Pendaku Salafi Yang Sadar dan Berhenti Menyebar Hoax, Tapi Tidak Gentle Meminta Maaf Secara Publik atas Kebohongannya.
Alhamdulillah paragraf pertamanya kali ini sudah benar. Dalam akidah Syaikh Abdul Qadir memang meyakini bahwa Allah beristiwa' namun istiwa'-Nya tanpa diasosiasikan pada tempat atau pun Arah. Dan, ini adalah keyakinan Ahlussunnah Wal Jamaah al-Asya'irah dan Maturidiyah. Semoga makin banyak Pendaku Salafi yang sadar dan berhenti menyebar hoax.
Pembelajar akidah pasti tahu bahwa penafian asosiasi arah dan tempat ini sangat berbeda dengan doktrin para Taymiyun yang selalu menekankan tempat fisik dan arah fisikal bagi Allah berdasarkan dalil yang kata mereka diyakini tanpa melibatkan akal (baca: pakai dengkul). Silakan baca buku saya untuk info selengkapnya.
Adapun untuk paragraf kedua, justru seluruh SS yang dia sertakan membuktikan bahwa apa yang saya tulis sebelumnya bahwa dia berdusta adalah benar. Dalam pembahasan akidah, pilihan diksi dan susunan redaksi adalah sesuatu yang sangat penting sehingga tidak bisa dikarang bebas seenaknya lalu dinisbatkan pada tokoh tertentu seperti yang dilakukan seseustadz ini sebelumnya. Dari pilihan diksi itulah kita bisa tahu akidah sesungguhnya seorang tokoh apakah di posisi tafwidh, ta'wil, Itsbat makna jismiyah atau ta'thil shifat.
Saya masih berharap dia gentle meminta maaf secara publik atas kebohongannya yang disengaja, alih-alih membuat redaksi ngeles yang sungguh bukan levelnya. Setidaknya mengaku saja bahwa tanpa sengaja dia telah berucap salah di masa lalu. Ini jauh lebih terhormat. Tak perlu malu mengakui salah sebab kesalahan adalah manusiawi. Yang perlu malu adalah ketika berdusta sebab berdusta adalah syaithoni.
Bagi yang belum membaca, berikut ini link tulisan saya yang membuktikan dustanya. Sebenarnya saya tidak suka melakukan hal semacam ini, tapi kalau tidak diluruskan maka banyak sekali korbannya.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10208890311931267&id=1718970307
baca juga :Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad
9 Juli 2021