AKIDAH UMAT ISLAM ADALAH TANZIH
Telah banyak testimoni dari ulama' Ahlussunnah wal Jama'ah bahwa akidah ulama' Islam, pembawa agama ini, pasca munculnya Imam al-Asy'ari adalah akidah Asy'ariyah. Bahkan beberapa ulama' Salafi Wahabi pun mengakui itu. Kita bisa lihat, penulis kitab hadits dan syarah-nya, fikih, usul fikih, tafsir, lughot, tasawuf dan lain-lain mayoritas adalah Asy'ariyah. Karena itu, menyesatkan Asy'ariyah adalah sama dengan menyesatkan pembawa agama ini. Dan yang demikian itu telah mencoreng reputasi agamanya sendiri. Bahkan kalau mau jujur, sanad-sanad ulama' Salafi Wahabi kepada ulama'-ulama' terdahulu pasti melewati ulama' Asy'ariyah.
Lalu bagaimana dengan akidah awam kaum muslimin yang tidak pernah belajar akidah melalui kitab-kitab ulama'? Jawabnya, akidah mayoritas dari mereka adalah tanzih (tidak menyamakan dan menjisimkan Allah), bukan tasybih atau tajsim. Dan akidah tanzih adalah akidah Ahlussunnah wal Jama'ah baik Asy'ariyah ataupun Maturidiyah.
Buktinya, orang awam TIDAK meyakini:
1. Allah duduk diatas arsy atau menyisakan tempat untuk Nabi Muhammad duduk diatas arsy
2. Allah bertempat. Bahkan kadang mereka mengucap: "Allah ada dimana-mana", tapi dengan keyakinan ilmu Allah yang ada dimana-mana, bukan Dzat-Nya yang dimana-mana. Dan ini masih keyakinan tanzih, walaupun salah dalam mengungkapkan (ta'bir).
3. Yang diatas gunung lebih dekat kepada Allah daripada yang dibawah. Hal ini tentu berbeda dengan keyakinan kaum musyabbihah.
4. Allah punya tangan, punya mata, jari tangan yang jumlahnya ada lima dan lain-lain secara hakiki sebagaimana keyakinan kaum mujassimah.
5. Allah memiliki sisi batas (had ukuran) atas bawah samping, memiliki bentuk, dan lain-lain.
6. Allah di arah atas fisikal atau inderawi, tapi atas mutlak (uluw mutlak). Uluw mutlak adalah keyakinan tentang ketinggian Allah tanpa menetapkan had (batas sisi), masafah (jarak), tempat, jihah adamiyah diluar alam, atau jihah tertentu, dan lain-lain. Dan keyakinan uluw mutlak akidah tanzih. Berbeda dengan uluw fisikal atau inderawi sebagaimana yang diyakini kaum musyabbihah.
7. Allah punya berat hingga ketika duduk arsy bersuara, bergerak-gerak, kaki Allah diatas kursi dan lain-lain, karena mereka gak akan berfikir kesana.
Alhamdulillah
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur