Ziarah Kubur Ala Wahhabi?
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Salah seorang dai salafi bin wahhabi bin taimiyah meninggal dunia, dan sedang rame diperbincangkan di media sosial, bukan soal kematiannya, tetapi ulah dari pengikutnya yang beribadah di kuburan sang dai, karena tidak sesuai dengan ajaran sang dai.
Sang dai di beberapa ceramahnya di youtube dan media sosial yang lainnya, yang lewat di beranda kami, mengistilahkan orang yang sholat, berdoa, baca Al Quran dan zikir di kuburan dengan istilah kuburiyin, yang maknanya penyembah kubur.
Otomatis menimbulkan kontroversi, sebagaimana sang dai selama hidupnya melahirkan kontroversi di tengah umat dengan statemennya, diantaranya menuduh umat islam yang berakidah Asy'ari dan Maturidi sesat, yang dituangkannya dalam salah satu karangannya.
Tidak terbayang oleh kita, hampir mayoritas umat islam di dunia berakidahkan Asy'ari dan Maturidi tertuduh sesat, jika tidak benar tuduhannya, sungguh amat berat bagi sang dai mempertanggung jawabannya di mahkamah Allah.
Kemudian akan berhadapan dengan pengikutnya di akhirat, ia akan berlepas diri dari mereka, karena telah melanggar ajarannya, yang dengan tegas sang dai menyatakan bidah, syirik, sesat dan kuburiyin.
Pada saat umat islam yang biasa ziarah kubur mempertanyakan perbuatan pengikutnya setelah sang dai meninggal dunia, dengan berbagai dalih dan dalil untuk membenarkan amalan yang mereka lakukan, padahal dalil tersebut sudah menjadi hujjah bagi ahlus sunnah wal jamaah selama ribuan tahun, yang diamalkan oleh mayoritas umat islam dunia.
Imam Syafii, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Nawawi, Ibnu Hajar Asqolani dan ulama ahlus sunnah yang lain menyatakan boleh sholat, zikir dan membaca Al Quran di kuburan, dan itu yang diamalkan umat islam sampai hari ini.
Di akhir dalih mereka, akan mengatakan yang kami lakukan sudah sesuai sunnah, sedangkan yang lain ghullu, berlebih lebihan dan melampaui batas, mereka lupa, ketika mengatakan umat islam sesat, ahli bidah, musyrik dan kuburiyin itu lebih ghullu dan melampaui batas.
Ketika ahlus sunnah wal jamaah bertanya tentang perbuatan pengikutnya, pada hakikatnya bukan bertanya tentang dalil amalan tersebut, tetapi kenapa kalian melakukan amalan yang dituduh oleh sang dai sebagai perbuatan syirik, sesat, bidah dan kuburiyin ?
Jika sepakat perbuatan tersebut tidak bidah, maka tahan lisan kalian memvonis umat Islam yang mengamalkannya, jangan sampai tajam kepada di luar kelompok wahhabi salafi tetapi sesama kalian tumpul, seharusnya konsisten.
Dan ingat, begitu kerasnya sang dai menyesatkan kami umat islam yang berakidah Asy'ari dan Al Maturidi, berqunut subuh dan ziarah kubur tetapi ulama kami tidak akan pernah memvonisnya sesat, karena dalam konsep akidah Asyari, tidak boleh menyesatkan dan mengkafirkan umat islam yang masih sholat menghadap kiblat, mengaku Allah sebagai tuhannya dan nabi muhammad sebagai nabinya.
Dalu - dalu, Minggu 21 Juli 2024
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa