Nilai Pendidikan dari Isra' Mi'raj Nabi
1. Kesucian Hati
Niat dihati, sucikan dari yang kotor, ketika hati sudah bersih maka ia tidak akan mudah terkontaminasi dengan yang kumuh, meskipun hati Nabi sudah bersih akan tetapi untuk lebih kokoh beliau dibedah lagi, dalam riwayat diterangkan ada 3x dada Nabi dibedah (saat kecil, ketika diutus, dan ketika isra' mi'raj).
Hal inilah kenapa kita musti suci sebelum melakukan sholat, baik hati, badan, pakaian dan tempat, karena kita akan menghadap dzat yang maha suci, mensucikannya juga disunnahkan dibasuh sebanyak 3x "sholat itu adalah mi'raj (media) orang-orang beriman menghadap Allah. Nabi Mi'raj dengan roh dan jasad, kita mi'raj dengan sholat.
2. Kebersihan Diri
Ketika beliau sampai di Masjidil Aqsha beliau lansung melaksanakan sholat, setelah ia beliau disuguhi 2 gelas minuman oleh Jibril, satu gelas berisi susu satunya lagi berisi tuak, beliau memilih susu, hal ini membuat Jibril memuji tindakan beliau "engkau memilih yang suci" nah, ini memberikan pelajaran kepada kita agar menjaga kebersihan apa yang akan kita masukan ke dalam tubuh kita.
Di dalam tubuh yang bersih akan terpancar kejernihan sikap, pemikiran, serta jernih pula hasilnya. Sesuatu yang haram apabila kita masukkan ke dalam badan ia akan mempengaruhi sang pemiliknya. Akibatnya kita bisa rasakan sendiri tiada ketenangan selalu dihantui perasaan bersalah orang lain juga dapat menilainya.
3. Sifat Adil
Adil tidak ego, mau menerima saran, masukan, sifat ini terlihat dari Nabi ketika beliau menerima hadiah dari perjalanan beliau "50x sholat" saat itu terjadi dialog antara Nabi dengan Nabi Musa, mintalah keringanan kepada Tuhan, karena 50 sholat itu akan memberatkan bagi umatmu, karena itu sudah aku coba terhadap umatku.
Nah, saran itu diterima beliau, akhirnya beliau balik lagi dan meminta keringanan, hingga akhirnya jadi 5x sholat, sebagai seorang pemimpin orang besar hendaknya mengambil langkah ini dalam memimpin tidak memberatkan rakyat selagi bisa diberi keringanan kenapa tidak diambil, Tuhan juga begitu, tidak memberatkan hambanya dalam syari'at.
4. Sholatlah
Kita musti memiliki sandaran dalam hidup ini, kita butuh ketenangan, kedamaian, maka satu cara untuk meraih kedamaian itu adalah sholat, sandaran vertikal seorang hamba kepada pujaannya. Hal ini jelas dari hadiah yang diterima Nabi dalam perjalanan Isra' dan Mi'raj "sholat" tidak yang lain, ternyata satu cara atau media untuk bisa hidup tenang ya dengan berkomunikasi lansung dengan Allah adalah Sholat.
5. Masjidkan hati
Cintai masjid, tempat ibadah, pusat persatuan, peradaban umat karena memang cara terbaik untuk mendidik generasi memang di masjid, kita bisa lihat Nabi mendidik para sahabat tempo dulu di masjid, lahir para ulama juga dari masjid, orang-orang hebat bangsa ini juga lahir dari masjid.
Di Ranah Minang ada nama lainnya "surau" tempat belajar ilmu agama di dalamnya, halamannya tempat bersilat. Pendidikan ini masih lestari sampai hari ini meskipun dengan wajah yang berbeda, di dalamnya untuk menimba ilmu agama, ibadah, di luarnya untuk belah diri istilah dulu "surau dan silek"
Inilah sebahagian kecil diantara nilai pendidikan yang dapat diambil dari perjaanan Isra' dan Mi'rajnya Nabi. Masih banyak lagi yang lainnya tapi segini yang dapat saya ambil karena keterbatasan diri saya. Wallahu A'lam.
Sumber FB Ustadz : Pardi Syahri
10 Februari 2024 pada 14.17 ·