AHLUSUNNAH WAL JAMA'AH ADALAH MAYORITAS
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Kadang saya nggak ngerti dengan jalan pikiran sebagian orang (kelompok ?) yang kayaknya seneng banget kalau umat Islam itu mayoritasnya sesat dan yang bisa masuk syurga cuma sedikit.
Sukanya bawa hadits “Umatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 golongan, yang satu di Surga, dan yang 72 golongan di Neraka."
Lalu dimaknai semaunya dengan menvonis : Hanya satu golongan ahli syurga, kebanyakannya ahli neraka !
Padahal kalau hadits itu dibaca tuntas, jelas Nabi shalallahu'alaihi wassalam menyebut dengan tegas bahwa ahlussunnah meski hanya satu bagian, tapi ia adalah mayoritas.
Begitulah penjelasan jumhur ulama tentang makna "sawadzul a'dzam" dan ini memang bersesuaian dengan fakta, serta didukung oleh data dan realita yang ada.
Meskipun dalam tubuh umat Islam ada firqah Khawarij, Syiah, Ahmadiyyah, Jahmiyah, Mu’tazilah dan sekte-sekte menyimpang lainnya, namun tetap ahlusunnah wal jama'h yang menjadi aqidah umumnya kaum muslimin.
Lihatlah di negara-negara Asia tenggara termasuk Indonesia ahlusunnah dengan mazhab Asy Syafi’i yang dominan. Juga di Benua Afrika ahlussunnah dengan mazhab fiqihnya yang umum di sana yakni Malikiyah.
Lalu negara –negara kawasan Asia Selatan seperti Pakistan, Bangladesh dan Timur tengah dengan mazhabnya Hanafi. Berlanjut Kawasan Nejd dengan Hanbalinya. Mungkin hanya kawasan Iran saja yang bisa dikatakan ahlusunnahnya minoritas di sana.
Secara logika saja jika hanya sedikit yang lurus, misalnya 1/10 dari setiap generasi, maka dalam waktu 8 generasi sangat mungkin ajaran Islam yang murni akan punah.
Secara nalar yang sehat, jika banyak umat ini yang sesat, maka kitab-kitab peninggalan para ulama yang ada sekarang pasti adalah karangan ulama dari kelompok-kelompok sesat.
Secara fakta sejarah, jika umat ini banyak yang sesat, maka peninggalan dan kisah sejarah muslimin akan diisi oleh kisah kehidupan orang-orang tersesat.
Dan kita ketahui yang terjadi bukan yang demikian. Justru kitab - kitab rujukan dari semua disiplin ilmu pengarangnya adalah para ulama-ulama yang lurus.
Sejarah kaum muslimin adalah peradaban yang gilang gemilang, indah memukau dan mengagumkan karena penuh dengan nilai-nilai keteladanan.
Dan itu hanya mungkin jika ulama dan kaum muslimin umumnya, adalah mereka yang tetap mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi shalallahu'alaihi wassalam dan yang diteladankan oleh para sahabatnya radhiyallahu 'anhum ajma'in.
Saya lebih memilih untuk percaya pernyataan ulama semisal yang dikatakan oleh Asy Syamsuddin as Safarayini berikut ini, dari pada ocehan tukang pemecah belah dan pengkerdil ahlussunnah itu.
Beliau rahimahullah berkata dalam al Lawami' al Anwar (1/73) :
اهل السّنةوالجماعة ثلاث فرق : الأثرية وامامهم احمد بن حنبل والأشعرية وامامهم ابو الحسن الأشعري والماتريدية وامامهم ابو منصور الماتريدي
Ahlusunnah wal Jama'ah itu terdiri dari 3 mazhab :
1. Atsariyah dengan imamnya Ahmad bin Hanbal.
2. Asy'ariyah dengan imamnya Abu Hasan al Asy'ari.
3. Maturidiyah dengan imamnya Abu Manshur al Maturidi.
Wallahu a'lam.©AST
═══ ❁✿❁ ═══
⤵️https://t.me/subulana
📱facebook.com/AhmadSyahrinThoriq
🌐www.konsultasislam.com
Sumber WAG : SUBULANA I
16 Mei 2022