Kenapa Nabi Diisra' Mi'rajkan?
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Hukum sebab akibat, salah satu sunnatullah di permukaan bumi, agar manusia sadar bahwa setiap yang diterimanya di dunia ada sebab dan akibatnya. Jika tidak ada hukum sebab akibat maka manusia akan menyalahkan sang maha pencipta.
Peristiwa isra mi'raj nabi muhammad juga mengandung sebab dan akibat, agar menjadi pelajaran bagi umatnya, dibawah ini beberapa sebab nabi diisra' mi'rajkan oleh Allah SWT :
1. Untuk Menghibur Nabi.
Kenapa nabi harus dihibur, karena dua orang yang selama ini menolong dakwah nabi meninggal dunia, yang pertama istri beliau Siti khadijah yang selalu mendukung dakwah beliau dan yang kedua paman beliau Abu Thalib yang selalu membela beliau dalam berdakwah.
Setelah kematian mereka berdua, penyiksaan terhadap sahabat nabi semakin meningkat, lalu nabi mencoba datang ke thaif untuk berdakwah kepada keluarga dari sebelah ibunya, tetapi dakwah beliau ditolak, dan nabi diusir dari thaif sambil dilempari dengan batu, mulai dari anak kecil sampai yang sudah tua renta.
Pada waktu itu bumi terasa sempit, setiap aktifitas dakwah nabi dicekal dan ditolak, sehingga nabi merasa bersedih, maka tahun itu dikenal dengan 'amul husni tahun kesedihan, agar nabi tidak larut dalam kesedihan dan merasa sendiri, maka nabi perlu dihibur.
Mungkin kalimat yang pas untuk nabi saat itu, jika bumi mekah terasa sempit, maka langit masih menerima engkau wahai muhammad, maka jangan engkau bersedih, lihatlah kekuasaan kami di langit dan di bumi, kami bawa engkau berjalan melewati bukit dan lembah sampai ke palestina, sebagai bukti bahwa bumi Allah masih luas untuk dakwahmu.
Kami perjumpakan engkau dengan nabi terdahulu, sebagai bukti bahwa dakwah engkau benar di atas yang hak, lalu diperlihatkan surga dan neraka kepada engkau, sebagai bukti bahwa yang tidak beriman dengan apa yang dibawa oleh para nabi diletakkan di neraka, dan yang beriman dimasukkan ke dalam surga.
Oleh sebab itu, jangan engkau bersedih, bahwa kedudukan mu tinggi di sisi Allah, maka tetaplah berjuang.
Adapun pelajaran bagi umatnya, bahwa hiburan dan wisata itu boleh, agar hati menjadi lapang, dengan syarat hiburan dan wisatanya menambah keimanan, sebagai contoh berkunjung ke masjid yang indah dan megah, ziarah ke makam nabi dan orang soleh, melihat keindahan ciptaan Allah, air terjun, sungai, laut dll. Sebagaimana nabi dibawa jalan ke masjidil Aqso, ke kuburan musa, dan melihat jagat raya yang luas sampai ke langit ke tujuh.
2. Agar Nabi Tidak Bergantung Kepada Makhluk.
Peristiwa isra mi'raj untuk menguatkan hati nabi, agar jangan bergantung kepada makhluk, karena makhluk itu lemah dan dapat binasa, maka dengan nabi dibawa untuk melihat kekuasaan Allah di langit dan di bumi, agar yakin bahwa Allah sebaik - baik penolong.
Sebelum peristiwa isra mikraj, nabi merasa nyaman, karena selalu mendapatkan pembelaan dari istri dan paman beliau, tetapi setelah mereka berdua meninggal, hati nabi menjadi sedih, maka Allah tunjukkan kekuasaannya, dengan diperlihatkan akibat dari kaum yang memusuhi para nabi, kaum luth, tsamud, dan kaum yang dibinasakan, bahwa pertolongan Allah itu pasti.
Pelajaran bagi kita umatnya, jangan pernah bergantung kepada makhluk, dan yakin jika berjalan di atas kebenaran pasti Allah tolong karena pertolongan Allah itu sudah wujud dari masa ke masa.
3. Untuk Menguatkan Hati Nabi.
Sifat iman itu naik turun, sedangkan iman nabi stabil tetap kuat, berbeda dengan umatnya kadang naik dan kadang turun, kadang kuat dan kadang lemah, tetapi Allah tetap ingin menunjukkan kekuasaannya agar nabi semakin kokoh imannya, bahwa apa yang dialami nabi sama juga dialami oleh nabi sebelumnya, maka dipertemukan dengan para nabi terdahulu, dibawa ke surga dan neraka, diperlihatkan azab kubur, agar bertambah keyakinan nabi bahwa ajaran yang dibawanya benar dari tuhan yang maha esa.
Pelajaran yang bisa kita ambil, ketika iman kita lemah, bisa dicas dengan datang berkunjung ke rumah guru, ulama dan orang - orang soleh minta nasehat dan doa, dan mengingat kematian ada surga dan neraka serta azab kubur.
4. Menguji Keimanan Kaum Muslimin
Peristiwa isra mikraj merupakan ujian keimanan, untuk memisahkan mana yang betul beriman, mana yang pura pura beriman dan mana yang ingkar.
Agar dakwah nabi diisi oleh manusia - manusia cerdas yang tahan banting ketika mendapatkan rintangan, karena dakwah nabi bukan sebentar, maka harus yang betul - betul beriman.
Ujian terbesar bagi seorang muslim adalah ujian keimanannya, maka jangan pernah mengaku beriman jika belum diuji, dan ujian dari Allah bermacam - macam sesuai tingkat imannya.
Pelajaran yang bisa kita ambil, ketika Allah ingin mengamanahkan suatu pekerjaan, maka diawali dengan ujian, sebagaimana sahabat nabi yang akan mambantu perjuangan nabi maka diuji dengan isra mikraj atas diri nabi, jika lulus maka layak untuk menemani nabi. Orang yang menemani nabi orang - orang pilihan telah melewati seleksi ketat. Dan bagaimana dengan kita ?
5. Melihat Tanda Kekuasaan Allah.
Agar nabi tidak gentar menghadapi kekuasaan kafir qurais dan kekuasaan bangsa lainnya, maka Allah perlihatkan kekuasaannya, bahwa kekuasaan manusia tidak ada apa - apanya dibandingkan kekuasaan Allah.
Kekuasaan manusia dibatasi waktu dan tempat, sedangkan kekuasaan Allah meliputi alam raya, dalam satu malam Allah menampakkan tanda - tanda kekuasaannya, mulai dari bumi, langit satu hingga tujuh sampai ke sidratul muntaha.
Pelajaran yang bisa kita diambil, jangan silau dengan kekuasaan manusia karena sifatnya sementara, bisa sirna dan lenyap, maka besarkan kekuasaan Allah dalam hati maka kekuasaan mahkluk akan menjadi kecil, besarkan Allah dalam diri, maka yang lain akan mengecil.
6. Menjemput Hadiah Berupa Sholat.
Ketika hidup terasa sempit, cobaan semakin berat, semua orang memusuhi maka cukup lakukan sholat.
Sholat merupakan solusi kehidupan, dengan sholat semua persoalan hidup dapat diselesaikan, sebagai contoh, Ketika hujan tidak turun maka lakukan sholat istisqo, rizki sempit lakukan sholat dhuha, banyak kebutuhan maka lakukan sholat hajat, hati gelisah lakukan sholat tahajjud, ujian semakin berat lakukan sholat berjamaah.
Dengan peristiwa isra mikraj, Allah ingin memberitahukan, kalau kalian mendapatkan masalah wahai hambaku, tidak perlu lagi engkau mikraj ke langit, cukup lakukan sholat karena sholat merupakan hadiah terbaik antara aku dengan engkau wahai hambaku.
Pelajaran yang bisa kita ambil, hidup mati seorang hamba terletak pada sholat, karena sholat sarana interaksi dengan Allah, jika bagus interaksinya dengan Allah maka akan baik hidup dan mati nya.
Jika ada yang mengaku pernah isra mikraj seperti dialami nabi atau pernah ke surga, neraka, arsy dan melihat siksa kubur, maka akidahnya telah menyimpang.
Dalu - dalu, Senin 29 Januari 2024
Bagi yang mau umroh bersama Azkia Group, dapat hubungi kami.
#SpesialisUmrohRokanHulu
#MenjadiPelayanTamuAllahKemuliaanBagiKami
Sumber FB Ustadz Abee Syareefa