CARA MENYUGUHKAN TAFSIR
by. Ahmad Sarwat, Lc.,MA
Dari sekian banyak kitab tafsir baik yang klasik atau yang modern, saya kesengsem dengan karya Doktor Wahbah Az-Zuhaili, yaitu Tafsir Al-Munir fil Aqidah wa As-Syariah wa Al-Manhaj.
Apa alasannya?
Pertama, meski masih berbahasa Arab, namun bahasa yang beliau gunakan sangat sederhana dan mudah. Buat kira-kita yang baru belajar bahasa Arab di level awal pun insyaallah tidak terlalu gelagapan memahaminya.
Kedua, apa yang beliau suguhkan cukup komplit dan lengakp dalam membedah tiap ayat. Kisi-kisi utama yang harus dibedah untuk tiap ayatnya ditampilkan secara sistematis dan terstruktur. Memang demikian ciri tafsir modern.
Jadi kalau mau tahu asbabun-nuzul, atau munasabah, atau makna per kata, atau pun kekuatan sastra dan balaghah misalnya, sudah diposisikan di bawah satu sub judul tersendiri. Tidak tercecer berserakan di tengah rimba ribuan halaman.
Semua ini tentu sangat memudahkan buat kita yang masih newbee.
Ketiga, rujukan kitab tafsirnya sangat lengkap ke semua kitab tafsir yang pernah ada. Ibaratnya cukup baca lewat kitab tafsir beliau, maka seolah kita sudah diajar touring ke berbagai kita tafsir lainnya.
Dan rujukan ke kitab-kitab tafsir lainnya itu termuat dalam sekian banyak footnote yang dilengkapi juga dengan nomor halaman. Sehingga kalau kita mau merunut ke sumber aslinya sudah tidak ada lagi masalah.
Masalah?
Kalau mau dicari-cari sih ada saja masalah.
Pertama, masalah bahasa.
Biar bagaimana pun ini kitab tafsir berbahasa Arab. Tentu sangat bermasalah bagi yang tidak bisa bahasa Arab. Solusinya ada sih, yaitu beli terjemahannya.
Kedua, masalah ketebalannya
Karena lengkap menjelaskan 30 juz dan 114 surat dalam Al-Quran, maka ketebalannya bisa sangat menjatuhkan mental calon mertua dan bisa buat menakut-nakuti tamu kalau diletakkan di rak buku ruang tamu.
Dan karena tebalnya itu maka harganya juga lumayan, ada yang sampai 17 jilid seperti di gambar pemanis ini. Terjemahnnya pun mahal juga jatuhnya.
Solusi
Namun bagi yang sudah bisa bahasa Arab, tidak perlu beli terjemahan, bisa langsung buka saja secara online. Bukan download dan bukan membajak, tapi buka websitenya.
Untuk mengingatnya, bisa juga buka lewat web rumah fiqih, yaitu https://rumahfiqih.com/pustaka/22915
NOTE
1. Kitab tafsir setebal ini kalau dijadikan pegangan dalam kajian tafsir mingguan, rasanya memang terlalu lengkap. Dampaknya nggak selesai-selesai pembahasannya.
Kecuali bila kitabnya cuma buat pajangan di flyer, tapi setelah dibaca satu baris, terus ceramahnya malah kemana-mana.
2. Kalau kitab ini mau dikaji secara serius tanpa meninggalkan satu baris pun, maka harus kajian yang efektif.
Kajiannya harus setiap hari, sehari dua kali pagi dan petang, dilakukan secara rutin tanpa berhenti. Mungkin sepuluh tahun bisa selesai.
3. Katanya mau kembali ke Al-Quran, ayo dong belajar tafsirnya.
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat
15 Mei 2021