Surga, Untuk Siapa?

Surga, Untuk Siapa? - Kajian Islam Tarakan

Surga, Untuk Siapa?

UNIDA Gontor– Setiap jiwa yang mendengar sebutan Surga pasti berharap agar bisa masuk kedalam surga, sebagai tempat kembali kala waktu telah berhenti untuk menikmati kefanaan hidup didunia ini. Surga yang tergambar sangat indah, penuh kenikmatan dan kenyamanan  didalamnya, bahkan hingga tiada sesuatu apapun yang tidak nikmat apabila sudah berada di surga. Surga atau juga sorga (Bahasa sansekerta svurga”kayangan”) adalah suatu tempat dialam akhirat yang dipercaya oleh penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh- roh manusia yang mana semasa hidup didunia mereka berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya. Dalam Bahasa jawa kata surga dierap menjadi Swarga, sedangkan dalam Bahasa arab disebut Jannah.

Penjelasan Al-Qur’an

Dalam Al- Quran banyak menjelaskan tentang negeri akhirat (kehidupan setelah mati) untuk orang yang selalu berbuat baik. Juga surga itu sendiri sering dijelaskan dalam berbagai surah di dalam Al-Qur’an, sebagai tempat keabadian berupa Jannah (berupa taman yang indah/ kebun) yang terdapat sungai- sungai yang mengalir dibawahnya.

Seperti dalam surah ar- Ra’d 13:35 “ perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang- orang yang bertakwa ialah seperti taman yang mengalir sungai- sungai didalamnya, buahnya tidak henti- henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang- orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang- orang kafir ialah neraka.”

Surah Muhammad 47:15 “ perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang- orang yang bertakwa, disana ada sungai- sungai yang airnya tidak payau dan sungai- sungai air susu yang tidak berubah rasanya dan sungai- sungai khamr (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai- sungai madu yang murni. Didalamnya mereka memperoleh segala macam buah- buahan dan ampunan dari rabb mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air mendidih ususnya terpotong-potong?  

Urgensinya Rukun Iman, Islam dan Ihsan

Maka disini Iman, Islam dan Ihsan ketiganya cahaya bagi kita untuk menghantarkan kita menuju surga-Nya, semakin dekat kita dengan cahaya itu, maka akan semakin Allah  akan menyinari hidup ini dengan cahaya ketaatan kepadanya dan menghindari kita dari gelap kelamnya dunia. Maka, mengisi kesempatan hidup, umur dan waktu yang kita miliki ini dengan Iman dan ihsan dan tidak tertinggal modalnya adalah islam. Yang mana seorang hamba benar-benar terpatri untuk beribadah kepada Allah swt semata. Dan ketiganya juga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Imana adalah keyakinan yang menjadi dasar aqidah. Keyakinan tersebut lalu diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam.

Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara ihsan sebagai upaya pendekatan diri kepada allah swt. Iman adalah keyakinan dalam hati yang diucapkan oleh lisan daan diwujudkan dalam amal perbuatan. Keyakinan tersebut meliputi enam rukun uman, yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab, iman kepada Nabi dan rasul, iman kepada hari akhir serta iman kepada qadla dan qadr.

Sedangkan islam, dijelaskan dengan penjabaran lima rukun islam, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu. Lalu ihsan adalah cara bagaimana seharusnya kita beribadah kepada Allaah swt, Rasulullah saw mengajarkan agar ibadah kita dilakukan dengan cara seolah- olah saat ibadah kita berhadapan secara langsung dengan Allah swt.

Seperti sabda rasulullah saw. ketika didatangi oleh malaikat yang menyamar menjadi seorang laki- laki, kemudian bertanya tentang beberapa pertanyaan mengenai iman, islam, dan ihsan juga hari akhir. Didepan sahabat- sahabat rasulullah saw. Lalu dijawab oleh Rasulullah, yang mana padahal si penanya sudah mengetahui jawabnnya. Namun, hal ini untuk mengajarkan kepada sahabat- sahabat Rasulullah, langsung melalui Rasulullah saw.

Hadist Arbain ke 2

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ اِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدٌ  بَيَا ضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَ لاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَمِ،  فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله ُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: الإِسْلاَ مُ اَنْ تَشْهَدُ اَنْ لاَ إِللَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ وَ تُقِيْمُ الصَّلاَ ةَ وَ تُؤتِىيَ الزَّكَاةَ وَ تَصُوْمُ رَمَضَانَ وَ تَحُجُّ الْبَيْتَ إِنِ سْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلأً قَالَ: صَدَقْتَ، فَعَجِبنَا لَهُ يَسْأَلَهُ وَ يُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِيْمَانِ قَالَ: اَنْ تُؤْ مِنُ بِا للهِ وَ مَلاَ ئِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ وَ الْيَوْمِ الآخِرِ وَ تُؤْمِنَ باِلْقَدَرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَلَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِحْسَانِ، قَالَ: اَنْ تَعْبُدَ اللهُ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّا عَةِ، قَالَ: مَالْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّا ئِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ الأَ مَّةُ رَبَّتَهَا وَ اَنْ تَرَى الحُفَاةَ العُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ: يَا عُمَرَ أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِلِ؟ قُلْتُ: اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمَ. قَالَ فَإِنَّهُ  جِبْرِيْلُ اتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. ( رواه مسلم)

Makna Hadist

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah SAW suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah SAW) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah SAW: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tandatandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim).

Kesimpulan

Jadi dengan bermodalkan Iman, Islam dan Ihsan ketiganya adalah jalan menuju surga, bagaikan cahaya yang akan menerangi jalan kita untuk meraih surga Nya, surga yang paling mulia disisinya, yang mana didalamnya hanya orang- orang yang bertaqwa yang sudah dijanjikan oleh Allah swt. Inshaallah, semoga kita semua menjadi orang- orang yang dirindukan oleh Jannatina’im  aamiin ya rabbal ‘alamin

Oleh: Ega Davanty/ Ilmu Al- Qur’an dan Tafsir/ 3

Sumber Web : http://iqt.unida.gontor.ac.id/syurga-untuk-siapa (28/09/2019)

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Surga, Untuk Siapa? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®