Ibnu Batthal al-Asy'ariy Yang Dikira Seperti Wahabi-Taymiy.
SS ini dibuat oleh kawan pembaca dari aliran Wahabi-Taymiy untuk menjawab pertanyaan saya di status sebelumnya yang bilang bahwa seorang Wahabi-Taymiy takkan bisa menjawab dengan tegas apakah yadullah dan sejenisnya merupakan sifat atau dzat? Komen aslinya ada di status sebelumnya.
Beda dengan Ahlussunah wal Jamaah (Asy'ariyah-Maturidiyyah) yang konsisten dan punya definisi yang serba jelas untuk semua istilah, Wahabi-Taymiy akidahnya serba tidak jelas dan bisa dikatakan tidak sinkron antara ucapan yang satu dan ucapan lainnya.
Yang bisa menjawab tegas apakah yadullah, wajhullah dan sebagainya murupakan sifat Allah atau Dzat hanya Ahlussunah wal Jamaah (Asy'ariyah-Maturidiyyah). Jawabannya tegas, itu adalah sifat dan bukan Dzat atau bagian dari dzat.
Kalau disebut dzat, maka akan jadi organnya Allah dan ini akidah mujassimah. Ahlussunah wal Jamaah (Asy'ariyah-Maturidiyyah) selalu tegas menyatakan bahwa itu semua bukan organ. Adapun Wahabi-Taymiy selalu protes soal ketegasan penafian ini sebab mereka menetapkannya. Hanya saja sedikit yang berani jujur mengucapkannya tapi terlihat dengan jelas dari alur pembicaraannya bahwa mereka meyakini itu adalah Dzat atau sebagian dari Dzat.
Yang awam dari mereka mencoba bersembunyi di balik istilah "sifat dzatiyah" sebab tak paham bahwa sifat dzatiyah seluruhnya abstrak (ma'nawi) dan sama sekali bukan berupa bagian dari dzat. Kalau mereka yang awam ini ditanya apa bedanya sifat dzatiyah dan dzat, pasti mereka kebingungan tak bisa menjawab dengan tegas sebab sebenarnya mereka meyakini yadullah dan wajhullah sebagai dzat, sama persis seperti akidah para mujassim.
Lalu di antara mereka ada yang memakai jawaban Syaikh Ibnu Batthal, pensyarah Bukhari, untuk menyatakan bahwa itu sifat. Maunya, mereka hendak bilang bahwa Wahabi-Taymiy juga bisa menjawab tegas.
Tapi sayangnya dia tak tahu bahwa Ibnu Batthal adalah ulama Asy'ariyah. Bahkan seluruh pensyarah Bukhari di masa salaf adalah seorang Asy'ari. Bahkan tak ada satu pun Wahabi-Taymiy yang bisa lepas dari kitab-kitab ulama Asya'irah sebab dengan merekalah Allah menjaga keilmuan agama warisan Nabi Muhammad saw.
Terlihat jelas di SS tersebut bahwa Ibnu Batthal menafikan makna organ tubuh (jarihah) bagi Allah, sebuah penafian yang dibenci oleh Syaikh Ibnu Taymiyah sang pembangkit ajaran Mujassimah Karramiyah di era khalaf. Keasy'ariyahan Ibnu Batthal bahkan ditegaskan oleh Adz-Dzahabi dalam kitab Tarikh al-Islam, sayangnya Wahabi-Taymiy sekarang tidak kenal profil ulama-ulama di masa lalu. Dikira para ulama besar di masa lalu semazhab dengan mereka sebab sama-sama intisab pada salaf. Akhirnya Ibnu Batthal dinukil, Ibnu Hajar dinukil, al-Qurthubi dinukil, al-Baihaqi dinukil, An-Nawawi dinukil dan banyak lagi dinukil untuk menyerang Asy'ariyah, padahal mereka semua adalah Asy'ariyah.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad