Siapa yang Memberi Nama Wahhabi?

Siapa yang Memberi Nama: Wahhabi?

Siapa yang Memberi Nama: Wahhabi?

Sebagian pengikut Wahhabi mengatakan bahwa penyembah kuburan - menurut tuduhan mereka - dari kalangan Sufi dan Asy'ariyah yang memberi nama Wahhabi ini terhadap dakwah Muhammad Ibn Abd al-Wahhab setelah wafatnya, dan istilah ini tidak dikenal pada zamannya maupun pada zaman murid-muridnya, melainkan istilah ini digunakan oleh ahli bid'ah untuk menyebut dakwah tauhid yang dibawa oleh Muhammad Ibn Abd al-Wahhab.

Tuduhan Wahhabi ini tidak benar, karena istilah Wahhabiyyah telah muncul pada zaman Muhammad Ibn Abd al-Wahhab, yang pertama kali menggunakan istilah Wahhabiyyah adalah saudaranya yaitu Syaikh Sulaiman ibn Abd al-Wahhab seperti yang tertulis di kitabnya dalam membantah Muhammad Ibn Abd al-Wahhab. Syaikh Sulaiman ibn Abd al-Wahhab meninggal sekitar tahun 1210 H dan bukunya berjudul "Al-Sawa'iq al-Ilahiyyah fi al-Radd 'ala al-Wahhabiyyah," yang terbukti secara pasti miliknya. Hal ini diakui oleh sejarawan Najd dan juga oleh sebagian Wahhabi, dan telah dicetak beberapa kali. 

Kemudian penamaan wahhabi ini terus digunakan dalam buku-buku bantahan terhadap Muhammad Ibn Abd al-Wahhab dari karya-karya para ulama. Pengikut Muhammad Ibn Abd al-Wahhab tidak merasa malu dengan sebutan Wahhabi, bahkan mereka menyebut penamaan itu untuk diri mereka sendiri dan bangga dengan sebutan itu. 

Ini menunjukkan bahwa penamaan Wahhabi bukanlah dari musuh-musuh mereka seperti yang dikatakan oleh para Wahhabi kekinian, melainkan mereka yang menamakan diri mereka demikian dan mereka dikenali dengan penamaan itu sejak zaman Muhammad Ibn Abd al-Wahhab dan anak-anaknya. Siapa pun yang beranggapan sebaliknya adalah salah dan tidak memahami sejarah dan peristiwanya.

Didalam kitab "Al-Durar Al-Saniyyah Fi Al-Ajwibah Al-Najdiyyah" surat Muhammad bin Abdul Latif Alu Syaikh kepada penduduk Yaman dan lainnya dalam menjelaskan akidah penduduk Najd pada tahun 1339 H mengatakan:

وصار بعض الناس يسمع بنا معاشر الوهابية، ولا يعرف حقيقة ما نحن عليه

Dan sebagian orang mulai mendengar tentang kami, kelompok Wahhabi, tetapi tidak mengetahui kebenaran tentang apa yang kami anut.

[Al-Durar Al-Saniyyah Fi Al-Ajwibah Al-Najdiyyah 566]

Abdul Latif bin Abdul Rahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab yang wafat pada tahun 1293 H berkata: 

فأبيتم علينا هذا كله، وقلتم هذا دين الوهابية، ونعم، هو ديننا بحمد الله

"Maka kalian menolak semua ini, dan kalian berkata ini adalah agama Wahabi, dan benar, ini adalah agama kami, Alhamdulillah".

['Uyunu al-Rasail wa al-Ajwibah ala al-Masail 2/963]

Maka telah jelas bahwa yang pertama kali mengangkat slogan Wahhabi adalah Wahhabi itu sendiri, dan mereka yang pertama kali menyebut diri mereka dengan nama itu, dan ini bukanlah dari ungkapan para pelaku bid'ah seperti yang dituduhkan oleh Wahhabi kekinian yang tidak mengetahui apa-apa tentang sejarah dakwah mereka.

Kemudian banyak dari kaum Wahabi, terutama dari kalangan kita saat ini, mulai menjauh dari nama Wahabi, mereka mengklaim bahwa nama Wahabi ini adalah tuduhan dari para pelaku bid'ah, dan mereka mengklaim bahwa dakwah mereka adalah Salafi bukan Wahhabi, dan itu merupakan lelucon terhadap orang-orang awam dan bodoh.

Bahkan Ibn Baz salah seorang da'i wahhabi,  ketika ditanya tentang penamaan Wahhabi ini, ia mengtakan: Wahhabi disebut demikian oleh musuh-musuh Salafi kepada pengikut Syaikh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaman bin Ali Al-Tamimi Al-Hanbali, ia berkata sebagai berikut:

وأما تسمية أتباعه بالوهابية فهذا لقبه به أعداؤهم للتنفير، فهم محمدية، هو محمد ليس عبد الوهاب هو محمد بن عبد الوهاب أبوه اسمه عبد الوهاب الصواب أن يقال: محمدية؛ لأنه محمد والنبي محمد ، فهو من أتباع محمد ﷺ لكن أعداؤه من الجهال أو الذين قلدوا الجهال أو قلدوا الأعداء، سموهم الوهابية

Adapun menyebut pengikutnya (Muhammad Ibn Abd al-Wahhab) dengan sebutan Wahabi, itu adalah julukan yang diberikan oleh musuh-musuh mereka untuk menimbulkan kebencian. Mereka adalah Muhammadiah, dia adalah Muhammad, bukan Abdul Wahab. Dia adalah Muhammad bin Abdul Wahab, ayahnya bernama Abdul Wahab. Yang benar adalah disebut Muhammadiah karena dia adalah Muhammad dan Nabi juga Muhammad. Jadi, dia adalah pengikut Muhammad ﷺ. Namun, musuh-musuhnya yang bodoh atau yang mengikuti orang-orang bodoh atau mengikuti musuh-musuhnya, menyebut mereka Wahhabi.

[Fatawa Nur Ala al-Darb 3/145]

Dalam Fatwa Lajnah Daimah (lembaga fatwa Wahhabi) disebutkan sebagai berikut:

الوهابية: لفظة يطلقها خصوم الشيخ محمد بن عبد الوهاب رحمه الله على دعوته إلى تجريد التوحيد من الشركيات ونبذ جميع الطرق إلا طريق محمد بن عبد الله ، ومرادهم من ذلك تنفير الناس من دعوته وصدهم عما دعا إليه

Wahhabi: Istilah yang digunakan oleh lawan-lawan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab untuk menyebut dakwahnya yang menyerukan pemurnian tauhid dari syirik dan menolak semua jalan kecuali jalan Muhammad bin Abdullah, dan maksud mereka adalah untuk menjauhkan orang-orang dari dakwahnya dan menghalangi mereka dari apa yang dia serukan.

[Fatawa al-Lajnah al-Daimah 2/255]

Dan hal ini serta lainnya menunjukkan kepada kita tentang kebodohan orang-orang wahhabi kekinian serta klaim-klaim mereka yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan dan kebenaran, karena klaim yang mengatakan bahwa istilah Wahhabi diperkenalkan oleh para pelaku bid'ah untuk menjauhkan orang-orang dari dakwah Ibn Abd al-Wahhab adalah klaim yang tidak benar.


Dan telah terbukti bahwa istilah Wahhabi muncul pada zaman Muhammad bin Abdul Wahhab itu sendiri, sehingga mereka bangga dan memamerkan penamaan Wahhabi yang disandarkan kepada mereka. Namun, banyak dari mereka pada zaman kita ini menjauh dari penamaan, serta berusaha meyakinkan masyarakat umum bahwa dakwah mereka adalah Salafi murni Sunni murni, yang tidak terkait dengan sosok Ibn Abdul Wahhab. Padahal, kenyataannya dakwah mereka adalah murni kebohongan, tidak memiliki dasar dalam ilmu, sejarah, maupun kenyataan. 

Sumber FB Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Riau Aqidah Asy'ariyyah wal Maturidiyyah 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Siapa yang Memberi Nama Wahhabi? - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®