Mulai Dari Ada Orang Meninggal
Seringkali saya rada males menjawab pertanyaan orang terkait pembagian harta warisan.
Bukan sok jual mahal atau pelit ilmu, tapi kadang baca pertanyaannya memang nggak paham. Dan itu bikin perut saya mules-mules, akibatnya jadi males menjawab.
Mau tahu pertanyaan model apa yang bikin males?
Biasanya si penanya mulai dari dirinya sendiri. kayak gini nih :
Ustadz, saya punya teman. Teman saya ini punya keponakan. Nah keponakan itu punya kakek. Terus kakek itu punya teman. Terus kan dia sudah cerai, terus kan dia orang kaya, terus kan dia orangnya gitu.
Bayangkan, pertanyaan macam apa kayak gitu?
Katanya mau tanya tentang waris, kenapa malah pertanyaannya jadi model : Curhat Dong Mah?
Makanya baru baca soal di baris paling atas, sudah saya tutup. Pertanyaan gak jelas, bacanya aja males. Ternyata orangnya komplain, kok nggak dijawab sih.
Saya bilang, maaf ya. Tapi saya sama sekali tidak paham pertanyaannya. Gimana mau menjawab?
Jadi harusnya pertanyaannya bagaimana?
Mulai dari kalimat : Ada orang meninggal dunia, namanya si A. Dia punya seorang istri, sekian anak laki dan sekian anak perempuan.
Gitu lho cara bertanya. Mulai dari ada orang yang wafat.
Kenapa harus gitu?
Ya, karena begitulah soal ujian saya dulu waktu kuliah S1 belajar Ilmu Faraidh.
مات شخص عن زوجة وثلاث بنات وابنين
Seorang wafat meninggalkan seorang istri, 3 anak perempuan dan 2 anak laki.
Segala informasi bahwa si anu sudah atau belum nikah, si Polan sudah atau belum kerja, si anu orangnya jelek atau cakep, sama sekali tidak diperlukan. Karena dalam bagi waris, semua itu tidak akan jadi bahan pertimbangan.
Maka jawabannya sederhana. Istri dapat 1/8 dan sisanya yang 7/8 itu dibagikan kepada 5 anaknya.
Dengan catatan, tiap anak laki dianggap dua orang. Sehingga seolah-olah jumlah anaknya bukan 5 tapi 7 orang. Hitungannya anak laki 2x2=4 orang plus 3 anak perempuan.
Jadi anggaplah hartanya 8 milyar, maka istri dapat 1M, anak laki masing-masing dapat 2 M dan 3 anak perempuan masing-masing dapat 1M.
Sederhana sekali. Yang tidak sederhana itu pertanyaannya. Susah sekali memahami pertanyaannya.
Sumber FB : Ahmad Sarwat
4 Februari 2021 pada 20.11 ·