, bro. Ente membandingkan Universitas Al Azhar atau Mesir dengan kualitas pendidikan di negara-negara Timur Tengah?! Rangking pendidikan itu penilaiannya berasal dari banyak variabel. Bukan karya ilmiah saja! Gaya bicara ente gaya orang berpendidikan, gaya orang cerdas, tapi rupanya bodoh!
Apa separah ini ajaran Wahabi?
Lalu mengaku merasa paling benar dalam beramal dengan Al-Qur'an dan Sunnah?
Sumber FB Ustadz : Alnofiandri Dinar