Pengakuan Dosa Itu Penting
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Perbedaan iblis dan Nabi adam dalam menyikapi dosa, adam ketika melakukan kesalahan langsung mengakui kesalahannya, sedangkan iblis mengambinghitamkan keadaan dan mencari pembenaran atas kesalahan yang dilakukan.
Setiap kesalahan yang kita lakukan ada konsekuensinya sebagaimana nabi adam ketika melakukan kesalahan konsekuensinya dikeluarkan dari surga, begitu juga dengan iblis akibat pembangkangannya dilaknat sampai hari kiamat.
Berdasarkan kisah nabi adam dan iblis ini, para sahabat dan ulama salaf ketika mereka mendapatkan kesulitan atau musibah langsung introspeksi diri, dosa apa yang telah dilakukan sehingga Allah turunkan kesulitan dan kepayahan.
Kenapa mereka berpikir demikian, karena setiap dosa punya konsekuensi dan akibat atas diri kita sebagaimana nabi adam dan iblis ketika melakukan dosa.
Dalam satu riwayat dikatakan, ada seorang sahabat, ketika lewat dekat ayam peliharaannya, tiba - tiba menyerangnya, yang selama ini jinak dan tidak pernah bertingkah aneh, dengan kejadian itu, sahabat tersebut langsung introspeksi diri dosa apa yang telah dilakukannya, begitulah yang dilakukan ulama salaf, ketika sesuatu terjadi diluar kewajaran langsung memikirkan dosa.
Padahal jika dipikir sejenak itu hanya sesuatu yang sepele, tetapi bagi orang yang paham syariat, itu sebagai tanda ada suatu yang salah pada dirinya.
Ketika Allah menampakkan konsekuensi dari dosa yang kita lakukan, sebagai tanda Allah masih sayang kepada kita, sebagaimana ketika nabi adam melakukan kesalahan langsung Allah tunjukkan akibat kesalahannya dengan terbukanya pakaiannya, agar adam sadar akan kesalahannya, karena Allah sayang kepadanya.
Tetapi karena kurangnya ilmu kita, pada saat Allah tunjukkan konsekuensi dari dosa yang kita lakukan, kita tidak paham dan mengerti atau kadang sadar tetapi sengaja diabaikan, dianggap sepele, sehingga Allah lupakan kita maka kita hidup dalam kesalahan, sampai nyawa meregang dari raga tetap melakukan kesalahan tanpa mengaku salah.
Nabi adam setelah melakukan pengakuan atas kesalahannya tetap menjalani konsekuensi dari dosanya, berupa terbuka pakaiannya dan dikeluarkan dari surga, maka begitu juga kita, ketika melakukan dosa, maka akan diberikan akibatnya sesuai kadar besar kecil dosa yang kita lakukan.
Ada berupa sakit ringan, sakit berat atau kesulitan ekonomi dan yang lain - lain, semua itu akan kita jalani, ada dalam waktu singkat dan ada waktu lama, agar kita kembali kepada Allah.
Kesalahan yang kita lakukan ada berupa melanggar syariat Allah dan ada berupa melanggar hukum alam, sebagai contoh Allah telah tetapkan malam untuk tidur, lalu kita bergadang maka konsekuensinya juga ada berupa sakit dll.
Jika kesalahan melanggar hukum alam cukup kembali mengikuti aturan hukum alam, tetapi jika berkaitan dengan kesalahan berhubungan syariat Allah, maka harus diakui kesalahan tersebut dan meminta ampun kepada Allah.
Yang berat adalah bagi yang merasa sudah taat dan beribadah kepada Allah, ketika Allah turunkan kesulitan, maka akan berat baginya untuk mengaku salah karena merasa sudah baik, malahan protes kepada Allah, kenapa Allah menimpakan musibah ini sedangkan dia sudah beribadah, mereka yang tak beribadah aman - aman saja.
Lalu apakah semua kesulitan dan kesusahan yang kita hadapi konsekuensi dari dosa kita? Tidak semuanya, karena ada juga merupakan ujian dan cobaan dari Allah, sebab Allah ingin mengetes keimanan dan ketakwaan hambanya.
Tujuannya juga baik agar kita tidak merasa baik - baik saja, sehingga muncul sifat sombong pada diri kita, ketika ada ujian dari Allah, kita langsung ingat kepada Allah, bahwa kita harus beriman kepada takdir baik dan buruk datangnya dari Allah.
Allah berkehendak mau memberikan yang baik atau yang buruk untuk hambanya, agar hambanya sadar bahwa dirinya lemah tidak punya daya, upaya, kekuatan dan kekuasaan kecuali dari Allah.
Ketika kita melihat kesulitan pada saudara kita, maka tidak boleh menuduh bahwa semua itu akibat dosanya, karena bisa jadi musibah tersebut merupakan ujian dari Allah, bukan karena dosanya atau karena dia tidak mengikuti hukum alam, siang jadi malam dan malam jadi siang maka wajar kesehatannya terganggu.
Tetapi sebagai muslim yang baik, tahu bahwa tidak ada yang tak luput dari dosa, maka ketika mendapatkan kesulitan, kesusahan dan musibah, langsung introspeksi diri akan kesalahan dan dosa yang telah dilakukan, lalu meminta ampun kepada Allah.
Kemudian jalani konsekuensi dosa tersebut dengan sabar dan syukur sampai Allah lepaskan kita dari kesulitan tersebut, jangan mengeluh dan menyalahkan keadaan, apalagi mencari pembenaran atas diri kita, karena kita lebih tahu atas kekurangan dan dosa yang kita lakukan, karena bisa jadi ibadah yang kita lakukan karena riya, sum'ah dan ujub.
Ingat, jangan jadi Iblis ketika melakukan kesalahan tidak mau mengaku berdosa, lalu mengambinghitamkan keadaan dan mengambil jalan bersebrangan dengan syariat Allah.
Dan cukup ingat dosa yang lampau dan jangan menambah dosa dengan berburuk sangka kepada keadaan, kepada manusia dan kepada Allah.
Dalu - dalu, Jumat 14 April 2023.
Yuk umroh yang minat hubungi kami.
AZKIA TOUR & TRAVEL
#BanggaMenjadiPelayanTamuAllah
#MenjadiPelayanTamuAllahJalanHidupKami
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa