Secara jujur harus diakui, bahwa zaman ini semakin banyak pelaku tasawuf atau spesifiknya pengamal tarekat tasawuf yang lebih menyukai hal-hal mistis, halusinasi dan ghuluw hingga tanpa sadar menabrak batasan syari'at yang suci dan disepakati. Jika dahulu Imam Syafi'i dengan tegas mencela sufi-sufi jahil yang mengotori syariat, maka saat ini sufi-sufi yang tidak memiliki pengetahuan syari'at yang kuat semakin berani mempermainkan syariat dan malah ramai diminati. Repotnya, kadang sufi-sufi model seperti itu berlindung dibalik kalam-kalam ulama' tasawuf ternama. Sudah begitu dengan entengnya menuduh pengkritiknya tidak faham tasawuf dan lain-lain.
Mungkin tidak terlalu berlebihan jika saya katakan, saat ini tasawuf adalah pintu paling mudah dimasuki bagi para penyeleweng yang yang ingin mengais harta dan kehormatan duniawi sehingga memperburuk citra tasawuf sunni yang haqiqi yang bersih dari bid'ah dan pemikiran sesat lainnya. Padahal andai mereka mau menapak tilasi jalan kaum sufi tempo dulu yang tegas terhadap bid'ah dan penyelewengan dari sunnah Rasulullah ﷺ tentu mereka akan menjadi panutan umat sepanjang zaman.
Kenyataan ini juga seakan menjadi amunisi baru bagi kaum pembenci tasawuf untuk terus mengkampanyekan ketidak sukaan mereka kepada tasawuf. Dan fitnah-fitnah mereka selama ini seakan mendapatkan legitimasi dari fakta-fakta lapangan saat ini.
Mungkin benar kata sebagian sufi kontemporer, bahwa terhadap kritik pembenci tasawuf kita cukup waspada satu kali. Tetapi dari sikap ghuluw pelaku tasawuf kita harus waspada seratus kali lebih banyak.
Zaman akhir semoga kita semakin mawas diri dan lebih berhati-hati. Dan semoga kedepan banyak ahli ilmu yang berani menyuarakan kebenaran.
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
Sufi zaman ini kebanyakan bukanlah sufi tapi hanya orang yang berlagak sufi (mutashawwif). Lagaknya seperti si paling ngerti hakikat padahal bodoh. Dan, kebodohannya ditutupi dengan kata-kata seperti "ah, kalian belum sampai".
by Ustadz : Abdul Wahab Ahmad
Sjariat adalah koentji!!!
by Ustadz : Fakhry Emil Habib
Nah setuju Kyai, Tashawwuf itu tidak identik dengan khurafat, tahayyul, mistis, atau hal2 nyeleneh apalagi dengan alasan bertashawwuf lalu menghinakan & meremehkan syari'at, apalagi yg punya klaim sudah bisa bebas dari syari'at! Memang benar bersyari'at saja tanpa bertashawwuf itu akan mutasyaddid alias keras & kaku, tapi bertashawwuf tanpa bersyari'at itu zindiq alias kemunafiqkan. Silakan anda mau ikut Thoriqoh Sufi selama Thoriqoh itu mu'tabar dikalangan ulama2 Sufi, tapi bukan berarti ketika anda berthoriqoh bisa seenaknya meninggalkan syari'at atau mengacak2 & merubah aturan Syari'at seenaknya.
by Ustadz : Daly Lesmana Putra