DUNIA SARANA MENGUMPULKAN BEKAL AMAL
Bicara soal dunia, Islam bukan menyuruh kita untuk meninggalkan kehidupan dunia ini sia-sia, bermalas-malasan atau melarang jadi kaya. Bukan itu!
Selama masih hidup di dunia, Islam mengatur kita agar bermanfaat di dunia dan akhirat. Islam menata hidup kita, Islam mengajarkan kita menjadikannya sarana, Sarana mengumpulkan bekal amal ibadah sebanyak-banyaknya untuk kematian kelak.
Dunia itu ibarat parfum, cukup di pakai saja wanginya, jangan ditelan bisa keracunan.
Dunia yang kita butuhkan, layaknya toilet,
semua orang butuh toilet, butuh tempat buang air
namun tidak ada orang yang mencintai toilet
mereka hanya akan menggunakannya ketika mereka butuh, tanpa harus mencintainya.
Sebagaimana yang dikatakan Imam Syafi'i :
Jadikan Akhirat di Hatimu, Dunia di Tanganmu, dan Kematian di Pelupuk Matamu
Salafus sholeh mengatakan,
ثم ينبغي له أن يأخذ المال بسخاوة نفس؛ ليبارك له فيه، ولا يأخذه بإشراف وهلع؛ بل يكون المال عنده بمنزلة الخلاء الذي يحتاج إليه من غير أن يكون له في القلب مكانة
“Hendaknya orang itu mengambil harta dengan jiwa yang tidak bernafsu, agar hartanya diberkahi.
Dan tidak mengambilnya dengan menggebu-gebu dan perasaan takut kurang.
Namun harta di sisinya seperti toilet, yang dia butuhkan, tanpa ada posisi sedikitpun di dalam hatinya.”
Ada orang yang bertanya kepada Imam Ahmad,
أيكون الرجل زاهدا ، ومعه ألف دينار؟
“Apakah seseorang bisa menjadi zuhud, sementara dia memiliki 1000 dinar?”
Jawab beliau,
نعم على شريطة ألا يفرح إذا زادت ولا يحزن إذا نقصت ، ولهذا كان الصحابة أزهد الأمة مع ما بأيديهم من الأموال
“Betul, dengan syarat, dia tidak merasa bangga ketika hartanya bertambah dan tidak sedih ketika hartanya berkurang.
Karena itulah, para sahabat menjadi generasi paling zuhud, meskipun mereka memiliki banyak harta.”
Mumpung masih diberikan kesempatan hidup di dunia, Jangan sia-siakan umur kita kecuali perbanyak amal ibadah. Gunakan duniamu sarana untuk bertaqarrub kepada Allah, Jangan sampai diperbudak oleh dunia dengan menghalalkan apa yang telah Allah haramkan. Cukuplah dunia ditanganmu, Bukan di dalam hatimu,
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan taufiqNya
Sumber FB Ustadz : Alhabib Quraisy Baharun
15 Juni 2021·