NABI ISA MENINGGAL ATAU MASIH HIDUP?
Abdul Wahid Al-Faizin
Yang perlu kita sepakati bersama adalah Nabi Isa tidak wafat saat proses penyaliban. Namun apakah beliau wafat secara normal atau masih hidup sampai sekarang karena diangkat ke langit? Di sinilah ada perbedaan sedikit di antara ulama'.
Perbedaan tersebut bermula dari memahami ayat berikut ini
{ إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ یَـٰعِیسَىٰۤ إِنِّی مُتَوَفِّیكَ وَرَافِعُكَ إِلَیَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ وَجَاعِلُ ٱلَّذِینَ ٱتَّبَعُوكَ فَوۡقَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوۤا۟ إِلَىٰ یَوۡمِ ٱلۡقِیَـٰمَةِۖ ثُمَّ إِلَیَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأَحۡكُمُ بَیۡنَكُمۡ فِیمَا كُنتُمۡ فِیهِ تَخۡتَلِفُونَ }
"(Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.” [Surat Ali 'Imran: 55]
Imam Thabari menyebutkankan beberapa pendapat mufassir tentang arti kata wafat dalam lafaz مُتَوَفِّیكَ di ayat tersebut, yaitu :
Pertama, tidur atau نوم sehingga ayat tersebut memiliki arti
إني مُنِيمك ورافعك في نومك.
"Aku menidurkanmu dan mengangkatmu saat tidur"
Kedua, menggenggam atau قبض sehingga ayat tersebut memiliki arti
قابضك من الأرض حيًّا إلى جواري، وآخذُك إلى ما عندي بغير موت، ورافعُك من بين المشركين وأهل الكفر بك
"Menggenggam dan mengambilmu dari bumi dalam kondisi hidup tanpa mati dan mengangkatmu dari orang-orang musyrik dan kafir"
Ketiga, mati sesungguhnya atau وفاةَ موتٍ yang salah satunya adalah pendapat dari Ibnu 'Abbas. Meski menurut Al-Baghawi ditakwil bahwa Nabi Isa mati hanya beberapa jam saja.
وَقَالَ بَعْضُهُمُ: الْمُرَادُ بِالتَّوَفِّي الْمَوْتُ، رُوِيَ [عَنْ] عَلِيِّ بْنِ طَلْحَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ مَعْنَاهُ: أَنِّي مُمِيتُكَ يَدُلُّ عَلَيْهِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿ قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ ﴾ (١١ -السَّجْدَةِ) فَعَلَى هَذَا لَهُ تَأْوِيلَانِ: أَحَدُهُمَا مَا قَالَهُ وهب: توفى ٥٩/ب اللَّهُ عِيسَى ثَلَاثَ سَاعَاتٍ مِنَ النَّهَارِ ثُمَّ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ، وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ: إِنَّ النَّصَارَى يَزْعُمُونَ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى تَوَفَّاهُ سَبْعَ سَاعَاتٍ مِنَ النَّهَارِ ثُمَّ أَحْيَاهُ وَرَفَعَهُ،
Namun ada yang menarik dari penyampaian Ibnu 'Asyur dalam kitab tafsir fenomenalnya التحرير والتنوير. Beliau mengatakan bahwa maksud dari atas tersebut adalah mati dalam arti yang sesungguhnya. Menurut beliau mengartikan wafat untuk arti yang lain merupakan pemalingan arti dalam bahasa tanpa ada Hujjah yang mendasarinya. Beliau mengutip pendapat Imam Malik bahwa Nabi Isa wafat usia 31 tahun dan Ibnu Rusyd bahwa beliau wafat usia 33 tahun.
وهو ظاهِرُ قَوْلِ مالِكٍ في جامِعِ العُتْبِيَّةِ قالَ مالِكٌ: ماتَ عِيسى وهو ابْنُ إحْدى وثَلاثِينَ سَنَةً، قالَ ابْنُ رُشْدٍ في البَيانِ والتَّحْصِيلِ: يُحْتَمَلُ أنَّ قَوْلَهُ: ماتَ وهو ابْنُ ثَلاثٍ وثَلاثِينَ عَلى الحَقِيقَةِ لا عَلى المَجازِ.
Adapun hadits tentang hidupnya Nabi Isa menurut beliau memiliki arti hidup mulia di sisi Allah sebagaimana orang mati syahid yang disebutkan hidup setelah matinya oleh Al-Qur'an. Sedangkan turunnya Nabi Isa kelak di akhir zaman adalah dengan dibangkitkan dari kuburnya.
والوَجْهُ أنْ يُحْمَلَ قَوْلُهُ تَعالى: ﴿إنِّي مُتَوَفِّيكَ﴾ عَلى حَقِيقَتِهِ، وهو الظّاهِرُ، وأنْ تُؤَوَّلَ الأخْبارُ الَّتِي يُفِيدُ ظاهِرُها أنَّهُ حَيٌّ عَلى مَعْنى حَياةِ كَرامَةٍ عِنْدَ اللَّهِ، كَحَياةِ الشُّهَداءِ وأقْوى، وأنَّهُ إذا حُمِلَ نُزُولُهُ عَلى ظاهِرِهِ دُونَ تَأْوِيلٍ، أنَّ ذَلِكَ يَقُومُ مَقامَ البَعْثِ
Tulisan ini hanya ingin menyampaikan perbedaan pendapat sebagian ulama' saja agar kita tidak kaget kalau ada yang berbeda. Wallahu A'lam
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin