JANGAN JADI ORANG KE LIMA
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW bersabda, “Jadilah kamu seorang yang alim (pengajar agama), atau santri (pelajar), atau mendengarkan (ilmu agama), atau mencintai (ilmu agama), dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, kamu pasti menjadi orang yang celaka.” (HR. Imam Baihaqi)
Yang dimaksud dengan orang yang kelima adalah bukan sebagai pengajar, pelajar, gemar mendengarkan pengajian, dan bukan pecinta pengajian, melainkan sebagai orang yang bodoh, apalagi jika membenci empat golongan yang sebelumnya.
Maksud dari pesan Rasulullah SAW ini adalah, janganlah seseorang itu menjadi orang yang bodoh (dalam masalah agama) karena akibatnya pasti celaka, baik di dunia maupun di akhirat.
Menurut peribahasa, bahwa Annaasu a’daau maa jahilu (manusia orang itu menjadi musuh dari apa-apa yang tidak diketahuinya). Bahaya kebodohan dapat berakibat fatal, bahkan dapat pula membunuh.
Dulu ada orang Arab bernama Tuma, dia mengkonsumsi ular hitam padang pasir hingga mati keracunan. Kronologinya si Tuma figur yang tergolong enggan belajar dan bodoh ini, kebetulan membaca satu tulisan yang menurutnya berbunyi “Alhayyatus saudaak dawaa-un min kulli daak (ular hitam itu obat segala penyakit).”
Padahal asli tulisannya itu berbunyi, “Alhabbatus saudaak, dawaa-un min kulli daak (jintan hitam itu obat segala penyakit)”.
Selidik punya selidik, ternyata pada lembar kertas yang dibaca oleh Tuma itu ada kotoran kutu yang berdekatan dengan titik huruf baak, hingga terkesan seperti huruf yak. Semestinya dibaca Alhabbatu (jintan) tapi oleh Tuma dibaca Alhayyatu (ular).
Sumber FB UStadz : Luthfi Bashori
10 Juli 2021 pada 06.57 ·