Asy-Syafi'i dan Khalifah Harun Ar-Rasyid

Asy-Syafi'i dan Khalifah Harun Ar-Rasyid - Kajian Islam Tarakan
Asy-Syafi'i dan Khalifah Harun Ar-Rasyid

Al-Imam Asy-Syafi’i (w. 204) pernah nyaris hampir dihukum mati oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid (w. 193 H) karena dituduh sebagai pemberontak 'Alawiyin Syiah saat Beliau tinggal di Yaman. 

Kalau itu ada pihak-pihak yang tidak suka dengan Al-Imam Asy-Syafi'i dan memberi laporan palsu kepada mata-mata Khalifah. Akibatnya Beliau dan 9 orang lainnya dibelenggu dan digelandang ke Baghdad untuk menghadapi hukuman mati. 

Semua dipenggal kepalanya karena memang terbukti jadi pemberontak kekhalifahan yang sah. Bagaimana dengan Asy-syafi'i? Apakah Beliau termasuk juga anti pemerintah dan ikut-ikutan jadi pemberontak?

Ternyata sama sekali tidak. ASy-Syafi'i tidak pernah berontak, bahkan mengkritik pun tidak. Seratus persen Beliau hanya jadi 'colateral damage' yang nyaris jadi korban tak bersalah.

Tahu bagaimana akhirnya Asy-Syafi'i selamat dari hukuman mati dan tuduhan keji?

Ceritanya saat itu penasehat Khalifah adalah seorang teman lama Asy-Syafi'i bernama Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani. Seorang ahli fiqih kenamaan bermazhab Hanafi, murid langsung dari Imam Abu Hanfiah. 

Dulu Asy-Syafi'i sering diskusi soal-soal fiqih dengan Muhammad bin Hasan ASy-Syaibani ini. Sama-sama pernah ngaji bareng kepada Imam Malik rahimahullah. Dan kebetulan keduanya beda mazhab. Seringkali Asy-Syafi'i membuatnya duduk terdiam tidak bisa jawab, kalau sudah adu dalil. 

Ini pertarungan kelas tinggi, kelas para ahli fiqih level mujtaid mutlak mustaqil. Menang kalah tidak ada main dendam-dendaman, malah mereka bersahabat erat, saling mencintai dan saling menghormati.

Kembali ke ruangan Harus Ar-Rasyid yang nyaris memerintahkan aljogonya memenggal leher Asy-Syafi'i. 

Saat itulah Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani tegas melarang Khalifah untuk menjatuhkan hukuman mati. Dia bilang, orang ini bukan pemberontak. Dia cuma korban fitnah saja. Anda akan menyesal seumur hidup kalau tidak sempat belajar ilmu agama darinya.

Oh ya? 

Sang Khalifah sempat bengong sebentar. Serius Ente, Muhammad? 

Serius, masak ane bohong sih. Ane dulu banyak belajar dan dapat ilmu dari orang ini. Kalau nggak percaya, tanyakan langsung apa yang ingin Anda tanyakan. Dia pasti bisa menjawab semua pertanyaan Anda.

Lalu terjadi lah dialog yang historik dan menjadi dasar-dasar cabang ilmu Al-Quran.

Khalifah bertanya,”Bagaimana ilmu pengetahuanmu tentang kitabullah?”. 

As-Syafi’i menjawab,”Kitabullah itu banyak. Kitabullah yang mana yang Anda maksud?”

Kaget juga Sang Khalifah. Jawabannya menunjukkan bahwa orang ini tinggi sekali ilmunya. Maka Khalifah pun melanjutnya,“Anda benar, kitabullah itu banyak. Tapi maksud saya kitab yang Allah SWT turunkan kepada Nabi Muhammad SAW”.

Asy-Syafi’i menjawab,”Ilmu Al-Quran itu banyak sekali. Apakah maksud Anda ingin bertanya tentang muhkam dan mutasyabih di dalam ayat-ayat Al-Quran? 

Ataukah Anda ingin bertanya tentang apa itu taqdim dan ta’khir ayat Al-Quran? 

Ataukah Anda ingin bertanya tentang ayat nasikh dan ayat mansukhnya? Mana ayat yang sudah mansukh dan mana yang memansukhkannya?

Atau tentang apa dan apa dari Al-Quran?".

Maka Khalifah  pun langung klepek-klepek dijawab seperti itu. Waw, luas sekali ilmunya orang ini. Dan dasarnya Khalifah juga orang yang suka ilmu, maka kesempatan ketemu dengan orang alim tidak disia-siakan.

Nyaris hampir semua terkait dengan ilmu Al-Quran ditanyakan. Dan satu per satu dijawab dan dijelaskan oleh Asy-Syafi’i kepada sang Khalifah. 

Kisah ini terdapat dalam manaqib Al-Imam Asy-Syafi’I dan teramat masyhur, kebetulan saya membacanya juga dikutip oleh Az-Zarqoni di dalam mukaddimah kitab Manahilul Irfan. 

Saya jadi agak curiga, jangan-jangan kisah seribu satu malam yang terkenal itu terinspirasi dari kisah nyata. Kan ceritanya ada orang yang mau dihukum mati, lalu tiap malam dia berkisah kisah hayal saja, sehingga Khalifah penasaran tiap kali mau memenggal kepada orang itu, dia masih ingin dengar lagi lanjutan kisahnya. Dari situ lahir kisah Aladdin, Ali Baba dan dongeng legendari lainnya. 

Tapi yang ini bukan kisah hayal. Ini kisah nyata, cuma yang diceritakan bukan jin botol atau permadani terbang. Yang dikisahkan justru sekian banyak ilmu Al-Quran.

Dengan keluasan ilmunya, Asy-Syafi’I yang awalnya mau dihukum mati, justru dibebaskan dan malah naik derajat menjadi alim besar. Sekelas Khalifah Harun Ar-Rasyid pun bertekuk-lutut mengaji dan menimba ilmu darinya.

Saya membayangkan, kalau misalnya mengalami kejadian serupa seperti yang dialami Asy-Syafi'i, kira-kira ilmu apa yang mau saya keluarkan? 

Paling jauh saya cuma bilang, mau belajar Ilmu Al-Quran dan Tafsir ya? 

Nih, saya sudah nulis bukunya ada dua jilid. Silahkan baca sendiri. Nanti kalau ada yang kurang paham, silahkan tanyain ke saya. Kirim WA juga boleh.

Kalau mau beli bisa pesan online. Hubungi saja Isnawati  0821-1159-9103.  Kalau mau lihat-lihat daftar isinya klik saja rumahfiqih.com/buku/55. Pesan saya bacanya pelan-pelan saja, jangan buru-buru. Soalnya dua jilid itu totalnya seribu halaman.

Asy-Syafi'i dan Khalifah Harun Ar-Rasyid - Kajian Islam Tarakan

Asy-Syafi'i dan Khalifah Harun Ar-Rasyid - Kajian Islam Tarakan

Sumber FB : Ahmad Sarwat

14 Januari 2021 pada 11.25  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Asy-Syafi'i dan Khalifah Harun Ar-Rasyid - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®