KEBERKAHAN REZEKI
Berkah berasal dari Bahasa Arab Barkatan yg berarti nikmat. Istilah lainnya dalam bahasa Arab adalah mubarak dan tabaruk. Berkah atau barokah dalam Al-Quran dan Sunnah adalah langgengnya kebaikan. Berkah juga berarti bertambahnya kebaikan atau ziyadatul khoir.
Menurut Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i atau Imam Nawawi rahimahullah (wafat 22 Desember 1277 M di Nawa, Suriah), asal makna berkah atau barokah ialah kebaikan yg banyak dan abadi. Para ulama pun menjelaskan bahwa makna berkah mencakup segala sesuatu yg banyak dan melimpah, baik terkait material maupun non material seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, dan sebagainya.
Ada kalanya seseorang diberi anugerah rizki melimpah, tetapi ada juga yg jatah rizkinya pas2an. Hal ini sbg sunnatullah, terdapat ayat yg menegaskan bahwa Allah melebihkan rizki sebagian atas sebagian yg lain :
وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ ۚ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ ۚ أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
“Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yg lain dalam hal rezeki, tetapi orang yg dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezekinya kepada para hamba sahaya yg mereka miliki, sehingga mereka sama-sama (merasakan) rezeki itu Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?” (QS. an-Nahl : 71).
Berkah dalam rizki, tidak selalu berarti rizki yg banyak dan melimpah, melainkan rizki yg bisa membuat pemiliknya merasa aman, tenteram, damai dan sejahtera. Bila seseorang diberi anugerah rizki melimpah, badan sehat, anak sukses dalam menempuh pendidikan dan karir, maka ia wajib bersyukur, tetapi jika seseorang mengalami hal sebaliknya, maka ia wajib bersabar. Inilah dua sifat mulia yg diberi apresiasi oleh Nabi ketika diterima oleh seorang mukmin. Terkait hal ini, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda :
عجباً لأمر المؤمن، إن أمره كله له خير، وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن، إن أصابته سراء شكر فكان خيراً له، وإن أصابته ضراء صبر فكان خيراً له، رواه مسلم
“Saya kagum pada sikap seorang mukmin, karena apapun yg terjadi padanya selalu baik, hal ini tidak bisa dialami oleh selain orang mukmin, jika mendapat nikmat ia bersyukur, karena syukur atas nikmat itu adalah yg terbaik, dan jika mendapat musibah, ia akan bersabar, karena sabar atas musibah itu sebagai sikap terbaik”. (HR. Imam Muslim rahimahullah).
Dalam Islam dikenal dua jenis rezeki yg diberikan Allah subhanahu wa ta'ala :
A. Menurut sifatnya
Berdasarkan sifatnya, ada dua jenis rezeki dalam Islam yg diberikan Allah subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana dijelaskan Fakhrizal Idris dalam bukunya yang berjudul Rezeki: Mengungkap Makna, Meraih Rezeki dalam Perspektif Al Quran dan Al Hadits, sebagai berikut:
1. Rezeki yang Bersifat Maadi (materi)
Rezeki maadi adalah rezeki yg berupa materi. Seperti air hujan, buah2an, pekerjaan, harta dan semacamnya. Rezeki jenis ini diberikan kepada setiap manusia, baik orang mukmin maupun kafir.
2. Rezeki yang Bersifat Maknawi (non materi)
Rezeki maknawi adalah kebalikan dari rezeki maadi. Rezeki ini berbentuk rasa cinta dan kebahagiaan, iman dan qanaah, serta hal semacamnya. Rezeki jenis ini dikaruniakan kepada hamba yang dicintai-Nya.
B. Jenis rezeki menurut cara mendapatkannya
Ada dua jenis rezeki yg diberikan Allah subhanahu wa ta'ala kepada manusia, sbg berikut :
1. Rezeki Kasbi
Rezeki kasbi adalah rezeki yg diperoleh lewat jalur usaha dan kerja. Rezeki jenis ini tidak mensyaratkan kualitas keimanan penerimanya. Sehingga, tidak jarang dijumpai orang yg ingkar kepada Allah subhanahu wa ta'ala tetapi hidupnya sukses.
Dalam istilah lain, nikmat tsb merupakan peringatan akan datangnya azab Allah subhanahu wa ta'ala (murka Allah) atau disebut istidraj.
Selain sbg hasil kerja, rezeki kasbi memang berasal dari sifat rahman atau pemberian Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga, siapapun yg mau berusaha akan mendapatkannya.
2. Rezeki Wahbi
Rezeki wahbi adalah rezeki yg datangnya di luar prediksi manusia. Terkadang, tidak memerlukan jerih payah untuk mendapatkannya. Sebagai contoh, orang miskin bisa mendadak mendapatkan biaya haji tanpa disangka. Orang yg paling berpeluang mendapatkan rezeki jenis ini adalah mereka yg bertakwa. Kesuksesan orang yg bertakwa lebih ditentukan oleh kualitas keimanan daripada profesinya.
Rezeki itu adalah ujian. Dimewahkan bukan berarti dimuliakan, disempitkan bukan berarti dihinakan. Dua kunci yg meluluskan kita adalah syukur dan sabar.
Selain ikhtiar, kita sebenarnya dianjurkan untuk berdoa, agar rejeki kita lebih barokah dan manfaat, berikut beberapa doa yg bisa kita baca setelah sholat lima waktu atau ketika akan bekerja :
اَللَّهُمَّ يَاغَنِيُّ يَامُغْنِيْ أَغْنِنِيْ غِنًى أَبَدًا وَيَاعَزِيْزُ يَامُعِزُّ أَعِزَّنِيْ بِإِعْزَازٍ عِزَّةَ قُدْرَتِكَ وَيَامُيَسِّرَاْلأُمُوْرِ يَسِّرْ لِيْ أُمُوْرَ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ يَاخَيْرَ مَنْ يُرْجَى يَا اللهُ
“Ya Allah, Dzat Yang Mahakaya dan memberikan kekayaan, berilah kekayaan yg abadi kepadaku. Wahai Dzat Yang Mahamulia dan yg memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan kepadaku dgn kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yg mempermudah semua urusan, berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yg paling diharapkan, ya Allah.”
اَللَّهُمَّ زِدْنَا وَلاَ تَنْقُصْنَا وَأَكْرِمْنَا وَلاَ تُوْهِنَا وَأَعْطِنَا وَلاَ تَحْرِمْنَا وَاٰثِرْنَا وَلاَ تُؤْثِرْ عَلَيْنَا وَأَرْضِنَا وَارْضَ عَنَّا
“Ya Allah, tambahkanlah rezeki kepada kami, jangan Engkau kurangi. Muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan kami. Berilah kami dan jangan Engkau halangi kami. Pilihlah kami dan jangan Engkau tinggalkan kami, dan janganlah Engkau cegah kami.”
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَ مَشَقَّةٍ وَلاَ ضَيْرٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yg halal, luas dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesunggunya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”
اَللّٰهًمَّ اَصْلِحْ لِيْ دِيْنِيْ وَوَسِّعْ لِيْ فِيْ دَارِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ
“Ya Allah perbaikilah agamaku (yg menjadi pokok urusanku) lapangkanlah tempat tinggalku, dan berikanlah keberkahan pada rezekiku.”
رَبَّنَا اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا ِلاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ
“Ya Tuhan kami, turunkahlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yg haru turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang2 yg bersama kami dan yg datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki, dan Engkau pemberi rezeki yg paling utama.”
Kepada para jama'ah rutin pengajian dan dzikir Jama'ah, saya anjurkan untuk wirid Asmaul Husna, yaitu :
YAA ALLAAH YAA FATTAAHU YAA ROZZAAQ
Seratus kali setiap ba'da sholat atau minimal sehari semalam 100 x.
Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat !
Written from various sources by Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim JAMA'AH SARINYALA Kabupaten Gresik
WEBSITE
https://www.sarinyala.id/
Facebook Jama'ah Sarinyala https://www.facebook.com/groups/1811379799080690/?ref=share
https://www.facebook.com/sarinyala.id/
YOUTUBE MAJELIS NGAJI SARINYALA https://youtube.com/c/MAJELISNGAJISARINYALA
Twitter @hazanafa
Instagram : ahmadzainialawi
#keberkahan #barokah #asmaulhusna #ikhtiar #mergawe #kerja #berkah #nahdlatululama #pcnugresik #nugres #santrikeren #santrinjoso #tebuireng #hipmi #pengusahamuslim #santrinu #lillah #ikapmii #nahdliyyin #lpnu #sarinyala #jamaahsarinyala #sadardiri #halalanthoyyibah #ikapete #ikappdar #doarezeki
Sumber FB : Sarinyala.id sedang di Semangat Sarinyala.
31 Januari 2022 pada 21.49 · Gresik, Jawa Timur ·