Sadar Kapasitas
Abad ini banyak yang berlagak seolah-olah Imam Mujtahid, padahal matan taqrib aja belum pernah baca, tidak sampai disitu baca qur'an aja baru tingkat iqra atau juz amma eh sudah fatwa sana sini ini bid'ah, ini syirik, ini tak dibuat Nabi dan lain sebagainya.
Ya akhy ini agama, mending ndak usah fatwa sana sini lebih aman copas ucapan ulama saja, jangan sampai karena semangat mengebu-gebu itu malah merusak citra dakwah. Ditanya rukun wuduk saja masih keliru, bedakan najis dan hadas saja ndak tau, ndak usah melompat jadi mujtahid dulu jadi awam saja seperti saya.
Belajar agama 7 tahun di pondok dapat ijazah, saban hari bahas buku kuning berbahasa arab gundul itu masih kurang dan kurang nio rasanya belajar lagi apalah dayaku sudah berkeluarga tentu perbanyak thalaah saja itu juga masih bertanya kalau tersangkut kaji. Tulisan ini tidak bermaksud merendahkan siapapun hanya pengingat diri.
Jujur saya sampaikan kapasitasku dan kamu untuk menyalah ulama dengan ungkapan "dia laki-laki saya juga laki-laki, dia manusia aku juga" itu tak pantas kita tujukan pada ulama yang sekaliber Imam al-Ghazali, Nawawi, Asqalani, suyuthi dan lainnya, ucapan itu tujukan ke saya saja ini mungkin setara karena kita sama-sama belajar.
Dulu saya pernah dengar salah seorang guru mengutip perkataan Buya Hamka kurang lebih ungkapannya begini "mahajan tuah tumpah kuah" dek ulah mahajan tuah tumpah "kuah" tapanca cirik dalam sarawa. Yuk kutip saja ucapan ulama ndak usah berfatwa2 pula, kapasitas kita "isi kepala kita" belum seberapa. Foto di bawah ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa ulama adalah pewaris.
"Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, mereka mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak. Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu Allah akan mudahkan jalan baginya menuju sorga" (Bukhari).
Belajar memperbaiki diri jauh lebih tinggi dari pada mencari perbedaan sana sini, sebab sampai kapanpun yang namanya perbedaan itu akan selalu ada hingga bumi ini tiada.
baca juga kajian tentang ulama berikut :
- Ulama Juga Menasehati Penguasa Secara Terbuka
- Ulama itu Bentuk Jama dari Alim
- Mencatut Nama Qur’an dan Sunnah, Bukan Pekerjaan Ulama Salaf
- Patuhi Pemerintah dan Ulama’ Tapi Jangan Tinggalkan Syiar Jama’ah dan Jum’atan
- Khilaf Para Ulama
Sumber FB Ustadz : Pardi Syahri