SEBAB PERBEDAAN JUMLAH AYAT AL QUR'AN
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Koq bisa ya ulama berbeda tentang jumlah ayat dalam al Qur'an ? Kan tinggal ditotal saja jumlah ayat di setiap surah yang jumlahnya ada 114 itu, bereskan ?
Tak sesederhana dan semudah itu masalahnya. Seperti tak mudahnya mengatakan terhadap perbedaan pendapat di kalangan ulama lainnya : "Kan tinggal dilihat saja mana pendapat yang bersesuaian dengan ayat al Qur'an dan yang dalil haditsnya paling shahih, bereskan ?"
Karena ada beberapa sebab mengapa ulama sampai berbeda pendapat tentang jumlah ayat al Qur'an, diantaranya :
Pertama, apakah basmallah di setiap surah itu termasuk ayat atau bukan. Di sini saja antara yang menganggap ayat dengan yang bukan, terbentang jarak 113 ayat ( bukan 114, karena surah at Taubah tidak ada basmallahnya)
Kedua, apakah huruf-huruf di awal beberapa surah seperti Yasin, Thaha, Alif lam mim dll. Masuk ke dalam ayat atau tidak, Itu saja antara yang memasukkan dengan yang tidak, ada 29 perbedaan ayat.
Ketiga, perselisihan riwayat dari sahabat ketika mendengar bacaan al Quran Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam. Saat beliau berhenti dalam membaca, itu karena memang di akhir ayat, atau hanya sekedar karena waqaf.
Sebab yang ketiga inilah penyumbang terbesar mengapa sampai terjadi perbedaan pendapat tentang jumlah ayat al Qur'an.
Jadi, perbedaan yang ada tentang jumlah ayat Qur'an bukan karena ada ulama yang menganggap al Qur'an itu kelebihan ayat atau sebaliknya ada yang mengira hilang sebagian ayatnya.
Semua ulama sepakat bahwa ayat- ayat yang tertulis di mushaf al Qur'an adalah wahyu yang terjaga, tak pernah mengalami penambahan ataupun pengurangan satu huruf pun, apa lagi sampai satu ayat.
Sehingga penomoran ayat yang kita lihat di mushaf hari ini, itu adalah satu dari sekian pendapat dalam Qira'ah (cara baca ) Qur'an yang ada, bukan hal yang sifatnya disepakati.
Sehingga jangan heran bila kita menemukan jumlah ayat yang berbeda dicetakan yang biasa kita baca dengan yang ada di negara lain seperti yang ada di Afrika misalnya.
Karena memang di sana dicetak dengan standar qira'ah yang berbeda dengan yang lazimnya banyak digunakan di negara-negara Islam, yakni Hafs 'an Ashim.
Wallahu a'lam.
Baca juga kajian tentang ikhtilaf berikut :
- Ketika Perbedaan Itu Terbatas Antara Para Ulama (Saja)
- Perbedaan Antara Karamah dan Cerita
- Puasa Saat Nol Derajat
- Perbedaan Sikap Terhadap Hadits Dhoif Dulu VS Kini
- Ikuti Pendapat Jumhur
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq