SIAPA BILANG IBN TAIMIYAH ANTI TAFWIDH?
SS ini adalah dari kitab Risalah Hamawiyah karangan Syaikh Ibn Taimiyah yang diberi ta'liq (catatan komentar) oleh Syaikh Ibn Baz.
Ibn Taimiyah menukil dan taqrir (diam tidak menyalahkan atau menyesatkan yang berarti setuju) ucapan Imam al-Juwaini yang tegas mengatakan bahwa akidah salaf adalah tafwidhul ma'na. Sungguh ini kenyataan yang sangat unik, tapi juga menampar. Kita tahu, Ibn Taimiyah dalam kitabnya yang lain yang dipedomani seluruh Salafi Wahabi, yakni kitab "Dar'ut Ta'arudh" mencela konsep tafwidh makna yang diyakini seluruh ulama' Asy'ariyah, Maturidiyah dan jumhur Atsariyah (Hanabilah) sebagai representasi madzhab salaf. Memang, kalau mau jujur, Ibn Taimiyah dalam masalah ini dan beberapa masalah akidah lain mengalami ketidak pastian atau idhthirob (goncang).
Ibn Taimiyah dalam "Fatawa"-nya juga membenarkan tafwidh makna terkait sifat khabariyah.
Diantara yang aneh adalah Ibn Baz. Beliau dengan takalluf sekali menta'wil nukilan Ibn Taimiyah diatas, bahwa tafwidh makna yang dimaksudkan Ibn Taimiyah adalah tafwidh kaifiyah. Halah emboh kok jauh amat ta'wil-nya.
Selain itu, makna tafwidh sebagaimana yang disampaikan Ibn Baz juga tidak tepat. Sebab yang di tafwidh dalam pandangan Ahlussunnah wal Jama'ah adalah makna tafsili-nya. Adapun makna ijmalinya (siyaqul kalam dengan melihat sabiq dan lahiq) bisa dipahami. Nah, yang seperti ini jarang diketahui oleh mereka.
Berikutnya, entah sengaja atau tidak, Ibn Baz mengklaim bahwa Imam Ahmad mencela tafwidh makna (Ahli tafwidh lebih buruk dari Jahmiyah). Kalau ini bisa saya yakini sebagai informasi hoax. Buktinya mayoritas Atsariyah Hanabilah memilih tafwidh makna sebagaimana data yang disampaikan oleh ulama Atsariyah tulen sendiri, bukan klaim sepihak dan tak jujur dari ulama' yang ngaku-ngaku Atsariyah tapi akidahnya 100 % ikut Ibn Taimiyah.
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur