Agar Hidup Bersama Nabi ( 2 )
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Urat takut mereka sudah putus, begitulah kira - kira, mereka yang berjuang bersama nabi diawal kemunculan islam.
Hanya orang pilihan yang mampu mengambil keputusan hidup mati bersama nabi, yang menjadikan nabi diatas segala - galanya.
Mungkin kita berpikir, kalau jelas alur perjuangannya, apalagi bersama nabi, maka kita akan siap mempertaruhkan nyawa untuk nabi, pikiran seperti ini terasa ringan untuk diungkapkan, tetapi nyatanya ketika ada kezaliman dihadapan mata kita hari ini, nyali kita masih ciut dan takut untuk menolongnya.
Apalagi menolong nabi di tengah hukum milik segelintir orang, yang kuat menguasai yang lemah, apa mungkin nyali kita berani untuk ikut di barisan nabi, sedangkan sekarang saja media sosial sudah terbuka, LSM, dan lembaga bantuan hukum dimana - mana, kita masih takut untuk bersuara.
Bukankah perjuangan nabi benar, memanusiakan manusia, menghilangkan perbudakan dan mengembalikan keadilan, kenapa tidak semua mengambil bagian untuk menolongnya, semua itu tak lepas dari kepentingan pribadi dan kelompok, begitu juga halnya terjadi hari ini, ada yang takut kedudukannya dan pendapatannya hilang atau sekedar mencari aman.
Kualitas diri itu mempengaruhi dalam mengambil keputusan, hanya manusia yang berkualitas tinggi yang mampu mengambil peran berdiri di barisan nabi.
Karena manusia pilihan akan didampingi oleh manusia pilihan, jika tidak maka perjuangan akan tidak sempurna, jika tidak sempurna maka nabi pilihan tidak akan menjadi Rahmat bagi seluruh alam.
Ketika keyakinan mereka sudah terhujam di dalam dada, maka seluruh urat takut mereka hilang, yang ada hanya takut kepada Allah dalam setiap tarikan nafas mereka.
Di tengah kebengisan kafir qurais, rasanya mustahil menampakkan keislaman, karena nyawa menjadi taruhan, tetapi tidak untuk mereka yang telah hilang urat takutnya, sebab cinta kepada nabi di atas segalanya, termasuk nyawa sendiri.
Abu zar al Ghifari, datang ke pelataran ka'bah, di tengah kerumunan kafir qurais dengan lantang menyatakan keislamannya, sehingga dia dipukul beramai - ramai sampai pingsan, ketika siuman, dia kembali mengulangnya sampai tiga kali dikeroyok sampai pingsan, lalu abu bakar lewat dan melihat yang dipukul abu zar, kemudian abu bakar mengatakan, tidakkah kalian kenal dengan laki - laki ini, dia merupakan kepala perampok yang terkenal, jika sampai tau anggotanya maka tidak akan pernah aman kafilah dagang kalian.
Abu zar melakukan itu semua karena urat takutnya sudah putus, yang tersisa hanya urat keberaniannya.
Umar bin khattab, dengan lantang menantang kafir qurais pada saat akan hijrah ke madinah, siapa yang ingin istrinya menjadi janda dan anaknya menjadi yatim, maka silahkan halangi jalanku.
Ali bin abi thalib, disuruh oleh nabi untuk tidur di atas kasur nabi, pada saat malam nabi hijrah bersama abu bakar, padahal malam itu, kafir qurais sudah sepakat untuk membunuh nabi, apakah ali tidak tau, bahwa nyawa taruhannya dengan tidur di atas kasur nabi, pasti beliau tau, tetapi urat takutnya sudah putus.
Untuk sampai kepada maqom hilang urat takut kecuali kepada Allah, hanya dapat diraih dengan pemahaman yang baik terhadap hakikat iman, sampai mendarah daging dalam tubuh, sehingga apapun akan diukur dengan iman dan akhirat.
Bagi kita yang sudah muslim dari kecil, agar keberanian lahir di dalam jiwa, maka level pertama yang harus kita lewati adalah memperbanyak sholawat kepada nabi, agar cinta bersemai di dalam diri.
Ketika sholawat sudah mengalir dalam darah, maka satu persatu urat takut akan putus, yang ada hanya takut kepada Allah, sehingga menjadikan nabi di atas segala - galanya.
Dengan demikian, kita akan hidup bersama nabi di surga, karena orang yang paling dekat dengan nabi di akhirat, orang yang paling banyak bersholawat kepadanya.
Dalu - dalu, Sabtu 7 Oktober 2023
Yuk umroh yang minat hubungi kami AZKIA GROUP #PembimbingBersertifikat
baca juga Agar Hidup Bersama Nabi (bag, 1)
Baca juga kajian tentang Maulid berikut :
- Penolakan Mereka Hakikatnya BUKAN Faktor Dalil dan Ulama Salaf
- Mana Dalil Yang Mengharamkan Maulid Nabi
- Hukum Maulidan Itu Apa Ya?
- Apa Sih Isinya Maulid Nabi?
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa