Diakui atau tidak bahwa manhaj, kaedah, dan pola fikir Salafi Wahabi secara umum sangat kontras dan berbeda dengan Aswaja, khususnya bab takfir (kafir mengkafirkan). Jadi, sampai kiyamat kedua golongan ini (Aswaja dan Wahabi) mungkin gak akan pernah akur dan bersatu. Sebagai simple adalah pandangan mereka terhadap Qashidah al-Burdah karangan Imam al-Bushiri.
Syaikh Bin Baz dan Syaikh Ibn Utsaimin (dan masih banyak sekali yang bisa disebutkan), mewakili pihak Salafi Wahabi, menyebut bahwa dalam Qashidah al-Burdah terdapat kesyirikan dengan tanpa keraguan. Bahkan katanya, siapa yang meyakini konten dalam Qashidah tersebut, maka dia jatuh kafir. Dan kenyataan tak dapat ditampik, bahwa hampir semua pengikut Salafi Wahabi dengan berbagai varian dan organisasinya, bertaqlid kepada dua ulama' besar tersebut. Ini belum jika kita ulik pandangan Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhabi, muassis gerakan Salafi Wahabi yang juga menyesatkan al-Bushiri.
Tapi kita lihat bagaimana pandangan ulama' Aswaja terhadap Qashidah al-Burdah karya Imam al-Bushiri tersebut?
Ulama' pakar seperti al-Hafiz Ibn Hajar al-Asqallani, al-Hafiz as-Sakhawi, al-Hafiz Ibn Sayyidin Nas, al-Allamah as-Shafadi, Imam Ibn Imad al-Hanbali dan lain-lain semuanya menerima Qashidah tersebut dan tidak memberikan catatan atau komentar buruk seperti ulama' Salafi Wahabi diatas.
Bukan hanya itu, tercatat ada ulama'-ulama' besar Aswaja yang menyarahi Qashidah al-Burdah tersebut, semisal al-Hafiz Abu Syamah (guru Imam an-Nawawi), Imam Ibn Marzuq at-Tilimsani, Imam Badruddin az-Zarkasyi, Imam Abu Thahir al-Hanafi, Imam Fairuz Abadi, Imam al-Halabi, Imam Jalaluddin al-Mahalli, Imam Khalid al-Azhari, Imam al-Qasthallani, Syaikhul Islam Zakariya al-Anshari, Imam Mulla Ali al-Qari, Imam Muhammad al-Kurdi, Imam al-Bajuri dan masih banyak lagi.
Dengan keilmuan dan kepakaran mereka yang luar biasa, rasanya tidak mungkin mereka setuju atau menyepakati kesyirikan dalam Qashidah al-Burdah jika ada. Bahkan mereka akan menjadi garda terdepan dalam amar ma'ruf nahi munkar dan mengingatkan umat Islam jika dalam Qashidah al-Burdah tersebut terdapat seperti apa yang dituduhkan ulama' Salafi Wahabi di atas.
Bisa dipahami?
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur