Allah Tak Selalu Maha Pengasih
Ateis, agnostik, liberal, aliran kebatinan hingga kejawen yang tak shalat, semuanya sering mempersoalkan dan memperalat sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang dari Allah. Merekan seolah kompak mewajibkan Tuhan agar selalu mengasihi, menyayangi dan memaafkan apa pun yang mereka lakukan.
Yang satu membuat sifat tersebut sebagai bahan nyinyir pada agama dengan berkata: "Katanya Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, tapi kok membuat neraka?".
Satunya lagi membuatnya sebagai bahan melanggar aturan syariat lalu dengan enteng bilang: "Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang jadi pasti diampuni nanti.".
Satunya lagi membuatnya sebagai bahan membungkam amar ma'ruf nahi munkar dengan berkata: "Jangan menghakimi orang lain, Allah kan Maha Pengasih dan Penyayang".
Di zaman ini, masyarakat jangan hanya diperkenalkan dengan aspek raja' (harapan akan ampunan Tuhan) sebab banyak yang menyalahgunakannya atau sengaja salah paham terhadapnya. Masyarakat perlu diperkenalkan juga dengan sifat Allah yang keras seperti:
- Syadid al-'iqab = Maha Berat Siksaannya
- al-Muntaqim = Maha Membalas Keburukan
- al-Jabbar = Maha Otoriter
- al-Qahhar = Maha Menundukkan
- al-Fa'aal = Maha Bebas Melakukan apa pun
- al-Mudzill = Maha Menghinakan
- al-Mani' = Maha Menahan anugerah
- al-Dlarr = Maha Pemberi Kerusakan
Ingat, Allah tak hanya menciptakan surga tapi juga sengaja menciptakan neraka beserta calon isinya. Bagi yang keras kepala, silakan memilih tempat yang pelabuhan terakhir yang mana.
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا [الكهف: 29]
"Katakanlah (Wahai Nabi Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka, siapa yang menghendaki (beriman), hendaklah dia beriman dan siapa yang menghendaki (kufur), biarlah dia kufur.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang zalim yang pagarnya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (dengan meminta minum), mereka akan diberi air seperti (cairan) besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat yang paling jelek." (al-Kahfi: 29)
Dengan kata lain, yang mau jadi ateis, agnostik atau ahli maksiat yang tak mau shalat, tak mau puasa Ramadhan atau melanggar syariat dipersilakan saja, tempatnya sudah disediakan khusus kok. Tenang, Allah takkan melanggar janjinya.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad