Kenapa Cuma Riba?
Kampanye anti riba menurut saya sukses mendulang kemenangan. Pokoknya nyaris semua lapis umat Islam rata-rata sudah jadi pasukan anti riba.
Nyaris terkesan bahwa turunnya Al-Quran cuma buat memerangi riba saja. Tapi syukurlah kalau banyak yang sudah tahu bahwa riba itu haram.
Tapi . . .
Keharaman harta itu tentu tidak melulu hanya lewat bab riba semata. Masih banyak lagi bab-bab yang lain, namun nampaknya kalah pamor dibandingkan riba yang sudah begitu termasyhur.
Sampai-sampai mengalahkan induk dari keharaman harta, yaitu saling memakan harta sesama saudara muslim yang bukan miliknya.
Sebenarnya saling memakan harta diantara kita justru paling sering terjadi. Potensinya jauh lebih besar ketimbang pelanggaran dengan cara riba.
Ada begitu banyak harta milik orang yang kita hajar begitu saja, tanpa pernah dihalalkan oleh yang punya. Salah satunya dalam bab waris.
Ketika pecah keluarga gara-gara rebutan harta waris, maka yang sesungguhnya terjadi mereka sedang ngotot ingin makan harta yang haram, atau setidak-tidaknya berstatus syubhat.
Kok syubhat?
Sebab kalau tidak syubhat dan halal, pastinya tidak akan saling rebutan. Kalau memang jelas milik kita, buat apa lagi saling berebut.
Maka saling berebut harta itu pada hakikatnya memperebutkan harta yang belum jelas statusnya, apa benar harta itu memang milik kita atau bukan.
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat
11 Juli 2021