Ibadahnya Hanya Fisik?

Ibadahnya Hanya Fisik

Ibadahnya Hanya Fisik? 

Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai

Jika bekas ibadah hanya terlihat pada fisik, berupa jidat hitam dan lutut serta kaki kapalan bukan pada sikap dan perbuatan maka ibadahnya hanya sampai di kerongkongan tidak sampai ke hati.

Karena hakikat ibadah bukan memperbaiki fisik tetapi memperbaiki adab sopan santun dan akhlak, jika pun mempengaruhi fisik bukan merusak bentuknya tetapi menambah kesempurnaannya, yang sebelumnya wajah kelihatan kusam maka kemudian kelihatan bercahaya nan indah.

Ibadah yang hanya mempengaruhi fisik tetapi tidak mempengaruhi kejiwaan, akan menjadi fitnah untuk dirinya, merasa bangga dengan capaiannya sebagaimana dulu iblis merasa lebih baik dari pada adam.

Umat akhir zaman akan banyak tertipu dengan penampilan fisik, dan lebih memperhatikan penampilan bukan esensi tujuan ibadah itu sendiri.

Sholat yang seharusnya mencegah dari perbuatan keji dan munkar tetapi masih suka memandang rendah saudara muslim yang lain karena beda pengambilan dalil, sebagai ahli neraka, ahli bidah, ahli syubhat, penyembah kubur, dan ingkar sunnah, maka sholatnya baru bersifat fisik.

Ibadah yang hanya dilakukan dengan fisik akan berbekas kepada fisik, ibadah yang dilakukan dengan hati akan berbekas kepada hati dan perbuatan.

Haji yang dilakukan dengan fisik tanpa hati akan melahirkan gelar haji tanpa simpati dan peduli, padahal ibadah haji ingin melahirkan hamba yang peduli, karena tanda haji mabrur itu peduli kepada sesama terlihat dari ; suka memberi makan, tutur kata yang baik dan suka menyebarkan salam.

Ibadah tanpa hati akan melahirkan sifat sombong dalam diri, karena sibuk memperindah fisik sehingga lupa memperbaiki hati.

Iblis makhluk Allah yang sangat kuat beribadah dengan fisik tetapi lemah ibadah dengan hati, sehingga dikuasai sifat sombong, iri dan dengki, sehingga pada saat adam diciptakan fisiknya berat untuk sujud, karena hakikat sujud itu dengan hati ; mengakui kelemahan diri dan mengakui kelebihan orang lain.

Ibadah fisik tidak dibarengi hati akan terasa hampa, karena fisik mampu berdiri dan bergerak disebabkan adanya ruh, jika tak ada ruh maka fisik sama dengan benda mati yang lainnya, demikian dengan ibadah jika tidak dibarengi dengan hati maka ibadahnya tak akan mampu menggerakkan fisiknya untuk lebih baik.

Ibadah yang merusak fisik pertanda ada yang tak pas dalam mengamalkan syariat itu sendiri, karena ibadah disyariatkan agar manusia semakin sempurna, bukan untuk merusak kesempurnaan manusia.

Oleh sebab itu jangan ukur ibadah kita dengan penampilan fisik tetapi sejauh mana sikap kita dalam berinteraksi dengan manusia.

Kota madinah, Rabu 7 Juni 2023.

Yuk umroh abis musim haji yang minat hubungi kami, seat terbatas.

#BanggaMenjadiPelayanTamuAllah

#PetugasHajiIndonesia2023

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ibadahnya Hanya Fisik? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®