AHLI QUR'AN YANG DIPALINGKAN
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Ada dua jenis hadits yang berkaitan tentang ahli Qur'an, namun harus dijelaskan dengan sangat hati-hati, karena punya potensi besar menimbulkan kesalah pahaman bagi orang banyak.
Di mana Rasulullah ﷺ mengingatkan ada dua pihak, yang mana keduanya ini adalah yang paling merusak dan sangat berbahaya bagi keselamatan umat, namun justru mereka menyusupnya lewat jalur al Qur'an, mereka adalah kelompok khawarij dan golongan munafik.
Dalam hadits disebutkan :
إِنَّ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﻣُﻨَﺎﻓِﻘِﻲ ﺃُﻣَّﺘِﻲ ﻗُﺮَّﺍﺅُﻫَﺎ.
“Sesungguhnya kebanyakan munafiknya umatku adalah para ahli baca al-Qur’an.” (HR. Ahmad)
يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الأَحْلاَمِ، يَقْرَءُونَ القُرْآنَ، لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، يَقُولُونَ مِنْ قَوْلِ خَيْرِ البَرِيَّةِ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ
"Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya dan jelek akalnya. Mereka membaca Al Quran, tetapi Quran itu tidak sampai di tenggorokannya. Mereka berkata-kata dengan sebaik-baiknya perkataan (Allah berfirman, Rasul bersabda). Padahal mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah yang melesat dari busurnya." (HR. Tirmidzi)
Hadits di atas sekaligus menjawab keheranan sebagian kita mengapa ada orang-orang yang katanya ahli dalam al Qur'an, namun justru yang ia musuhi setiap saat adalah kaum muslimin khususnya para ulamanya...
Mengapa bisa ada ahli Qur'an yang demikian ? Jawabnya ada beberapa sebab, dan yang menjadi pangkal utamanya adalah karena buruknya niat dalam mempelajari kitabnya Allah.
Seseorang jatuh menjadi munafik yang rakus harta saat ia menjadikan al Qur'an yang mulia sebagai alat tukar untuk mendapatkan kesenangan dunia, dan seseorang terjerumus menjadi khawarij yang haus darah karena memahami al Qur'an tidak lewat petunjuk para ulama.
اللهم اجعل القرآن حجة لنا ولا تجعله حجة علينا
"Ya Allah, jadikanlah al Qur'an itu sebagai hujjah (kebenaran) bagi kami, jangan malah sebaliknya, Engkau jadikan ia sebagai hujjah (kesesatan) atas diri kami....."
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq