Sunan Tirmidzi : Kitab Hadis yang Terbaik untuk Dibaca dan Diambil Faidah Fikihnya
Di antara kitab hadis yang terbaik untuk dibaca dan diambil faidah fikihnya adalah sunan Tirmidzi, kenapa?
1. Imam Tirmidzi di hampir setiap hadis yang beliau tulis akan menuliskan bagaimana hadis ini diamalkan, siapa saja yang mengamalkan hadis ini dan siapa saja yang tidak mengamalkan hadis ini. Dari sini kita tahu bahwa urusan "tidak mengamalkan hadis" sebenarnya perlu kita letakkan pada posisinya (dan jangan tergesa2 mencela) karena para ulama salaf terkadang meninggalkan suatu hadis karena sejumlah sebab, bisa karena bertentangan dengan dalil lain, karena dinilai dha'if, karena ada dalil lain yang lebih kuat, dan sejumlah hal yang perlu diperdalami lebih lanjut.
2. Imam Tirmidzi menjelaskan perbedaan pendapat terkait hadis yang sedang dibahas, baik perbedaan pendapat antara para sahabat, tabi'in, hingga para Imam Mazhab dan muridnya, beliau juga terkadang menjelaskan dalil atau pemahaman terhadap dalil yang menjadi landasan dari pendapat-pendapat yang ada. Dari sini kita akan tahu bahwa perbedaan pendapat dalam fiqh sudah terjadi sejak masa sahabat dan perbedaan pendapat itu terjadi karena sejumlah sebab.
Contohnya dalam foto yang saya tampilkan ini, terkait shalat sunnah sebelum maghrib sebagian sahabat melakukan shalat 2 rakaat dan sebagian tidak melihat adanya shalat sunnah sebelum maghrib. Tidak heran jika mazhab fiqh saat ini berbeda dalam hal sunnah qabliyah maghrib karena para sahabat pun sudah berbeda.
3. Adanya perbedaan pendapat di generasi salaf yang kemudian perbedaan itu masih "dilestarikan" oleh mazhab2 fiqh menunjukkan bahwa mazhab2 fiqh adalah kelanjutan dari fiqh generasi salaf.
4. Imam Tirmidzi menjelaskan tingkatan hadis yang beliau tuliskan. Dari sini kita akan tahu bahwa ada banyak hadis dha'if yang ternyata diamalkan oleh para fuqaha salaf dalam hukum, meski sebatas hukum sunnah, ibahah, dan makruh, tidak sampai pada wajib dan haram. Syekh Yusri Jabr juga menyatakan bahwa pengamalan ummat terhadap suatu hadis dha'if berarti telah memperkuat hadis tersebut.
5. Imam Tirmidzi terkadang melakukan tarjih (meski tidak di semua tema), menunjukkan bahwa Imam Tirmidzi juga seorang mujtahid yang memiliki kemampuan untuk itu.
6. Terlebih lagi, jika kita membaca Sunan Tirmidzi yang hadisnya dinilai ulang oleh Syekh Nashiruddin al-Albani, kita akan melihat banyak perbedaan penilaian antara keduanya. Ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap hadis juga bisa saja berbeda dan kita tinggal memilih antara: 1) memilih salah satu secara bebas sesuai dengan kecenderungan perasaan kita, 2) menilai ulang untuk membuktikan penilaian siapa yang lebih tepat.
Dengan membaca kitab Sunan Tirmidzi ini diharapkan kita semakin terbuka dan tidak kaku ketika menghadapi perbedaan pendapat antara para ulama karena masing-masing telah melakukan ijtihad sesuai dengan kapasitas mereka, diharapkan juga kita bisa memahami kenapa bisa muncul suatu pendapat dan kenapa bisa muncul perbedaan pendapat.
Pastinya masih banyak sekali keunggulan yang dimiliki oleh Sunan Tirmidzi ini, tapi tidak bisa saya tuliskan semua karena saya hanya menulis status Facebook dan bukan sedang menulis Disertasi... 😆
Sumber FB Ustadz : Fahmi Hasan Nugroho
9 Mei 2022 ·
Ini bukti bahwa Salaf mengamalkan hadis dhoif. Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa Salaf tidak mengamalkan hadis dhoif, itu dari mana asalnya? (by FB Ustadz : Danang Kuncoro Wicaksono)