🧟 10 Cara Licik Kaum Wahabi Membela Aqidah Mereka:
1. Jika ada ayat Al Qur'an yang sejalan dengan aqidah Wahabi maka ayat tersebut haram ditakwil.
2. Jika ada ayat Al Qur'an yang bertentangan dengan akidah Wahabi, maka ayat tersebut wajib ditakwil.
3. Jika ada hadits dloif yang sejalan dengan aqidah Wahabi maka hadits tersebut dianggap shohih dan wajib digunakan.
4. Jika ada hadits shohih yang bertentangan dengan aqidah Wahabi maka hadits tersebut dianggap hadits dloif dan haram digunakan.
5. Jika ada sahabat nabi melakukan takwil maka takwil tersebut tidak disebut takwil tapi perluasan makna. Karena takwil menurut Wahabi adalah haram.
6. Jika ada imam besar Islam yang sejalan dengan Aqidah Wahabi maka imam besar tersebut disebut ulama' ahlussunah.
7. Jika ada imam besar Islam yang tidak sejalan dengan Aqidah Wahabi maka imam besar tersebut disebut bukan ulama' ahlussunah bahkan dituduh sebagai muktazilah, kadang pula dituduh sebagai syiah.
8. Jika ada kitab karya imam besar Islam yang bertentangan dengan aqidah Wahabi maka kitab tersebut perlu dipalsukan.
9. Jika ada kitab karya imam besar Islam yang bertentangan dengan aqidah Wahabi dan kitab tersebut tidak dapat dipalsukan maka perlu ditahqiq untuk disalahkan atau dipelesetkan sehingga keluar dari maksud penulisnya.
10. Buat meme (gambar) yang berisi informasi sepotong yang dikutip dari kitab ulama' besar Islam seakan-akan itu adalah aqidah imam tersebut padahal jika kitab tersebut dibaca secara lengkap akan didapatkan kesimpulan bahwa imam tersebut tidak meyakini seperti apa yang ada didalam meme tersebut.
Kesemua 10 cara itu muncul dari sikap pengecut kaum Wahabi yang penuh kedustaan dan sarat pemalsuan.
Maka, tidak heran jika akun-akun pembela aqidah Wahabi rata-rata adalah akun palsu. Karena memang aqidah, agama dan kehidupan orang-orang Wahabi sangat penuh dengan kepalsuan.
Sumber FB UStadz : Saiful Anwar
9 Februari 2022 pada 10.33 ·