Bidah itu kan sesuatu yang tidak tidak dilakukan oleh Nabi, tapi di poster ini menggambarkan Nabi kok berbuat bidah? Saya perlu loading lama soal ini. Harapannya agar umat ini tidak berbuat bidah karena Nabi pun diancam dengan siksa jika berbuat bidah.
Saya cari-cari di beberapa Tafsir, Mufassir mana yang berkesimpulan seperti poster ini? Saya tidak kunjung menemukan.
Ayat ini memiliki sambungan dari ayat sebelumnya bahwa Al-Qur'an bukan perkataan penyair atau tukang tenung, tapi diturunkan dari Allah, bukan dari Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. Nabi juga tidak berdusta dengan mengatakan sesuatu lalu diatasnamakan dari Allah padahal Allah tidak berfirman demikian.
Mari kita pelajari dari Kitab Tafsir Ath-Thabari:
ﻳﻘﻮﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺫﻛﺮﻩ: ﻭﻟﻜﻨﻪ (ﺗﻨﺰﻳﻞ ﻣﻦ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ) ﻧﺰﻝ ﻋﻠﻴﻪ، (ﻭﻟﻮ ﺗﻘﻮﻝ ﻋﻠﻴﻨﺎ) ﻣﺤﻤﺪ، (ﺑﻌﺾ اﻷﻗﺎﻭﻳﻞ) اﻟﺒﺎﻃﻠﺔ، ﻭﺗﻜﺬﺏ ﻋﻠﻴﻨﺎ
Allah berfirman (dengan penafsiran): "Akan tetapi Al-Qur'an ini diturunkan dari Tuhan seluruh alam, diturunkan kepada Muhammad. Andaikan Muhammad membuat sebagian perkataan yang batil dan berbohong atas nama kami..." (Ath-Thabari, 27/592)
Atau dalam Tafsir Ibnu Katsir:
ﻳﻘﻮﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ: {ﻭﻟﻮ ﺗﻘﻮﻝ ﻋﻠﻴﻨﺎ}
ﺃﻱ: ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻛﻤﺎ ﻳﺰﻋﻤﻮﻥ ﻣﻔﺘﺮﻳﺎ ﻋﻠﻴﻨﺎ، ﻓﺰاﺩ ﻓﻲ اﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﺃﻭ ﻧﻘﺺ ﻣﻨﻬﺎ، ﺃﻭ ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻩ ﻓﻨﺴﺒﻪ ﺇﻟﻴﻨﺎ، ﻭﻟﻴﺲ ﻛﺬﻟﻚ، ﻟﻌﺎﺟﻠﻨﺎﻩ ﺑﺎﻟﻌﻘﻮﺑﺔ. ﻭﻟﻬﺬا ﻗﺎﻝ {ﻷﺧﺬﻧﺎ ﻣﻨﻪ ﺑﺎﻟﻴﻤﻴﻦ}
Allah berfirman (dalam penafsiran): "Jika Muhammad, seperti sangkaan mereka, adalah pembohong atas nama kami, dengan menambah atau mengurangi dalam kerasulan atau berkata sesuatu dari dirinya lalu disampaikan atas nama kami, maka kami akan segera memberi siksaan kepadanya" (Ibnu Katsir, 8/218)
Jadi, ayat ini berkenaan dengan kejujuran Nabi dalam menyampaikan risalah kenabian dan tidak ada yang disembunyikan oleh Nabi.
Kok tiba-tiba Nabi dianggap berbuat bidah? Setelah saya perhatikan karena ada makna dari ayat "Taqawwala" yang diterjemahkan menjadi "mengada-ada" dikaitkan dengan definisi bidah berupa "Ihdats" itu. Ya Jaka Sembung Naik Ojek...
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin
21 Oktober 2021