Faedah Ilmu Bukan Hanya untuk Diamalkan
Kita pasti mendengar sampai sekarang bahwa faedah dari pada ilmu adalah dengan cara mengamalkannya bahkan tersebar perkataan-perkatan seperti العلم بلا عمل كشجر بلا ثمر yg artinya adalah : ilmu tanpa amal bagaikan pohon ( pokok) tanpa buah, begitu pula perkataan : العلم يهتف بالعمل فإن أجابه وإلا ارتحل yg artinya bahwa ilmu itu memanggil amal jika amal menjawab maka ilmu akan ada roh & barokahnya akan tetapi jika tidak menjawab maka akan hilang barokah ilmu itu sendiri.
ketika saya berdiskusi masalah ini gus bir alim (kawan satu kelas ketika menimba ilmu di al-Ahqof university dulu) saya mengatakan bahwa statement ini tidak sepenuhnya benar akan tetapi perlu takwilan karena maknanya secara zohir akan menuju keperkara yg bathil yaitu ada beberapa ilmu memang tidak untuk diamalkan seperti ilmu kalam & Aqidah karena memang untuk diyakini saja bukan untuk diamalkan.
karena memang tidak mungkin diamalkan contohnya bagaimana kita mengamalkan Sifat Wahdaniyah, Mukholafah lil hawadist, dalil Hudust dll akan tetapi bukan maknanya ilmu kalam tidak ada hubungannya dengan amal perbuatan karena setiap perbuatan pasti akan berdasarkan Aqidah & Ilmu kalam jikalau tidak maka amal tersebut tidak akan sah seperti non islam bersedekah maka tidak akan dapat pahala, sebab itulah perlu dibedakan antara tidak bisa diamalkan & tidak berhungan dengan amal perbuatan.
Maka jika kita mengambil statement tersebut secara zohir akan menyebabkan bahwa ilmu yg paling Agung di dalam islam alal Ithlaaq yaitu ilmu Tauhid akan menjadi tidak ada faedah & berkahnya jika memang berkah & faedah hanya dibatasi dengan amal terhadap ilmu tersebut.
Maka menurut saya statemen faedah ilmu adalah amal perlu pahami dengan " Faedah ilmu adalah amal pada ilmu-ilmu yg memang dimaksudkan untuk diamalkan seperti Fiqh & Tasawwuf adapun yg maksud dari pada ilmu tersebut bukan amal seperti ilmu tauhid maka faedahnya ada pada kasud dari pada ilmu itu sendiri yaitu menjelaskan aqidah & menjaga aqidah islam dari syubhat-syubhat"
Inilah yg selalu dikatakan oleh para mutakallimin seperti guru saya Syeh Saeed Foda dalam kitab beliau Ruhul Ushul ketika menjelaskan Haqiqat Ahkam Khobariyah : إن العقائد يقصد منها مجرد الاعتقاد بها لا العمل لأن العمل عبارة عن أمر خارج النفس الإنسانية أما الاعتقاد فهو فيها.فالحكم العقائدي لا يترتب عليه سوى ما في النفس من الإذعان yg artinya secara singkat adalah Aqidah tidak dimaksudkan untuk diamalkan akan tetapi untuk diyakini dalam jiwa manusia & perbuatan adalah sesuatu yg ada diluar jiwa bukan didalam jiwa manusia maka keyakinan bukanlah amal.
Inilah yg saya selalu tekankan kepada murid-murid saya yg ingin belajar Ulum Aqliyah secara mendalam yaitu bahwa keistimewaan seorang mutakallimin adalah bagaimana dia tidak mudah setuju dengan statement-statemen yg ada akan tetapi dia mesti berpikir ulang terhadap hal tersebut & tidak takut akan terjatuh dalam sebuah kesalahan selama tidak bertentangan dengan al-Ma'lum minaddin bi Dhoruroh atau Qowa'id Kulliyah dalam Mazhab Ahli Sunnah.
Karena ilmu Aqliyah khususnya ilmu kalam akan mengajari kita independensi dalam berfikir & menganalisa segala hal dalam dunia ini seperti apa yg ditekankan oleh Syeh Saeed fodah berkali-kali dalam kelas-kelas beliau.
Wallahu A'lam
Nb : Insya Allah petang ini akan diadakan kelas ke-5 Ruhul Ushul & bagi yg ingin menyusul bisa menghubungi admin yg tertulis diposter dibawah.
Sumber FB Ustadz : Habib Ali Baqir al-Saqqaf