Sejarah Maulid Nabi Di Kota Makkah dan Madinah - Kajian Ulama

🔰 SEJARAH MAULID NABI DI KOTA MAKKAH DAN MADINAH

Oleh: M. Rofiannur Al Hamaamuh, SN, DH.

Date: Serial Maulid Nabi Muhammad.

Note: Bantahan dalam gambar.

Sesi: Research ID Cyber aswaja.

Season: 05.

Kota Makkah dan Madinah sepi dari pembahasan maulid nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam di era globalisasi ini. Padahal, kalau kita buka kembali sejarah dua kota Haramain itu tentunya kita akan menemukan fakta yang memutar balikkan fakta nyata atas propaganda wahhabi selama ini.

SEJARAH MAULID NABI DI KOTA MAKKAH DAN MADINAH.

Orang orang yang menyatakan bahwa di dua kota suci (Makkah dan Madinah) ini tidak pernah diadakan acara maulid nabi. Pasti, tanpa ragu lagi orang yang berkata begitu pasti tidak faham sejarah. Sebab, sejarah sudah membuktikan bahwa didua kota suci itu sebelum dikuasai oleh kelompok wahhabi mereka merayakan maulid nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam.

1. IMAM IBNUL JAUZI AL HANBALI (W 597 H).

Salah satu tindakan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah dan Madinah ketika telah masuk bulan Rabiul Awal adalah sebagaimana yang dituliskan oleh ulama madzhab Hanbali kali ini yaitu Al Imam Ibnul Jauzi Al Hanbali (W 597 H) beliau mengatakan:

لازال أهل الحرمين الشريفين ومصر واليمن والشام وسائر بلاد العرب من المشرق والمغرب يحتفلون بمجلس مولد النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ ويفرحون بقدوم هلال ربيع الأول ويلبسون الثياب الفاخرة ويتزينون بأنواع الزينة ويتطيبون ويكتحلون ويأتون بالسرور في هذه الأيام ويبذلون على الناس بما كان عندهم ويهتمون اهتماما بليغا على سماع قراءة مولد النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ وينالون بذلك أجرا جزيلا وفوزا عظيما ومما جرب عن ذلك أنه وُجِدَني ذلِكَ الْعَامِ كَثُرَةُ الْخَيْرُ وَالْبَرَكَةِ مَعَ السَّلَامَةِ وَالْعَافِيتِ وَسَعَةِ الرِّزْقِ وَازْدَادِ المَالِ وَالأَوْلَادِ وَالأَحْفَاءِ وَدَوَامِ أَلامِّن وَالْأَمَانِ فِي البَلادِ وَالْأَمْصَارِ وَ السُّلُونِ وَالْقَرَارِ فِي الْبُيُوتِ والدار ببَرَكَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم. اھ

Artinya: Tiada henti hentinya para penduduk Haramain (Makkah dan madinah) yang mulia, Mesir, Yaman, Syam dan sebagian negara negara arab dari timur dan barat mereka merayakan majlis maulid nabi Sallahu Alaihi Wasallam, mereka berbahagia dengan masuknya bulan Rabiul Awal, mereka mengenakan pakaian yang mewah, mereka berhias dengan berbagai macam keindahan, mereka berwangi-wangian, mereka bercelak,mereka menampakkan kegembiraan dihari ini (maulid), mereka rela mengorbankan apa apa yang mereka miliki kepada masyarakat lainnya, mereka bersemangat dengan ketika mendengarkan pembacaan maulid nabi Sallahu Alaihi Wasallam dan mereka mendapatkan pahala yang layak dan kesejahteraan yang besar.

Dan sebagian dari perkara yang mujarab dari hal tersebut adalah bahwasanya yang aku (Ibnul Jauzi) temukan pada tahun tersebut adalah banyak nya kebaikan dan barokah disamping itu adalah keselamatan, kesehatan, luasnya rezeki, bertambahnya harta, anak,cucu, ketentraman dan keamanan di semua negara, daerah, pelosok dan wilayah di rumah rumah dan tempat tinggal sebab barokah nya maulid Nabi Sallahu Alaihi Wasallam.

[Miilad Annabawi Libnil Jauzi Al Hanbali: 70/71]

2. Al Imam Ibnu Jubair Al Andalusi (W 614 H) mengatakan:

يفتح هذا الموضع المبارك فيدخله الناس كافة متبركين به في شهر ربيع الأول ويوم الاثنين منه ، لأنه كان شهر مولد النبي ، صلى الله عليه وسلم ، وفي اليوم المذكور ولد، صلى الله عليه وسلم ، وتفتح ا المواضع المقدسة المذكورة كلها . وهو يوم مشهود بمكة دائماً .

Artinya: Tempat yang berkah ini (tempat kelahiran Nabi) akan dibuka lalu  orang orang memasukinya sambil bertabarruk dengannya di bulan Rabiul Awal dan hari Senin di bulan tersebut. Di bulan dan hari inilah kelahiran Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Semua tempat-tempat yang mulia tersebut akan dibuka dan ia adalah suatu hari yang sentiasa diagungkan di Makkah".

[Rihlah Ibnu Jubair: 82]

3. Al Imam Abul Abbas Al 'Azafi (W 633 H).

Muhammad Al Manuuni mengutipkan perkataan Al Imam Abul Abbas Al 'Azafi (W 633 H) yang mengatakan:

إن يوم المولد النبوي كان يتخذ عطلة عامة بمكة المكرمة، وتفتح فيه الكعبة المشرفة ليؤمها الزوار

Artinya: Hari kelahiran Nabi diperingati sebagai hari libur umum di Makkah, dan Ka'bah yang suci dibuka untuk para pengunjung.

[Waraqat 'An Hadarah Al Miriniyyin: 518]

4. Al Imam Ibnu Battutah (W 779 H) seorang sejarawan sekaligus seorang pengembara beliau menuliskan:

قاضي مكة العالم الصالح العابد نجم الدين محمد بن الإمام العالم محيي الدين الطبري. وهو فاضل، كثير الصدقات والمواساة للمجاورين، حسن الأخلاق، كثير الطواف والمشاهدة للكعبة الشريفة. يطعم الطعام الكثير في المواسم المعظمة، وخصوصاً في مولد رسول الله، فإنه يطعم فيه شرفاء مكة وكبراءها وفقراءها وخدام الحرم الشريف وجميع المجاورين. وكان سلطان مصر الملك الناصر رحمه الله يعظمه كثيراً . وجميع صدقاته وصدقات أمرائه تجري على يديه . وولده شهاب الدين فاضل، وهو الآن قاضي مكة شرفها الله.

Artinya: Qadhi' Makkah yang alim, soleh lagi ahli ibadah yakni Najmuddin Muhammad bin Al Imam Al Alim Muhyiddin Ath-Thabari. Dia orang yang utama, banyak bersedekah dan berempati kepada orang para tentangga, bagus akhlaknya, sering berthawaf dan giat memperhatikan kondisi Ka'bah yang mulia. Dia juga banyak membagikan makanan di momentum yang agung, khususnya di Maulid Rasulullah. Sesungguhnya dia akan menyuguhkan makanan kepada para Syarif Makkah, kepada para tokoh dan orang-orang miskin beserta mereka yang bekerja di Masjidil Haram dan semua orang para tetangga. Dan sultan Mesir yakni raja Annasir Semoga Allah merahmatinya serta mengagungkannya Dnegan keagungan yang berlimpah. Dia bersedekah ke semua orang orang yang lewat di depannya termasuk anaknya Syihabudin Al Fadhil yang ia sekarang menjadi Qadhi Makkah semoga Allah memuliakan nya.

[Rihlah Ibnu Batutah: 169]

Al Imam Ibnu Battutah (W 779 H) juga mengatakan di halaman sebelumnya:

ويفتح الباب الكريم في كل يوم جمعة بعد الصلاة ويفتح في يوم مولد النبي

Artinya: Pintu yang mulia ini (pintu Ka'bah) akan selalu dibukan pada hari Jum'at setelah sholat dan akan dibuka juga pada hari maulid nabi.

[Rihlah Ibnu Batutah: 156]

5. Al Imam Al Hafidz Ibnul Jazari (W 833 H) mengatakan:

وكان مولده صلى الله عليه وآله وسلم بالشِّعْب، وهو مكان معروف متواتر عند أهل مكة، يخرج أهل مكة كل عام يومَ المولد، ويحتفلون بذلك أعظم من احتفالهم بيوم العيد، وذلك إلى يومنا هذا. وقد زُرتُه وتبركتُ به عام حجتي سنة اثنين وتسعين وسبعمئة، ورأيت من بركته عظيما، ثم كرَّرتُ زيارته في مجاورتي سنة ثلاث وعشرين وثمانمئة، وكان قد تهدم فرمته، وقُرى على كتابي: التعريف بالمولد الشريف علي وسمعه خلق لا يُحصون، وكان يوما مشهودًا

Artinya: Tempat Kelahirannya Nabi Sallahu Alaihi Wasallam Keberkahannya - Dan adalah tempat kelahiran Nabi di Syi'ib dan itulah tempat yang terkenal lagi pula Mutawatir bagi penduduk Makkah, yang mana penduduk makkah keluar mengunjunginya disetiap tahun di hari perayaan hari kelahiran nabi dan mereka merayakan hari tersebut lebih besar daripada mereka merayakan hari Raya dan begitulah hingga hari ini. Dan aku pernah mengunjunginya serta mengambil keberkahan dengan tempat kelahiran Nabi pada tahun aku berhaji yaitu tahun  792 Hijriyah dan aku melihat keberkahannya yang sangat besar. Kemudian aku ulangi mengunjunginya saat aku bermukim disana pada tahun  823 Hijriyah dan adalah tempat maulid Rasul dimasa itu runtuh dan aku memperbaikinya. Dan dibacakan didepanku kitabku ( التَّعْرِيف بالمولد الشَّرِيف ) dan didengarkan oleh manusia yang tidak terhingga jumlahnya, dan hari itu adalah hari yang sangat mengesankan.

['Arfut Ta'riif Bil Maulid Assyarif: 23]

6. Al Imam Abil Baqa' Ibnu Dhiya' Al Makki Al Hanafi (W 854 H) mengatakan:

وأما المواضع المباركة بمكة المعروفة بالمواليد : فاعلم أن هذه المواضع مساجد لكنها مشهورة عند الناس باسم المواليد فأفردت عن المساجد بالذكر لهذا المعنى ، ومنها : الموضع الذي يقال له : مولد النبي الله وهو عند أهل مكة مشهور في الموضع المعروف بسوق الليل.

Artinya: Adapun tempat yang barokah di Makkah adalah yang di kenal dengan Al Mawalid: Ketahuilah, Sesungguhnya tempat masjid ini banyak akan tetapi yang sudah masyhur di kalangan masyarakat (Makkah) adalah nama Al Mawalid (Masjid Al Mawalid). Jadi, aku akan satukan penjelasan tentang masjid ini. Diantaranya adalah Ia merupakan tempat yang di sebut sebagai tempat lahirnya Nabi dan ia bagi penduduk Mekkah yang masyhur disebut sebagai Sauqul Lail.

[Tarikh Makkah Al Musyarrifah Wa Al Masjid Al Haram: 184

7. Al Imam Assakhawi Assyafii (W 902 H) mengatakan:

قال السخاوى : وأما أهل مكة معدن الخير والبركة فيتوجهون إلى المكان المتواتر بين الناس أنه محل مولده وهو في سوق الليل ، رجاء بلوغ كل منهم بذلك المقصد ويزيد اهتمامهم به على يوم العيد حتى قل أن يتخلف عنه أحد من صالح وطالح ، ومقل وسعيد سيما و الشريف صاحب الحجاز ، بدون توار وحجاز قلت : الآن سيماء الشريف لإتيان ذلك المكان ولا في ذلك الزمان ، قال : وجود قاضيها وعالمها البرهاني الشافعي - رحمه الله تعالى - إطعام غالب الواردين وكثير من القاطنين المشاهدين فاخر الأطعمة والحلوى ، ويمد للجمهور في منزله صبيحتها سماطا جامعا رجاء لكشف البلوى ، وتبعه ولده الجمالي في ذلك للقاطن والسالك . قلت : أما الآن فما بقى من تلك الأطعمة إلا الدخان ، ولا يظهر مما ذكر إلا بريح الريحان فالحال

Artinya: Adapun penduduk Makkah, yang merupakan pusat kebaikan dan keberkahan, mereka pergi menuju ke tempat yang dikenal luas di kalangan masyarakat sebagai lokasi kelahiran Nabi ﷺ, yaitu di 'Sauq al Lail', berharap setiap dari mereka dapat mencapai tujuan tersebut. Perhatian mereka terhadapnya bahkan lebih besar daripada pada hari raya, sehingga jarang sekali ada yang ketinggalan, baik dari kalangan orang yang baik maupun yang buruk, yang miskin maupun yang kaya, terutama "Syarif Shahibul Hijaz" tanpa menyembunyikan diri dan membatasi." Terdapat hakim dan ulama-nya, Al-Burhani Al-Syafi'i, yang memberi makan sebagian besar pengunjung dan penduduk yang menyaksikan dengan hidangan dan makanan manisan yang istimewa. Ia menyediakan untuk masyarakat di rumahnya pada pagi harinya sebuah jamuan yang lengkap, berharap untuk mengatasi kesulitan, dan diikuti oleh putranya dalam hal ini untuk para penduduk dan pelancong.

[Al Maurid Arrawi Fii Al Maulid Annabi Lil Qari: 77]

8. Al Imam Jamaluddin Muhammad Ibnu Dzohirah Al Makhzumi (W 986 H) mengatakan:

وجرت العادة بمكة في ليلة الاثنين عشر من ربيع الأول في كل عام ان قاضي مكة الشافعي يتهيأ لزيارة هذا المحل الشريف بعد صلاة المغرب في جمع عظيم منهم الثلاثة القضاة، وأكثر الاعيان من الفقهاء والفضلاء، وذوي البيوت بفوانيس كثيرة، وشموع عظيمة، وزحام عظيم ويدعي فيه للسلطان ولأمير مكة ، وللقاضي الشافعي بعد تقدم خطبة مناسبة للمقام ، ثم يعود منه الى المسجد الحرام قبيل العشاء ويجلس خلف مقام الخليل عليه السلام بازاء قبة الفراشين ، ويدعو الداعي لمن ذكر أنها بحضور القضاة وأكثر الفقهاء ، ثم يصلون العشاء وينصرفون

Artinya: Dan sudah menjadi kebiasaan di Makkah pada malam Senin 12 bulan Rabi'ul Awal setiap tahun bahwa Qadi Makkah dari mazhab Syafi'i bersiap untuk mengunjungi tempat mulia ini (tempat kelahiran Nabi) setelah shalat Maghrib, diiringi oleh banyak orang, termasuk tiga orang qadi lainnya, serta banyak tokoh dari kalangan ulama, orang-orang terhormat, dan pemuka masyarakat dengan membawa banyak Obor dan lilin besar, serta keramaian yang luar biasa, para sultan dan pejabat pemerintah Makkah juga di ajak dalam perayaan tersebut Dan Qadhi Syafi'i, setelah menyampaikan khotbah yang sesuai dengan tempat suci itu, kemudian ia akan kembali dari sana ke Masjidil Haram sebelum shalat isya dan duduk di belakang tempat suci Al-Khalil, saw, di depan kubah Masjid. dua tempat tidur, dan khatib mendoakan orang-orang yang menyebutkan bahwa di hadapan para qadhi dan sebagian besar para fuqaha. Lalu mereka melakukan sholat Isyak lalu pulang.

[Al Jami' Al Latif Fii Fadhli Makkah Wa Ahlihaa Wa Bana' Al Bait Assyarif: 201-202]

9. Al Imam Quthbuddin Annahrawali Al Hanafi (W 988 H) mengatakan:

يزار مولد النبي المکاني في الليلة الثانية عشر من شهر ربيع الأول في کل عام، فيجتمع الفقهاء والأعيان على نظام المسجد الحرام والقضاة الأربعة بمکة المشرفة بعد صلاة المغرب بالشموع الکثيرة والمفرغات والفوانيس والمشاغل وجميع المشائخ مع طوائفهم بالأعلام الکثيرة، ويخرجون من المسجد إلى سوق الليل ويمشون فيه إلى محل المولد الشريف بازدحام، ويخطب فيه شخص ويدعو للسلطنة الشريفة، ثم يعودون إلى المسجد الحرام ويجلسون صفوفاً في وسط المسجد من جهة الباب الشريف خلف مقام الشافعية، ويقف رئيس زمزم بين يدي ناظر الحرم الشريف والقضاة ويدعو للسلطان ويلبسه الناظر خلعة ويلبس شيخ الفراشين خلعة. 

ثم يؤذّن للعشاء ويصلي الناس على عادتهم، ثم يمشي الفقهاء مع ناظر الحرم إلى الباب الذي يخرج منه من المسجد، ثم يتفرّقون. 

وهذه من أعظم مواکب ناظر الحرم الشريف بمکة المشرفة ويأتي الناس من البدو والحضر وأهل جدة، وسکان الأودية في تلک الليلة ويفرحون بها.

Artinya: Tempat kelahiran Nabi dikunjungi pada malam kedua belas bulan Rabi'ul Awal setiap tahun. Para ulama dan pejabat berkumpul di Masjidil Haram dan empat qadli di Makkah yang mulia setelah salat Maghrib dengan banyak lilin, lampu-lampu, dan berbagai kegiatan, serta semua masyaikh bersama kelompok-kelompok mereka dengan banyak bendera. Mereka keluar dari masjid menuju sauq al-lail dan berjalan menuju tempat kelahiran Nabi ﷺ yang mulia dengan beramai-ramia, di mana seseorang berkhutbah dan mendoakan untuk kerajaan yang mulia. Kemudian, mereka kembali ke Masjidil Haram dan duduk berbaris di tengah masjid dari arah pintu mulia, di belakang maqam Syafi'iyyah. Kepala sumur Zamzam berdiri di hadapan pengelola masjid yang mulia dan para qadli, mendoakan untuk sultan, dan pengelola memberikan jubah kehormatan kepada sultan, sementara Syeikh para pelayan juga diberikan jubah kehormatan . Kemudian azan untuk salat Isya dikumandangkan dan orang-orang shalat seperti biasa, lalu para ulama berjalan bersama pengawas masjid menuju pintu keluar dari masjid, kemudian mereka berpisah. Ini adalah salah satu prosesi terbesar dari pengelola Masjid Suci di Makkah yang mulia. Orang-orang datang dari kalangan badui dan penduduk kota, serta warga Jeddah dan penduduk lembah pada malam itu dan mereka merayakannya dengan penuh suka cita.

[Al Ihtifal Bil Maulid Baina Ifradth Wa Taqridh: 351]

10. Al Imam Assyaikh Ayyub Shabri Baasyaa Atturki (W 1290 H) mengatakan:

مولد النبي يحيى أهالي المدينة ليالي المولد الشريف في داخل المسجد الشريف ويجتمعون في حلقات قرب الصباح أمام باب النساء، وبعد أن يحضروا كرسيا إلى الساحة الرملية الحرم السعادة، يستمعون إلى المولد الشريف من قبل خمسة أشخاص ذوى أصوات رخيمة والشيخ الخطيب ويشربون الشراب الذي يوزع عادة ويعودون إلى منازلهم.

ويشرع في قراءة القصيدة المذكورة مع طلوع شمس اليوم الثاني عشر من كل سنة وإن كان قراء المولد من أئمة مسجد السعادة إلا أن لهم وظائف أخرى، وقارئ المولد الأول خاص بقراءة منقبة مولد السعادة وإنه يصعد فوق كرسى موضوع في ساحة الحرم الشريف الرملية ويقرأ حديثا ثم يدعو لسلطان الزمان وينزل، ثم يصعد الثاني ويقرأ ولادة النبي ﷺ الباهرة، ويقرأ الثالث الرضاع والرابع يقرأ جزءاً خاصاً بالهجرة السنية، والخامس يدعو، وهكذا يؤدى كل واحد منهم وظيفته .

Artinya: Maulid Nabi: Penduduk Madinah menghidupkan malam-malam Maulid al-Syarif di dalam Masjid (Nabawi) al-Syarif dan mereka berkumpul dalam beberapa halaqah menjelang waktu pagi di depan "Bâbun Nisa'". Setelah mereka mempersiapkan kursi ke halaman pasir Masjid Nabawi, mereka akan mendengarkan pembacaan Maulid al-Syarif dari lima orang bersuara merdu dan Syaikh al-Khatib. Lalu mereka akan meminum minuman yang dibagikan seperti biasanya dan kembali pulang ke rumah masing-masing.

Pembacaan qashidah tersebut dilakukan di saat terbitnya mentari tanggal 12 (Rabiul Awwal) tiap tahun. Meskipun para pembaca maulid diantaranya Imam Masjid Nabawi, tetapi mereka mempunyai tugas yang lain. Pembaca maulid pertama khusus membaca bagian maulid. Dia akan naik di atas kursi yang disediakan di halaman masjid Nabawi yang berpasir itu, lalu membaca hadits, mendoakan kebaikan bagi Sultan zaman itu, kemudian ia turun. Kemudian, pembaca maulid kedua akan naik dan membacakan kelahiran Nabi ﷺ Kemudian pembaca maulid yang ketiga membacakan masa penyusuan Nabi. Pembaca maulid yang keempat khusus membaca bagian hijrah. Dan orang yang kelima akan berdoa. Demikianlah mereka melaksanakan tugasnya masing-masing.

[Maushu'ah Al Mir'atul Haramain Assyarifain: 3/59]

B. DITANGGAL BERAPA PENDUDUK MEKKAH DAN MADINAH MERAYAKAN MAULID?

Jawabannya adalah pada tanggal 12 Rabiul Awal. 

Al Imam Azzarkasyi Assyafii (W 794 H) mengatakan:

فقال ابن إسحاق : لثنتي عشرة خلت من ربيع الأول، وعليه عمل أهل مكة في زيارتهم موضع مولده في هذا الوقت.

Artinya: Ibnu Ishaq mengatakan: Pada tanggal 12 Rabiul Awal dari bulan rabiul awal dan diatas tanggal itu penduduk Makkah melakukan ziarah ke tempat kelahirannya nabi di waktu ini.

[Hasyiah Al Burdah: 116]

Al Imam Qasthalani (W 923 H) mengatakan:

وقيل لاثنتي عشرة وعليه عمل أهل مكة في زيارتهم موضع مولده في هذا الوقت

Artinya: Dikatakan tanggal 12 dan diatas tanggal itu penduduk Makkah melakukan ziarah ke tempat kelahirannya nabi di waktu ini.

[Al Mawahib Alladdunniyah: 1/142]

Al Imam Husein Addiyar Bakri (W 966 H) mengatakan:

وقيل لاثنتي عشرة ليلة، وعليه عمل أهل . مكة في زيارتهم موضع مولده في هذا الوقت

Artinya: Dan dikatakan tanggal malam 12 diatas tanggal itu penduduk Makkah melakukan ziarah ke tempat kelahirannya nabi di waktu ini.

[Taarikh Al Khamis: 1/196]

Al Imam Al Halabi Assyafii (W 1044 H)

قال وحكى الاجماع عليه وعليه العمل الآن أى في الامصار خصوصا أهل مكة في زيارتهم موضع مولده صلى الله عليه وسلم

Artinya: Dihikayatkan sebuah Ijma' atasnya (tanggal 12) dan diatas tanggal tersebut kerap melakukan maulid sekarang maksudnya seluruh penjuru negara khususnya penduduk Makkah melakukan ziarah ke tempat kelahirannya nabi Sallahu Alaihi Wasallam.

[Assirah Al Halabiyyah: 1/78]

Al Imam Ja'far bin Ismail Al Barzanji (W 1317 H) mengatakan:

قال بعضهم : وحكي عليه الإجماع، وعليه العمل الآن في الأمصار خصوصا أهل مكة في زيارتهم موضع مولده الشريف 

Artinya: Sebagian ulama mengatakan: Dihikayatkan sebuah Ijma' atasnya (tanggal 12) dan diatas tanggal tersebut kerap melakukan maulid sekarang maksudnya seluruh penjuru negara khususnya penduduk Makkah melakukan ziarah ke tempat kelahirannya nabi Sallahu Alaihi Wasallam.

[Syarah Al Maulid Annabawi: 218]

Kesimpulannya adalah:

1. Sebelum kelompok sesat Wahhabi menguasai Madinah dan Mekkah, para penduduk kedua kota tersebut melakukan maulid nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam dengan berbagai macam cara yang baik.

2. Penduduk Makkah dan Madinah melakukan serta menetapkan perayaan maulid nabi Muhammad di tanggal 12 Rabiul Awal.

3. Sauqul Lail adalah sebuah tempat yakni sebuah masjid yang disebut sebagai masjid Mawalid. Penduduk Mekkah kerap mendatangi tempat tersebut tiap kali memasuki 12 Rabiul Awal.

Selesai

© ID Cyber aswaja.

Sumber FB : ID Cyber Aswaja

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Sejarah Maulid Nabi Di Kota Makkah dan Madinah - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan Ilmu, Taufiq dan Hidayah-Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®