Dalil-dalil Saat Khatam Qur'an
Tahadduts binnikmah, Alhamdulillah masih bisa khatam Al-Qur'an. Amaliah Ramadan dengan mengkhatamkan Al-Quran sudah dijalani oleh para Sahabat. Salah satu imam di bidang ilmu qiraah menjelaskan:
وروى عن الخلفاء الأربعة وكان يختم القرآن كل ست ليال وفي رمضان كل ليلتين
Diriwayatkan para Khulafaur Rasyidin khatam al-Quran setiap 6 malam. Jika di bulan Ramadhan khatam setiap 2 malam (Ghayat al-Nihayah 1/74)
- Mengumpulkan Keluarga dan Berdoa
عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَتَمَ جَمَعَ أَهْلَهُ وَدَعَا (رواه ابو نعيم)
Anas berkata bahwa jika Nabi khatam Al-Quran maka Nabi mengumpulkan keluarganya dan berdoa (HR Abu Nuaim)
Kemudian Sahabat Anas sendiri mempraktekkan dengan cara berikut:
كَانَ أَنَسٌ إِذَا خَتَمَ الْقُرْآنَ جَمَعَ وَلَدَهُ وَأَهْلَ بَيْتِهِ فَدَعَا لَهُمْ (رواه الدارمى)
Jika Anas mengkhatamkan al-Quran, maka beliau mengumpulkan anaknya dan keluarganya, lalu berdoa untuk mereka (HR al-Darimi)
- Saat Membaca Ayat Sajadah
Di dalam Al-Qur'an ada ayat-ayat Sajadah, ditandai dengan "sajadah". Saya dulu biasa membaca Tasbih 3x. Ternyata lebih didahulukan Sujud Sajadah seperti hadis berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا وَيْلَهُ - وَفِى رِوَايَةِ أَبِى كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى - أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ ». (رواه مسلم)
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Jika manusia membaca ayat Sajdah lalu sujud, maka syetan menyingkir seraya menangis dan berkata: “Celaka diriku. Manusia diperintah sujud, lalu ia bersujud, maka baginya adalah surga. Dan aku diperintah bersujud, namun aku membangkan, maka neraka lah bagiku” (HR Muslim)
Jika saat baca Qur'an di mobil, karena tidak memungkinkan sujud sajadah, saya baru baca Tasbih 3x seperti dijelaskan oleh ulama Syafi'iyah:
فَإِنْ لَمْ يَتَمَكَّنْ مِنْ التَّطَهُّرِ أَوْ مِنْ فِعْلِهَا لِشُغْلِهِ قَالَ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ قِيَاسًا عَلَى مَا قَالَهُ بَعْضُهُمْ مِنْ سَنِّ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَتَمَكَّنْ مِنْ تَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ لِحَدَثٍ أَوْ شُغْلٍ وَيَنْبَغِي أَنْ يُقَالَ مِثْلُ ذَلِكَ فِي سَجْدَةِ الشُّكْرِ أَيْضًا ع ش حواشي الشرواني - (ج 2 / ص 216)
“Jika tidak memungkinkan dari berwudhu’ atau melakukan sujud Sajadah karena sibuk, maka membaca Tasbih, Hamdalah, Tahlil dan Hauqalah. Dikiyaskan dengan pendapat sebagian ulama yang menganjurkan bacaan tersebut bagi orang yang tidak memungkinkan melakukan salat Tahiyat Masjid, karena hadas atau sibuk.” (Hawasyai al-Syarwani, 2/216)
- Baca Takbir Setelah Surat Adh-Dhuha
Sudah menjadi kelaziman di kalangan santri saat khataman, mulai Surat Adh-Dhuha membaca Takbir, baik saat saya ikut Dzikrul Ghofilin, undangan khataman Al Qur'an dan sebagainya. Sumber riwayatnya adalah:
ﻗﺎﻝ: ﻋﻜﺮﻣﺔ ﺑﻦ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ﻗﺮﺃﺕ ﻋﻠﻰ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻗﺴﻄﻨﻄﻴﻦ، ﻓﻠﻤﺎ ﺑﻠﻐﺖ ﻭاﻟﻀﺤﻰ، ﻗﺎﻝ ﻟﻲ: «ﻛﺒﺮ ﻛﺒﺮ ﻋﻨﺪ ﺧﺎﺗﻤﺔ ﻛﻞ ﺳﻮﺭﺓ، ﺣﺘﻰ ﺗﺨﺘﻢ» ﻭﺃﺧﺒﺮﻩ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ ﺃﻧﻪ ﻗﺮﺃ ﻋﻠﻰ ﻣﺠﺎﻫﺪ ﻓﺄﻣﺮﻩ ﺑﺬﻟﻚ، ﻭﺃﺧﺒﺮﻩ ﻣﺠﺎﻫﺪ، ﺃﻥ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺃﻣﺮﻩ ﺑﺬﻟﻚ، ﻭﺃﺧﺒﺮﻩ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ، ﺃﻥ ﺃﺑﻲ ﺑﻦ ﻛﻌﺐ ﺃﻣﺮﻩ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﺃﺧﺒﺮﻩ ﺃﺑﻲ ﺑﻦ ﻛﻌﺐ ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻣﺮﻩ ﺑﺬﻟﻚ
Ikrimah bin Sulaiman membaca Al Qur'an kepada Ismail bin Abdullah. Setelah sampai surat Adh-Dhuha, ia berkata: "Baca takbir! Baca takbir! tiap selesai surat hingga khatam". Ia menceritakan bahwa Imam Ibnu Katsir diperintah seperti itu oleh Mujahid. Mujahid diperintah seperti itu oleh Ibnu Abbas. Ibnu Abbas diperintah seperti itu oleh Ubay bin Kaab. Ubay diperintah seperti itu oleh Nabi shallahu alaihi wasallam (HR Al Hakim)
- Setelah Khatam Kembali Ke Al-Baqarah
قَالَ الْجَزَرِيُّ فِي النِّهَايَةِ هُوَ الَّذِي يَخْتِمُ الْقُرْآنَ بِتِلَاوَتِهِ ثُمَّ يَفْتَتِحُ التِّلَاوَةَ مِنْ أَوَّلِهِ .. وَكَذَلِكَ قُرَّاءُ مَكَّةَ إِذَا خَتَمُوا الْقُرْآنَ اِبْتَدَءُوا وَقَرَءُوا الْفَاتِحَةَ وَخَمْسَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ الْبَقَرَةِ إِلَى { وَأُولَئِكَ هُمْ الْمُفْلِحُونَ } (تحفة الاحوذي)
“al-Jazari berkata dalam al-Nihayah: “Yang dimaksud adalah orang yang khatam al-Quran lalu mengawali kembali dari permulaan... Demikian yang dilakukan para imam ahli ilmu Qiraah di Makkah, jika mereka khatam al-Quran maka mereka membaca surat al-Fatihah dan 5 ayat dari surat al-Baqarah”
- Ramadan dan Al Qur'an Adalah Sepasang Pemeberi Syafaat Di Hadapan Allah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ »
Hadis: “Puasa dan Quran akan memberi syafaat di hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Allah, karena aku dia tidak makan dan minum”. Quran berkata: “Ya Allah, karena aku dia tidak tidur malam”. Keduanya meminta syafaat kepada Allah. Keduanya diterima syafaatnya (HR Ahmad)
Semoga amal ibadah di bulan Ramadhan diterima oleh Allah dan mendapat Syafaat dari Qur'an dan Ramadan, serta dipertemukan dengan Ramadan tahun depan. Amin Yaa Rabbana
◇ alhamdulilah buka puasa bersama nak-kanak dan santri yang tidak pulang dari Pontianak atau Madura
Sumber FB Ustadz : Ma’ruf Khozin