Yahudi Nashrani Lebih Baik dari Asy'ariah?

Yahudi Nashrani Lebih Baik dari Asyariah?

YAHUDI NASHRANI LEBIH BAIK DARI ASY'ARIAH ?? SYUBHAT SALAFI WAHABI YANG BEGITU BESAR

๐Ÿ‘‰ Tahukah mereka termasuk Salman Ali yang menyatakan seperti di video dibawah ๐Ÿ‘‡ , pernyataan yang menyatakan yahudi lebih baik dari Asy'ariah, Sama saja mereka menyatakan para ulama Asy'ari itu semua tidak ada yang lebih baik dari yahudi ,mereka sama saja menyatakan IBN Katsir ulama ahli tafsir yang sering mereka rujuk ,tidak lebih baik dari yahudi , karena jelas beliau mengakui sendiri bahwa dirinya seroang Asy'ari ,apakah layak dan pantas ulama yang sering mereka sanjung ,mereka nukil pendapanya ,mereka kaji kitab tafsirnya tapi pada akhirnya mereka menyatakan bahwa itu semua tidak lebih baik dari yahudi ? , mereka juga sama saja menyatakan imam Nawawi ,IBN hajar Al asqalany dan para ulama besar yang lahir dari Asy'ariah tidak lebih baik dari yahudi ,ini pernyataan yang salah kaprah dan jauh jatuh pada penyelewengan yang benar

ุฃَูَู†َุฌْุนَู„ُ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ ูƒَุงู„ْู…ُุฌْุฑِู…ِูŠู†َ 

ู…َุง ู„َูƒُู…ْ ูƒَูŠْูَ ุชَุญْูƒُู…ُูˆู†َ 

"Maka apakah patut Kami menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir) ?, Atau adakah kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan ?" (QS. Al-Qalam : 35 - 36)

๐Ÿ‘‰Ulama Ulama Al-Asya’irah Mereka adalah tokoh-tokoh besar ulama Ahlussunnah berwibawa tinggi yang berdiri teguh menentang kecongkaan dan kesombongan golongan menyempal seperti Mu’tazilah ,jahmiyah dan Hawasyiah yang kemudian aqidahnya di adopsi Wahabi saat ini

๐Ÿ‘‰Dalam menuturkan tentang golongan Al-Asya’irah, Ibnu Taimiyyah berkata:

ูˆุงู„ุนู„ู…ุงุก ุฃู†ุตุงุฑ ุนู„ูˆู… ุงู„ุฏูŠู† ูˆุงู„ุฃุดุงุนุฑุฉ ุฃู†ุตุงุฑ ุฃุตูˆู„ ุงู„ุฏูŠู† – ุงู„ูุชุงูˆู‰ ุงู„ุฌุฒุก ุงู„ุฑุงุจุน

“Para ulama adalah pembela ilmu agama dan al-Asya’irah pembela dasar-dasar agama (ushuluddin) - (Al-Fataawaa, juz 4)

๐Ÿ‘‰ Apakah pantas pernyataan mereka ini , dengan jelas mereka juga menentang apa yang dijelaskan oleh tokoh rujukan mereka sendiri seperti ibn Taymiah ๐Ÿ‘†

๐Ÿ‘‰Sesungguhnya Para ulama ini (penganut madzhab al-Asya’irah) terdiri dari tokoh-tokoh hadits (Muhadditsin), para Ahli fiqih dan para Ahlitafsir dari kalangan tokoh Imam-imam yang utama (yang menjadi panutan dan sandaran para ulama lain) ,apakah layak dan pantas dikatakan yahudi lebih baik dari mereka , seperti para ulama:

- Syaikhul Islam Ahmad ibn Hajar al-‘Asqalani ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡, tokoh hadits yang tidak dipertikaikan lagi sebagai gurunya para ahli hadits, penyusun kitab Fathul Baari ‘ala Syarhil Bukhaari. Bermazhab Asya’irah. Karyanya sentiasa menjadi rujukan para ulama’. 

- Syaikhul Ulama Ahl as-Sunnah, al-Imam an-Nawaawi ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡, penyusun Syarh Shahih Muslim, dan penyusun banyak kitab yang masyhur. Beliau bermazhab Asya’irah. 

- Syaikhul Mufassirin al-Imam al-Qurthubi ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ penyusun tafsir al-Jaami’ li Ahkaamil Qur’an. Beliau bermazhab Asya’irah. 

- Syaikhul Islam Ibnu Hajar al-Haithami ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡, penyusun kitab az-Zawaajir ‘an al-Iqtiraaf al-Kabaa’ir. Beliau bermazhab Asya’irah. 

- Syaikhul Fiqh wal Hadits al-Imam al-Hujjah wa ats-Tsabat Zakaaria al-Anshari ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ Beliau bermazhab Asya’irah. 

- Al-Imam Abu Bakar al-Baaqilani ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ 

- Al-Imam al-Qashthalani ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ 

- Al-Imam an-Nasafi ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ 

- Al-Imam asy-Syarbini ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ 

- Abu Hayyan an-Nahwi ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡, penyusun tafsir al-Bahr al-Muhith.

- Al-Imam Ibn Juza ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡, penyusun at-Tashil fi ‘Uluumittanziil. 

- Dan lain sebagainya, yang kesemua merupakan tokoh-tokoh Ulama ‘Asya’irah.

๐Ÿ‘‰Seandainya kita menghitung jumlah ulama besar dari Ahli Hadits, Ahli Tafsir dan Ahli Fiqh yang bermazhab al-Asya’irah, maka tidak mungkin mampu untuk dilakukan dan kita memerlukan beberapa jilid buku untuk merangkai nama para ulama besar yang ilmu mereka memenuhi wilayah timur dan barat bumi. Adalah salah satu kewajiban kita untuk berterimakasih kepada orang-orang yang telah berjasa dan mengakui keutamaan orang-orang yang berilmu dan memiliki kelebihan yakni para tokoh ulama, yang telah menabur khidmat mereka kepada syari’at Sayyid Para Rasul, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi wa Sallam. Darimana lagi kebaikan yang kita harapkan sekiranya kita melemparkan tuduhan menyimpang daripada kebenaran dan sesat kepada para ulama besar kita dan para salafus sholeh ? Bagaimana Allah akan membukakan mata hati kita untuk mengambil manfaat dari ilmu-ilmu mereka setelah kita beri’tiqad bahwa mereka berada dalam keraguan dan menyimpang dari jalan Islam ???. 

๐Ÿ‘‰Sungguh saya ingin mengatakan: “Adakah ulama masakini dari kalangan Doktor [penyandang ijazah PhD] dan cerdik pandai, mampu melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani dan Al-Imam An-Nawawi ุฑุญู…ู‡ู…ุงุงู„ู„ู‡ dalam berkhidmat terhadap Sunnah Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… yang suci ? Adakah kita mampu untuk memberi khidmat terhadap Sunnah Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… sebagaimana yang dilakukan oleh kedua-dua ulama besar ini ? Semoga Allah memberikan karunia kepada mereka rahmat serta keridhaan-Nya. Lalu bagaimana kita bisa menuduh mereka berdua telah sesat  dengan pernyataan Yahudi lebih baik dari mereka dan juga para ulama al-Asya’irah yang lain, padahal kita memerlukan ilmu-ilmu mereka ? 

Dan bagaimana kita bisa mengambil ilmu dari mereka jika mereka didalam kesesatan ?

๐Ÿ‘‰PadahalAl-Imam Ibnu Sirin ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ pernah berkata :

ุฅู† ู‡ุฐุง ุงู„ุนู„ู… ุฏูŠู† ูุงู†ุธุฑูˆุง ุนู…ู† ุชุฃุฎุฐูˆู† ุฏูŠู†ูƒู… 

"Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikan daripada siapa kalian mengambil agama kalian."

๐Ÿ‘‰Apakah tidak cukup bagi orang yang tidak sependapat dengan para Imam di atas, untuk mengatakan, “Mereka rahimahullah telah berijtihad dan mereka salah dalam menafsirkan sifat-sifat Allah. Maka yang lebih baik adalah tidak mengikuti metode mereka.” Sebagai pengganti dari ungkapan kita yang telah menuduh mereka menyimpang dan sesat lalu kita marah atas orang yang mengkategorikan mereka sebagai Ahlussunnah. 

๐Ÿ‘‰Dan seandainya Al-Imam an-Nawawi, Al-‘Asqalani, Al-Qurthubi, Al-Fakhrurrazi, Al-Haithami dan Zakaria Al-Anshari dan ulama berwibawa yang lain tidak dikategorikan sebagai Ahlussunnah Wal Jama’ah, lalu siapakah lagi yang termasuk Ahlussunnah Wal Jama’ah ?. 

๐Ÿ‘‰Sungguh, dengan tulus kami mengajak semua pendakwah dan mereka yang bergiat di medan dakwah Islam agar bertaqwa kepada Allah dalam urusan ummat Muhammad ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, khususnya terhadap tokoh-tokoh ulama dan para fuqaha’nya. Karena, ummat Muhammad ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… senantiasa berada dalam kebaikan hingga hari kiamat. 

Dan tidak ada kebaikan bagi kita jika tidak mengakui kedudukan dan keutamaan para Ulama kita sendiri.

๐Ÿ‘‰Al-Asya’irah adalah pengikut Imam Abu Hasan al-Asy'ari yang mempunyai jasa yang besar dalam membersihkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah daripada kekeruhan yang dicetuskan oleh golongan Mu'tazilah. Kebanyakan pendukung dan Ulama besar umat ini adalah dari golongan al-Asya’irah. Sedangkan golongan yang memperdebatkan mereka ini sama sekali mencapai secarik buku mereka pun dari segi ilmu, wara' dan taqwa. 

๐Ÿ‘‰Di antara ulama Al-Asya’irah ialah: Imam Al-Haramain, Imam al-Ghazali, al-Hafidz Ibn Hajar al-'Asqalani, Imam Fakhruddin ar-Razi dan sebagainya. Apakah dosa yang telah mereka lakukan ? Adakah karena mereka bersunggung-sungguh untuk membuat bantahan atas kekeliruan yang ditimbulkan oleh golongan Musyabbihah yang berhubungan dengan Dzat Allah ? Golongan Musyabbihah ini mencoba untuk menetapkan bahwa Allah Ta’ala mempunyai jisim melalui ayat-ayat Mutasyabihat dan hadits-hadits yang menyatakan secara dzahirnya bahwa Allah mempunyai tangan, mata, siku, jari-jari dan sebagainya. 

ULAMA-ULAMA BERMADZHAB AL-ASYA'IRAH

✅Peringkat Pertama : 

Dari Kalangan Murid Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari

* Abu Abdullah bin Mujahid Al-Bashri 

* Abu Al-hasan Al-Bahili Al-Bashri 

* Abu Al-Hasan Bandar bin Al-Husein Al-Syirazi As-Sufi 

* Abu Muhammad At-Thobari Al-‘Iraqi 

* Abu Bakr Al-Qaffal As-Syasyi 

* Abu Sahl As-So’luki An-Naisaburi

* Abu Yazid Al-Maruzi 

* Abu Abdillah bin Khafif As-Syirazi 

* Abu Bakr Al-Jurjani Al-Isma’ili 

* Abu Al-Hasan Abdul ‘Aziz At-Thobari 

* Abu Al-Hasan Ali At-Thobari 

* Abu Ja’far As-Sulami Al-Baghdadi 

* Abu Abdillah Al-Asfahani 

* Abu Muhammad Al-Qursyi Al-Zuhri 

* Abu Bakr Al-Bukhari Al-Audani 

* Abu Al-Manshur bin Hamsyad An-Naisaburi 

* Abu Al-Husein bin Sam’un Al-Baghdadi 

* Abu Abdul Rahman As-Syaruthi Al-Jurjani 

* Abu Ali Al-Faqih Al-Sarkhosyi

✅ Peringkat Kedua:

* Abu Sa’ad bin Abi Bakr Al-Isma’ili Al-Jurjani 

* Abu Thayyib bin Abi Sahl As-So’luki An-Naisaburi 

* Abu Al-Hasan bin Daud Al-Muqri Al-Darani Ad-Dimasyqi 

* Al-Qodhi Abu Bakr bin At-Thoyyib bin Al-Baqillani 

* Abu ‘Ali Ad-Daqqaq An-Naisaburi (guru Imam Al-Qusyairi)

* Al-Hakim Abu Abdillah bin Al-Bai’e An-Naisaburi 

* Abu Manshur bin Abi Bakr Al-Isma’ili 

* Al-Ustaz Abu Bakr Furak Al-Isfahani 

* Abu Sa’ad bin Uthman Al-Kharkusyi 

* Abu Umar Muhammad bin Al-Husein Al-Basthomi 

* Abu Al-Qasim bin Abi Amr Al-Bajli Al-Baghdadi 

* Abu Al-Hasan bin Maysazah Al-Isfahani 

* Abu Tholib bin Al-Muhtadi Al-Hasyimi 

* Abu Mu’ammar bin Abi Sa’ad Al-Jurjani 

* Abu Hazim Al-‘Abdawi An-Naisaburi 

* Al-Ustaz Abu Ishaq Al-Isfara’ini 

* Abu ‘Ali bin Syazan Al-Baghdadi 

* Abu Nu’aim Al-Hafiz Al-Isfahani 

* Abu Hamid Ahmad bin Muhammad Al-Istawa’ie Ad-Dalwi

✅Peringkat ketiga:

* Abu Al-Hasan As-Sukri Al-Baghdadi 

* Abu Manshur Al-Ayyubi An-Naisaburi 

* Abu Muhammad Abdul Wahab Al-Baghdadi 

* Abu Al-Hasan An-Na’imi Al-Bashri 

* Abu Thohir bin Khurasah Ad-Dimasyqi 

* Al-Ustaz Abu Manshur An-Naisaburi 

* Abu Dzar Al-Haraqi Al-Hafiz 

* Abu Bakr Ad-Dimsyaqi (Ibn Al-Jurmi) 

* Abu Muhammad Al-Juwaini (ayahnda Imam Al-Haramain Al-Juwaini) 

* Abu Al-Qasim bin Abi Uthman Al-Hamdani 

* Abu Ja’far As-Samnani 

* Abu Hatim At-Thobari Al-Qozwini 

* Abu Al-Hasan Rasya bin Nazhif Al-Muqri 

* Abu Muhammad Al-Isfahani (Ibn Al-Laban) 

* Abu Al-Fath Salim bin Ayyub Al-Razi 

* Abu Abdillah Al-Khobazi Al-Muqri 

* Abu Al-Fadhl bin ‘Amrus Al-Baghdadi Al-Maliki 

* Al-Ustaz Abu Al-Qasim Al-Isfarayini 

* Al-Hafiz Abu Bakr Al-Baihaqi (pemilik Al-Asma’ wa As-Sifat)

✅Peringkat keempat:

* Abu Bakr Al-Khatib Al-Baghdadi 

* Al-Ustaz Abu Al-Qasim Al-Qusyairi 

* Abu ‘Ali bin Abi Harishoh Al-Hamdani Ad-Dimasyqi 

* Abu Al-Muzhoffar Al-Isfara’ini 

* Abu Ishaq Ibrahim bin ‘Ali As-Syirazi 

* Imam Al-Haramain Abu Al-Ma’ali Al-Juwaini 

* Abu Al-Fath Nasr bin Ibrahim Ad-Dimasyqi 

* Abu Abdillah At-Thobari

✅Peringkat kelima:

* Abu Al-Muzoffar Al-Khowafi 

* Al-Imam Abu Al-Hasan At-Thobari (Balika Al-Harrasi) 

* Hujjatul Islam Al-Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali 

* Al-Imam Abu Bakr Al-Syasyi 

* Abu Al-Qashim Al-Anshori An-Naisaburi 

* Al-Imam Abu Nasr bin Abi Al-Qasim Al-Qusyairi 

* Al-Imam Abu ‘Ali Al-Hasan bin Sulaiman Al-Isbahani 

* Abu Sa’id As-ad bin Abi Nashr bin Al-Fadhl Al-‘Umri 

* Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Yahya Al-Uthmani Ad-Dibaji 

* Al-Qadhi Abu Al-‘Abbas Ahmad bin Salamah (Ibn Al-Ratbi) 

* Al-Imam Abu Abdillah Al-Farawi 

* Imam Abu Sa’ad Isma’il bin Ahmad An-Naisaburi Al-Karmani 

* Imam Abu Al-Hasan Al-Sulami Ad-Dimasyqi 

* Imam Abu Manshur Mahmud bin Ahmad Masyazah 

* Abu Al-Fath Muhammad bin Al-Fadhl bin Muhammad Al-Isfara’ini

* Abu Al-Fath Nasrullah bin Muhammad Al-Mashishi

✅Peringkat keenam:

* Al-Imam Fakhruddin Al-Razi (pemilik At-Tafsir Al-Kabir dan Asas At-Taqdis) 

* Imam Saifullah Al-Amidi (empunya Abkar Al-Afkar) 

* Sulton Al-Ulama’ Izzuddin bin Abdil Salam 

* Sheikh Abu ‘Amr bin Al-Hajib 

* Sheikhul Islam Izzuddin Al-Hushairi Al-Hanafi (pemilik At-Tahsil wal Hashil) 

* Al-Khasru Syahi

✅Peringkat ketujuh:

* Sheikh Taqiyuddin Ibn Daqiq Al-‘Idd 

* Sheikh ‘Ala’uddin Al-Baji 

* Al-Imam Al-Walid Taqiyuddin Al-Subki (murid Sheikh Abdul Ghani An-Nablusi) 

* Sheikh Shofiyuddin Al-Hindi 

* Sheikh Shadruddin bin Al-Marhal 

* Sheikh Zainuddin 

* Sheikh Shodruddin Sulaiman Abdul Hakam Al-Maliki 

* Sheikh Syamsuddin Al-Hariri Al-Khatib 

* Sheikh Jamaluddin Az-Zamlakani 

* Sheikh Jamaluddin bin Jumlah 

* Sheikh Jamaluddin bin Jamil 

* Qodhi Al-Quddho Syamsuddin As-Saruji Al-Hanafi 

* Al-Qadhi Syamsuffin bin Al-Hariri 

* Al-Qodhi ‘Addhuddin Al-Iji As-Syirazi (pemilik kitab Al-Mawaqif fi Ilm Al-Kalam)

✅Dan sebagainya… Nafa’anaLlahu bi ulumihim wa barakatihim.. amin…..... [Selesai nukilan].

๐Ÿ‘‰Lihatlah, sesungguhnya Al-Asyairah diikuti oleh jumlah yang sangat besar dari para 'ULAMA'. Apakah mereka semua ini sesat dan yahudi lebih baik dari mereka ?, jika ada pihak mengatakan golongan Al-Asyairah sesat ? Pikirkanlah...dan bagaimana pula dengan golongan-golongan yang lainnya, apakah ada aliran mereka yang mampu melahirkan para ULAMA' seperti Al-Asyairah?

๐Ÿ‘‰Yakin mereka semua tidak lebih baik dari yahudi ??

Wallahu 'alam.....

Sumber FB : Aqidah Salaf

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Yahudi Nashrani Lebih Baik dari Asy'ariah? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®