Shahih Al-Bukhari di Mesir.
– Orang yang pertama kali membawa Shahih Al-Bukhari ke Mesir adalah Al-Imam Al-Hafidz Abu 'Ali Sa'id bin Utsman bin Al-Sakan Al-Mishri (W. 353 H) yang lebih di kenal dengan sebutan Ibnu Al-Sakan, tinggal di Mesir setelah melalang buana ke berbagai tempat, di antaranya: Baghdad, Damaskus, Kharasan dan di sini beliau mengambil riwayat Shahih Al-Bukhari dari Muhammad bin Yusuf Al-Farabri murid Imam Al-Bukhari.
– Sanad Ibnu Sakan ini kemudian dibawa oleh 3 orang Ulama Andalus yang saat itu melintasi Mesir dan mengambil riwayat Shahih Al-Bukhari dari beliau dan kemudian menyebarkannya di negara asalnya. Ulama Andalus saat itu pun meriwayatkan Al-Bukhari dengan poros sanadnya kembali kepada Ibnu Al-Sakan, hingga nanti sanad itu pun kembali ke Mesir setelah Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani mengambil riwayat Al-Bukhari melalui gurunya yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Ali bin Abdul Aziz yang meriwayatkan Al-Bukhari melalui jalur Ibnu Al-Sakan.
– Selama sanad Ibnu Sakan berada di Andalus, sanad Shahih Al-Bukhari yang tersebar di Mesir adalah riwayat seorang ulama perempuan yang memiliki perhatian kepada Shahih Al-Bukhari yang bernama Al-Musnidah Karimah binti Ahmad Al-Marwaziyah. Ia meriwayatkan Al-Bukhari dari Abu Al-Haitsam Al-Kusymihani (w. 389 H), murid dari Muhammad bin Yusuf Al-Farabri.
Karimah Al-Marwaziyah ini berasal dari Kharasan dan menetap di Mekkah hingga wafat, sehingga banyak ulama yang mengambil riwayat dari beliau saat musim Haji. Uniknya, Karimah Al-Marwaziyah diberikan umur hingga 100 tahun lebih dan wafat dalam keadaan gadis.
Jika ia meriwayatkan Al-Bukhari, meskipun memiliki hafalan yang kuat, beliau pasti akan melakukan perbandingan dengan naskah asli miliknya, sebelum dan sesudah majlis. Karena ketelitian itu, serta sanad yang tinggi, banyak ulama yang berlomba untuk mendapatkan sanadnya.
Di antara ulama yang meriwayatkan dari Karimah Al-Marwaziyah: Abu Abdillah Muhammad bin Barakat Al-Sa'idi, Abu Shadiq Mursyid bin Yahya Al-Mishri, Abu Al-Husein Ali bin Al-Husein Al-Mishri, hingga Imam Al-Haramain Al-Husein bin Ali.
Dari Abu Abdillah Muhammad bin Barakat diturunkan sanad kepada Abdullah bin Ali Al-Bushiri (w. 598 H), kemudian kepada Al-Hasan bin Ali Al-Dharir (w. 661 H), hingga terus tersambung kepada Ibnu Hajar Al-Asqalani.
–Naskah Shahih Al-Bukhari yang menjadi rujukan utama dalam penyalinan ulang ada dua: di Maghrib terkenal dengan Naskah milik Ibn Sa'adah, dan di Masyriq (salah satunya Mesir) terkenal dengan Naskah Al-Yunini milik seorang ulama berkelahiran Ba'labak tahun 621 H. Naskah milik Al-Yunini ini yang dijadikan rujukan utama Imam Al-Qasthalani dalam meneliti secara cermat tiap perbedaan huruf dan harakat dalam Shahih Al-Bukhari, juga naskah ini yang dijadikan rujukan utama saat mencetak Naskhah Al-Sulthaniyyah.
Untuk naskah Ibn Sa'adah, Syekh Abdul Hayy bin Abdul Kabir Al-Kattani memiliki sebuah risalah yang membahas naskah tersebut, berjudul: Al-Tanwih wa Al-Isyadah bi Maqam Naskah Ibn Sa'adah.
– Cetakan Al-Sulthaniyyah ini sangat terkenal dan tersebar ke berbagai daerah, bahkan mungkin bisa dikatakan setiap cetakan yang ada setelahnya pasti memiliki "hutang jasa" dengan cetakan tersebut.
Cetakan tersebut hadir atas perintah Sultan Abdul Hamid II yang menginginkan agar Shahih Al-Bukhari dicetak sesuai dengan Naskah Al-Yunini pada tahun 1311 H. Perintah itu dikirim kepada Al-Azhar Al-Syarif yang waktu itu dipimpin oleh Syekh Hasunan Al-Nawawi, beliau pun mengumpulkan 16 ulama ulama, dan naskah tersebut pun mulai dikerjakan, dan selesai pada tahun 1313 H.
– Syarah-syarah Shahih Al-Bukhari sangat banyak yang lahir dari negara Mesir, mulai dari Fath Al-Bari karya Al-Hafidz Ibnu Hajar yang menjadi rujukan utama di zaman setelahnya, Irsyad Al-Sari karya Al-Qasthalani, Umdah Al-Qari karya Badruddin Al-Aini, Al-Tausyih karya Al-Suyuthi, hingga karya terbaru milik guru kami Syekh Umar Hasyim yang bernama Faidh Al-Bari Syarah Shahih Al-Bukhari yang hari ini memulai majlis Syarah Shahih Al-Bukhari di Al-Azhar Al-Syarif.
–Majlis pembacaan Shahih Al-Bukhari dulu pernah diselenggarakan di benteng Shalahuddin yang dipimpin oleh Al-Hafidz Al-Iraqi dan dihadiri oleh Sulthan serta jajaran pemerintahannya. Majlis itu dilaksanakan setiap tahun, dimulai bulan Rajab dan diakhiri pada bulan Ramadhan.
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani juga memiliki majlis Shahih Al-Bukhari yang diadakan di Khanqah Baybars, disebutkan dalam Al-Jawahir wa Al-Durar:
ومن الكتب الكبار التي قرأها في مدة لطيفة: صحيح البخاري، حدث به الجماعة من لفظه بالخنقاه البيبرسية في عشرة مجالس، كل مجلس منها أربع ساعات.
“Dan di antara buku yang besar yang beliau baca dalam waktu yang singkat adalah Shahih Al-Bukhari. Ada sekelompok orang yang mendengar dari beliau bahwa beliau mengkhatamkannya dalam 10 majlis, yang mana tiap majlis digunakan 4 jam untuk membaca.”
Kemudian ada Majlis Shahih Al-Bukhari milik Al-Hafidz Muhammad Al-Zabidi penulis Syarah Ihya yang diselenggarakan di Jami' Syaikhun yang dihadiri banyak ulama, antaranya Syekh Ahmad Al-Suja'i.
Konon ceritanya, majlis Al-Zabidi diselenggarakan karena kekaguman ulama pada zaman itu saat melihat beliau membacakan hadits beserta sanadnya, dari mulai guru beliau hingga Rasulullah, tidak hanya hadits, bahkan meriwayatkan syi'ir pun beliau sertakan dengan sanadnya melalui hafalan!
Saat membaca gambaran majlis itu, yang terbayang di otak saya adalah majlis Syekh Usamah Al-Azhari. Saya selalu kagum bagaimana caranya beliau menyampaikan sebuah hadits dengan sanad dari beliau hingga Rasulullah bersama setiap cabang sanad yang ada! Guru-guru kami menyebut beliau dengan Imam Suyuthi zaman ini.
Kemudian ada Majlis Sidi Syekh Abdullah bin Shiddiq Al-Ghumari yang diselenggarakan tahun 1989 M di rumah Ir. Muhammad Abdul Lathif, di antara yang hadir Guru kami Syekh Ali Jum'ah, dan Syekh Najah Shiyam, dan dari Syekh Najah Shiyam Al-Faqir meriwayatkan Shahih Al-Bukhari.
Kemudian ada Majlis Guru kami Syekh Ahmad Ma'bid yang belum lama mengkhatamkan Al-Bukhari di Jami' Al-Azhar, kini dimulai Majlis syarah Shahih Al-Bukhari yang baru dimulai, diampu oleh Guru kami Syekh Umar Hasyim penulis kitab Faidh Al-Bari Syarah Shahih Al-Bukhari. Alhamdulillah.
•••
Fawaid ini diambil dari kitab Madrasah Imam Al-Bukhari fi Mishr karya Ahmad Ibrahim Al-Maliki Al-Azhari.
•••
Fahrizal Fadillah Al-Jomblowi
Sabtu, 10 Desember 2022.
Sumber FB Ustadz : Fahrizal Fadil