Dalam konteks puasa, tak pernah ada ajaran boleh makan hingga terdengar adzan subuh. Yang ada adalah boleh makan hingga fajar Shadiq terbit. Adzan tidak pernah jadi patokan sama sekali. Mau ada adzan atau tidak sama saja patokannya adalah terbitnya fajar Shadiq yang sekarang bisa anda lihat di jadwal shalat subuh dengan dikurangi dua menit. Misalnya jadwal shalat subuh adalah 4:05, maka terbitnya fajar kira-kira 4:03 dan di saat itulah sudah tidak boleh makan minum.
Pengurangan dua menit adalah karena jadwal shalat dimundurkan sekitar 2 menit sebagai kehati-hatian agar jangan sampai ada yang shalat sebelum waktunya. Dalam konteks puasa, sebagai kehati-hatian waktu yang tertulis di jadwal harus dikurangi 2 menit agar cocok dengan waktu asli terbitnya fajar.
Orang adzan sering telat sebab faktor manusiawi. Untuk menghidupkan speaker saja bisa satu menit berlalu. Belum lagi jam para muadzin belum tentu cocok detiknya. Kalau patokannya adalah adzan, maka bisa-bisa makan sahur saat sudah terlarang makan. Menunggu adzan saja sudah keliru, apalagi kalau ikut ajaran sesat yang memperbolehkan makan hingga adzan berakhir, bukan hanya keliru tapi sesat.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad