Berzina Dengan Ibu Mertua Versi Salafi Wahabi

Berzina Dengan Ibu Mertua Versi Salafi Wahabi

🔰 BERZINA DENGAN IBU MERTUA VERSI SALAFI WAHHABI.

Oleh: M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH.

"Berhubung intim dengan ibu mertua lebih baik daripada ikut tahlilan dan maulidan". Jadi, pesta seks di sisi wahhabi lebih baik ketimbang jamaah tahlil dan maulid. Artinya melakukan zina itu boleh boleh saja dalam sekte sesat salafi Wahhabi dengan syarat serta tujuan untuk menghindari melakukan amalan bid'ah, karena iblis lebih menyukai pelaku bid'ah ketimbang pelaku maksiat.

Ini merupakan penghalalan maksiat yang luar biasa yang dilakukan oleh mereka dan ini jelas sesat dan menyesatkan. Orang yang melakukan demikian jatuh dalam konsekuensi ahli bid'ah, murtad dan kafir. Sebab, tidak tanggung tanggung, maksiat yang dihalalkan oleh mereka yaitu zina. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa zina merupakan kategori dosa terbesar ketiga setelah syirik dan membunuh. Lalu bagaimana mungkin zina yang jelas jelas keharamannya bisa berubah jadi halal dengan mengatakan "lebih baik" tanpa adanya rasa menyesal melakukannya dengan alasan supaya tidak melakukan amalan bid'ah? 

Allah Subhaanahu wa ta'alaa berfirman:

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللهُ إِلَهاً آخَرَ ، وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ

Artinya: Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina.

[Al Furqan ayat 68]

Rasulullah bersabda:

عن عبد الله قال : سألت رسول الله ﷺ : أي الذنب أعظم عند الله ؟ قال : ( أن تجعل لله ندا وهو خلقك ، قلت ثم أي ؟ قال: أن تقتل ولدك خشية أن يطعم معك قلت : ثم أي ؟ قال أن تزاني بحليلة جارك.

Artinya: Dari Abdullah (Abdullah bin Mas'ud alias Ibnu Mas'ud) beliau berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Sallahu Alaihi Wasallam: Mana dosa yang paling besar di sisi Allah? Rasulullah menjawab: Engkau menjadikan sekutu pada Allah sedangkan Allah yang menciptakan mu. Kemudian, aku katakan Apa lagi?. Beliau menjawab: Engkau membunuh anakmu karena takut dia menyantap makanan bersamamu. Kemudian aku bertanya apa lagi? Beliau menjawab: Engkau berzina dengan istri tetangga mu.

[Sahih Muslim: 2/72]

Al Imam Ibnu Battal (W 443 H) mengatakan 

وزنا الفرج من أكبر الكبائر

Artinya: Dan zina farji (zina hubungan intim) merupakan dari paling besarnya dosa besar.

[Syarah Sahih Al Bukhari Libni Battal: 10/312]

Syaikh Ibnu Taimiyah (W 728 H) mengatakan:

أكبر الكبائر ثلاث : الكفر ، ثم قتل النفس بغير الحق ، ثم الزنا

Artinya: Paling besarnya dosa besar ada tiga: kekafiran, kemudian membunuh jiwa tanpa haq kemudian zina.

[Tafsir Al Kabiir: 6/3]

Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami (W 974 H) mengatakan:

والأصح أن الذي يلي الشرك هو القتل ثمّ الزّنا

Artinya: Dan yang benar adalah sesungguhnya yang mengiringi kesyirikan ialah membunuh kemudian zina.

[Azzawajir Aniqtiraf Al Kabair: 1/189]

Al Imam Ibnu Katsir (W 774 H) mengatakan:

ويدخل في هذا كل من ابتدع بدعة ليس [له] فيها مستند شرعي، أو حلل شيئا مما حرم الله، أو حرم شيئا مما أباح الله، بمجرد رأيه وتشهيه

Artinya: Dan yang termasuk dalam hal ini adalah setiap orang yang melakukan bid'ah yang tidak didasarkan pada sandaran syari'at, atau orang yang menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah, atau mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah yang hanya didasarkan oleh pendapat dan hawa nafsunya semata

[Tafsir Al Qur'anil 'Adhiim: 4/609]

Al Imam Dzafar Ahmad Al Utsmani (W 1394 H) mengatakan:

ومن أنكر شيئا من شرائع الإسلام، فقد أبطل قول : لا إله إلا الله معناه أنه يصير مرتدا، فيقتل إن لم يسلم

Artinya: Barang siapa yang mengingkari sesuai dari syariat syariat Islam. Maka, ia telah membatalkan ucapan LAA ILAAHA ILLALLAHU yang maknanya bahwasanya ia telah murtad. Maka, dibunuh lah dia jika tidak Islam.

['Ilaaus Sunan: 12/635]

Syaikh Wahbah Zuhaili mengatakan:

وعلى هذا فالمرتد : هو الراجع عن دين الإسلام إلى الكفر، مثل من أنكر وجود الصانع الخالق ، أو نفى الرسل ، أو كذب رسولاً ، أو حلل حراماً بالإجماع كالزنا واللواط وشرب الخمر والظلم

Artinya: Oleh karena inilah murtad adalah orang yang kembali dari agama islam ke kafiran. Misalnya orang yang mengingkari keberadaan sang pencipta, menafikan para rasul, mendustakan rasul atau menghalalkan tang di haramkan secara ijma'. Seperti, zina, liwath, meminum khamar dan kedzaliman.

[Fiqhul Islam Wa Adillatuh: 6/183]

Syaikh Ibnu Baz Al Wahhabi mengatakan:

وقد أجمع علماء الإسلام على كفر من استحل ما حرمه الله، أو حرم ما أحله الله مما هو معلوم من الدين بالضرورة

Artinya: Sungguh ulama Islam sudah ber-ijma' atas kekufuran orang orang yang menghalalkan sesuatu yang di haram Allah atau mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah yakni dari sesuatu yang telah diketahui dalam agama secara pasti.

[Majmu' Fatawa Libni Baz: 2/330]

Jadi, slogan manhaj salaf, tauhid, salafus saleh, salafi, ittiba rasul dan lain lain hanyalah metode busuk mereka untuk menarik simpati masyarakat khususnya para akhwat untuk di lahap habis semua isi baju dan celana dalam mereka, mencari cuan dengannya, menumpahkan hasrat nafsu busuk seksual mereka dan lain lain. Jangan percaya kata kata saya silahkan anda cari sendiri diakun ini. Lengkap dengan bukti serta bantahnya. Selamat berjumpa di sisi gelap wahhabi lainnya.

Soal iblis lebih menyukai pelaku bid'ah ketimbang pelaku maksiat sudah pernah kami bahas dalam postingan berikutnya:

Riwayat Yahya bin Yaman adalah Palsu

Selesai. 

Sumber FB : ID Cyber Aswaja

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Berzina Dengan Ibu Mertua Versi Salafi Wahabi - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®